Saham

Saham Perbankan dan Telekomunikasi Dongkrak Kinerja IHSG Menguat Tajam

Saham Perbankan dan Telekomunikasi Dongkrak Kinerja IHSG Menguat Tajam
Saham Perbankan dan Telekomunikasi Dongkrak Kinerja IHSG Menguat Tajam

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan awal pekan dengan kinerja gemilang, menguat 1,84 persen ke posisi 8.238,08. 

Kenaikan ini menjadi salah satu lonjakan signifikan dalam beberapa pekan terakhir dan memperlihatkan optimisme pelaku pasar terhadap prospek ekonomi domestik.

Penguatan IHSG ditopang oleh saham-saham unggulan di sektor perbankan dan telekomunikasi, yang menjadi motor penggerak utama indeks. Sentimen positif investor semakin kuat seiring dengan ekspektasi stabilitas makroekonomi serta peningkatan kinerja sejumlah emiten besar.

Dengan momentum ini, IHSG berhasil menembus level psikologis 8.200, menandakan adanya dorongan kuat dari investor lokal maupun asing yang memanfaatkan momentum teknikal penguatan pasar.

Saham Perbankan dan Telekomunikasi Jadi Penopang Utama Kenaikan IHSG

Kinerja saham unggulan menjadi faktor utama penguatan indeks. Saham Bank Central Asia (BBCA) tercatat naik signifikan sebesar 7,62 persen, sementara Telkom Indonesia (TLKM) melonjak hingga 11,56 persen. Di sisi lain, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) turut menopang dengan kenaikan 2,17 persen.

Sektor-sektor ini dikenal sebagai pilar fundamental dalam struktur ekonomi nasional, sehingga pergerakan positifnya memberikan efek domino terhadap stabilitas indeks. Kenaikan saham-saham tersebut juga menunjukkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap sektor keuangan dan digitalisasi layanan perbankan.

Dukungan kinerja fundamental yang solid dan prospek pertumbuhan pendapatan di sektor tersebut memperkuat posisi IHSG sebagai pasar yang resilient di tengah fluktuasi global.

Sektor Transportasi Pimpin Penguatan, Teknologi Alami Tekanan

Secara sektoral, sembilan dari sebelas sektor perdagangan berhasil mencatatkan penguatan. Sektor transportasi memimpin dengan kenaikan 3,82 persen, diikuti oleh sektor keuangan dan konsumer primer yang turut mengalami pertumbuhan positif.

Penguatan sektor transportasi mencerminkan meningkatnya mobilitas logistik dan konsumsi domestik yang mulai pulih secara stabil. Sementara itu, sektor teknologi justru menjadi satu-satunya sektor yang mencatatkan pelemahan, turun 1,35 persen.

Kondisi ini memperlihatkan terjadinya rotasi sektor, di mana investor mulai mengalihkan fokus dari saham teknologi menuju saham-saham dengan fundamental kuat dan potensi pertumbuhan stabil di tengah kondisi pasar yang dinamis.

Investor Asing Catat Net Buy, Optimisme Pasar Kembali Terbangun

Investor asing kembali menunjukkan minat tinggi terhadap pasar saham Indonesia dengan mencatatkan net buy sebesar Rp 1,41 triliun di pasar reguler dan Rp 1,34 triliun di seluruh pasar. Aktivitas ini menandakan kembalinya kepercayaan asing terhadap prospek ekonomi nasional.

Aliran modal asing tersebut menjadi sinyal positif bagi stabilitas pasar modal, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di mata investor global. Dengan kondisi eksternal yang masih penuh ketidakpastian, aksi beli asing memberikan dukungan kuat terhadap penguatan IHSG.

Optimisme investor juga dipicu oleh faktor stabilitas nilai tukar Rupiah serta ekspektasi terhadap kebijakan moneter yang lebih longgar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di kuartal terakhir tahun ini.

Ekspansi Agresif WIFI Dorong Potensi Pertumbuhan Sektor Digita

PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) menjadi salah satu emiten yang mencuri perhatian pasar dengan rencana ekspansi besar-besaran hingga paruh pertama 2026. Perusahaan menargetkan peningkatan jumlah Home Pass menjadi 5 juta unit dari posisi 1,51 juta per September 2025.

Manajemen memperkirakan target ambisius tersebut dapat mendorong pertumbuhan pendapatan hingga 22,47 persen secara tahunan. Upaya ini akan diperkuat melalui peluncuran layanan Fixed Wireless Access (FWA) pada kuartal pertama 2026.

Kolaborasi dengan mitra teknologi global seperti Nokia, Huawei, Orex Sai, Baicells, dan Fiberhome menjadi langkah strategis untuk mempercepat penetrasi layanan digital. Hal ini sekaligus memperkuat posisi WIFI sebagai pemain penting dalam ekosistem telekomunikasi berbasis jaringan tetap.

Rights Issue RISE Dorong Ekspansi Bisnis Properti Nasional

Selain sektor digital, pasar juga mencermati langkah strategis PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE), bagian dari Grup Avian, yang berencana melakukan penambahan modal melalui mekanisme rights issue. Perusahaan akan menawarkan sekitar 1,33 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Dana hasil penerbitan saham tersebut akan dialokasikan untuk pengembangan sejumlah proyek strategis seperti Tanrise City Bandung, Tanrise City Sidoarjo, Kawasan Industri Banjarbaru di Kalimantan Selatan, dan Resor Taman Dayu.

Langkah ini diharapkan mampu memperkuat struktur modal sekaligus memperluas portofolio bisnis properti perusahaan. Dengan strategi ekspansi yang beragam, RISE berupaya memperkuat posisinya di pasar properti nasional serta memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

IHSG Tunjukkan Momentum Kuat di Tengah Optimisme Pasar

Kinerja pasar saham domestik yang solid mencerminkan kepercayaan investor terhadap ketahanan ekonomi Indonesia. Dukungan kuat dari sektor perbankan dan telekomunikasi, disertai peningkatan partisipasi investor asing, memberikan sinyal positif bagi keberlanjutan tren penguatan IHSG.

Di sisi lain, ekspansi agresif sejumlah emiten seperti WIFI dan RISE menjadi indikasi kuat bahwa dunia usaha sedang mempersiapkan diri untuk memasuki fase pertumbuhan baru. Dengan stabilitas ekonomi yang terus dijaga, pasar saham Indonesia berpotensi melanjutkan momentum positif hingga akhir tahun.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index