Minyak

Ethereum Berpotensi Jadi Minyak Digital: Vivek Raman Soroti Transformasi Kripto di Era Baru

Ethereum Berpotensi Jadi Minyak Digital: Vivek Raman Soroti Transformasi Kripto di Era Baru

JAKARTA – Ethereum, salah satu aset kripto terbesar di dunia, mulai dipandang sebagai "minyak digital" yang akan menopang infrastruktur digital global di masa depan. Gagasan ini dikemukakan oleh Vivek Raman, pendiri Etheralize, yang meyakini bahwa Ethereum memiliki peran vital dalam ekosistem blockchain, mirip dengan bagaimana minyak menjadi fondasi penting dalam perekonomian dunia.

Dalam beberapa tahun terakhir, Bitcoin kerap disebut sebagai "emas digital" karena dianggap sebagai penyimpan nilai (store of value) yang stabil di tengah volatilitas pasar. Kini, Ethereum mulai mendapat tempat sebagai aset digital yang memiliki utilitas tinggi dan mendukung berbagai aplikasi terdesentralisasi, smart contract, dan transaksi DeFi (decentralized finance).

Menurut Vivek Raman, persepsi ini bukanlah sekadar analogi belaka, melainkan bagian dari strategi yang lebih luas dalam memperkenalkan Ethereum sebagai bagian penting dari masa depan teknologi digital. "Jika Bitcoin adalah emas digital karena sifatnya yang terbatas dan fungsinya sebagai penyimpan nilai, maka Ethereum adalah minyak digital karena fungsinya yang esensial untuk menjalankan berbagai aplikasi dan layanan di dunia blockchain," ujar Raman.

Raman menambahkan bahwa saat ini ia tengah fokus dalam melakukan edukasi publik dan kampanye pemasaran untuk membentuk narasi baru mengenai Ethereum. "Edukasi dan persepsi publik memainkan peran besar dalam adopsi teknologi kripto. Kami ingin masyarakat memahami bahwa Ethereum bukan hanya aset spekulatif, tapi juga infrastruktur penting yang menopang ekonomi digital ke depan," tegasnya.

Sebagai jaringan blockchain yang mendukung kontrak pintar (smart contracts), Ethereum telah menjadi tulang punggung bagi ribuan proyek berbasis teknologi terdesentralisasi. Mulai dari keuangan, seni digital (NFT), game, hingga sistem identitas digital, semuanya dibangun di atas ekosistem Ethereum. Dengan meningkatnya ketergantungan pada sistem ini, Ethereum pun semakin relevan dalam pembicaraan tentang teknologi masa depan.

Transformasi Ethereum juga semakin kuat sejak beralih dari sistem konsensus proof-of-work (PoW) menjadi proof-of-stake (PoS) melalui pembaruan besar yang dikenal sebagai The Merge. Langkah ini tidak hanya meningkatkan efisiensi energi jaringan, tetapi juga memperkuat posisi Ethereum sebagai teknologi berkelanjutan. Banyak pihak memandang ini sebagai keunggulan yang tidak dimiliki oleh Bitcoin.

"The Merge merupakan tonggak sejarah yang memperkuat narasi Ethereum sebagai platform digital yang adaptif dan bertanggung jawab secara lingkungan," jelas Raman. Ia percaya bahwa langkah ini akan mendorong adopsi institusional yang lebih luas karena faktor keberlanjutan semakin menjadi perhatian utama dalam kebijakan investasi.

Selain itu, menurut Raman, potensi Ethereum dalam mendukung Web3 menjadi salah satu alasan utama mengapa aset ini dapat disebut sebagai "minyak digital". Dalam konteks Web3—internet generasi baru yang terdesentralisasi dan berbasis blockchain—Ethereum berperan sebagai bahan bakar yang memungkinkan aplikasi, layanan, dan interaksi digital berlangsung secara aman dan terdesentralisasi.

"Bayangkan saja bagaimana dunia kita bergantung pada minyak untuk menjalankan kendaraan, industri, dan sistem energi. Begitu pula Web3 akan sangat bergantung pada Ethereum untuk menjalankan sistem ekonomi digital yang aman, transparan, dan efisien," papar Raman.

Kendati demikian, ia juga tidak menampik bahwa tantangan besar masih mengadang, mulai dari skalabilitas jaringan hingga biaya transaksi yang tinggi (gas fees). Oleh karena itu, berbagai solusi lapisan kedua (layer 2) seperti Arbitrum, Optimism, dan zkSync terus dikembangkan untuk mengatasi masalah ini dan meningkatkan adopsi massal.

Sementara itu, pasar kripto secara umum masih menghadapi ketidakpastian akibat fluktuasi harga dan regulasi di berbagai negara. Meski begitu, Raman optimis bahwa dengan narasi yang tepat, Ethereum akan mampu melampaui peran tradisional aset digital dan menjadi infrastruktur utama dalam tatanan ekonomi digital global.

"Kami sedang berada pada titik kritis dalam evolusi industri kripto. Apa yang kita lakukan hari ini dalam membentuk narasi publik, akan menentukan posisi Ethereum di masa depan. Dan saya yakin, Ethereum akan diakui sebagai bahan bakar utama bagi masa depan digital kita," pungkas Raman.

Transformasi Ethereum menuju status sebagai "minyak digital" juga didukung oleh data pasar. Volume transaksi harian di jaringan Ethereum mencapai miliaran dolar AS, dengan ribuan kontrak pintar aktif setiap harinya. Kapitalisasi pasar Ethereum yang mencapai ratusan miliar dolar AS menunjukkan bahwa aset ini telah berkembang jauh melampaui sekadar instrumen investasi spekulatif.

Dengan dukungan komunitas pengembang global yang sangat aktif, Ethereum terus berevolusi dan memperkenalkan fitur-fitur inovatif seperti staking, sharding, dan rollups yang akan membuat jaringan ini lebih cepat, murah, dan skalabel.

Ke depan, Ethereum tidak hanya akan menjadi fondasi teknologi Web3, tetapi juga menjadi komponen penting dalam sistem keuangan global yang lebih inklusif dan transparan. Dalam hal ini, kampanye yang dilakukan oleh tokoh-tokoh seperti Vivek Raman memainkan peran penting dalam mempercepat adopsi dan pemahaman publik terhadap potensi luar biasa dari Ethereum.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index