JAKARTA - PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) mencatat telah melayani keberangkatan sebanyak 52.000 lebih jamaah haji ke Tanah Suci dalam kurun waktu satu minggu pertama penyelenggaraan penerbangan haji 2025. Periode ini berlangsung mulai 2 hingga 8 Mei 2025, dengan total 134 kelompok terbang (kloter) diberangkatkan melalui berbagai bandara di bawah pengelolaan InJourney Airports.
Bandara-bandara utama yang terlibat dalam fase awal keberangkatan haji ini meliputi Bandara Soekarno-Hatta Tangerang (35 kloter), Bandara Internasional SAMS Sepinggan Balikpapan (2 kloter), Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin (2 kloter), Bandara Adi Soemarmo Solo (28 kloter), Bandara Internasional Juanda Surabaya (22 kloter), dan Bandara Internasional Kertajati Majalengka (6 kloter).
Komitmen Pelayanan dan Fasilitas
Direktur Utama InJourney Airports, Dendi T Danianto, menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh jamaah haji, mulai dari proses keberangkatan hingga boarding di pesawat.
"Kami terus melakukan peningkatan fasilitas dan pelayanan demi kenyamanan para jamaah. Koordinasi intensif juga kami lakukan dengan pihak maskapai, Kementerian Agama, serta instansi terkait untuk memastikan kelancaran proses keberangkatan," ujar Dendi T Danianto, dalam keterangannya.
Ia menambahkan bahwa setiap bandara telah dilengkapi dengan fasilitas khusus untuk mendukung kebutuhan jamaah, seperti ruang tunggu khusus, layanan bantuan mobilitas untuk lansia dan disabilitas, hingga area check-in yang terpisah untuk menghindari penumpukan.
Skema Operasional dan Kloter Paling Padat
Dari seluruh bandara yang melayani keberangkatan haji, Bandara Soekarno-Hatta tercatat sebagai bandara tersibuk, dengan memberangkatkan 35 kloter hanya dalam satu minggu. Hal ini mencerminkan peran vital bandara utama di Indonesia tersebut sebagai pintu gerbang internasional.
Adapun Bandara Adi Soemarmo Solo juga menunjukkan angka keberangkatan signifikan, yakni 28 kloter. Jumlah ini menunjukkan bahwa wilayah Jawa Tengah masih menjadi salah satu basis jamaah haji terbanyak.
"Puncak arus keberangkatan haji diperkirakan terjadi dalam dua pekan pertama bulan Mei. Oleh karena itu, kami terus memaksimalkan kapasitas dan sumber daya di lapangan," jelas Dendi.
Kolaborasi dengan Stakeholder
Keberhasilan pelayanan selama sepekan pertama ini tidak lepas dari koordinasi yang baik antar stakeholder. InJourney Airports bekerja sama dengan Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, maskapai penerbangan seperti Garuda Indonesia dan Saudia Airlines, serta aparat keamanan.
"Kami memastikan pengamanan diperketat tanpa mengganggu kenyamanan jamaah. Personel keamanan, petugas ground handling, dan relawan haji telah disiapkan secara profesional di setiap bandara," tutur Dendi.
Lebih lanjut, InJourney Airports juga membentuk posko layanan terpadu di seluruh bandara embarkasi. Posko ini menjadi pusat informasi, bantuan medis darurat, dan pusat koordinasi operasional yang aktif selama 24 jam.
Penggunaan Teknologi dan Sistem Informasi
Sebagai bagian dari transformasi digital, InJourney Airports juga memanfaatkan teknologi informasi untuk memudahkan proses keberangkatan. Sistem informasi penerbangan haji telah diintegrasikan ke dalam sistem bandara, sehingga memudahkan pelacakan jadwal dan proses boarding.
"Dengan sistem digital ini, seluruh informasi keberangkatan dapat diakses secara real time, sehingga memudahkan petugas maupun jamaah dalam mendapatkan informasi yang akurat," kata Dendi.
InJourney juga menghadirkan layanan informasi berbasis aplikasi yang dapat diakses jamaah melalui ponsel mereka, termasuk informasi gate, waktu boarding, dan update kloter.
Respon Jamaah dan Pengalaman Lapangan
Banyak jamaah haji yang menyampaikan apresiasi terhadap layanan yang diberikan di bandara. Proses keberangkatan yang lancar dan bantuan dari petugas di berbagai titik dinilai sangat membantu, terutama bagi jamaah lanjut usia.
"Saya sangat terbantu dengan layanan petugas di bandara. Semua diarahkan dengan ramah dan profesional," ujar Siti Aminah (62), salah satu jamaah asal Surabaya.
Jamaah lainnya, H. Abdul Karim dari Solo, juga memuji ketersediaan fasilitas dan pelayanan yang nyaman. "Mulai dari ruang tunggu hingga proses boarding, semua lancar. Semoga layanan ini terus ditingkatkan ke depan," katanya.
Proyeksi Ke Depan dan Langkah Antisipasi
Memasuki minggu kedua musim haji, InJourney Airports memperkirakan jumlah keberangkatan akan terus meningkat. Oleh sebab itu, bandara-bandara yang menjadi embarkasi haji dipastikan tetap siaga dengan penambahan personel dan optimalisasi peralatan.
Dendi menyampaikan bahwa evaluasi terus dilakukan setiap hari untuk memastikan kelancaran operasional. "Kami belajar dari pelaksanaan minggu pertama dan akan terus berbenah demi memberikan pelayanan terbaik hingga akhir musim haji tahun ini," tegasnya.
Selain keberangkatan, InJourney juga telah mempersiapkan rencana pemulangan jamaah yang dijadwalkan dimulai akhir Juni hingga pertengahan Juli 2025. Prosedur kedatangan jamaah juga akan difokuskan pada kenyamanan, kelancaran imigrasi, serta keamanan.
Keberhasilan pelayanan jamaah haji oleh PT Angkasa Pura Indonesia selama minggu pertama musim haji 2025 menjadi cerminan kesiapan dan komitmen tinggi dalam mendukung agenda nasional. Dengan koordinasi lintas sektor, penggunaan teknologi, serta pelayanan prima di lapangan, InJourney Airports siap mengawal seluruh proses haji tahun ini hingga tuntas dengan lancar dan aman.