Liga Indonesia

Tiga Pemain Timnas China yang Pernah Merumput di Liga Indonesia: Jejak Karier yang Menarik Meski Singkat

Tiga Pemain Timnas China yang Pernah Merumput di Liga Indonesia: Jejak Karier yang Menarik Meski Singkat

JAKARTA - Sejarah kompetisi sepak bola Indonesia mencatat sejumlah nama asing yang mencoba peruntungan di Liga Tanah Air, termasuk beberapa pemain dari Negeri Tirai Bambu. Meskipun kehadiran pemain asal China di Liga Indonesia tidak sebanyak pemain dari Brasil, Korea Selatan, atau Eropa Timur, tetap ada tiga pemain Tim Nasional (Timnas) China yang sempat memperkuat klub-klub lokal di kompetisi domestik Indonesia.

Menariknya, meski membawa nama besar sebagai eks pemain tim nasional, perjalanan karier ketiga pemain tersebut di Indonesia tidak berjalan mulus. Faktor adaptasi, ekspektasi tinggi, hingga persaingan yang ketat membuat mereka sulit mencapai performa puncak selama berkarier di sini.

Berikut ini adalah tiga pemain Timnas China yang pernah merumput di Liga Indonesia dan menjadi bagian dari sejarah unik perkembangan sepak bola nasional.

1. Xie Feng – Persebaya Surabaya

Nama pertama yang menarik perhatian adalah Xie Feng, mantan pemain Timnas China yang sempat memperkuat Persebaya Surabaya. Kehadirannya di klub legendaris asal Jawa Timur itu sempat memicu antusiasme tinggi di kalangan pecinta bola Indonesia.

Xie Feng dikenal sebagai pemain sayap cepat dan tangguh pada masanya. Ia memiliki rekam jejak impresif saat membela Timnas China di akhir era 1980-an hingga awal 1990-an. Ketika bergabung dengan Persebaya, ekspektasi besar sempat disematkan kepadanya untuk mengangkat performa klub.

Namun, perjalanan Xie Feng di Liga Indonesia tidak semulus yang diharapkan. Masalah adaptasi cuaca, gaya bermain yang berbeda, serta kendala bahasa menjadi tantangan tersendiri.

"Xie Feng datang dengan reputasi bagus. Tapi, dia terlihat kesulitan menyesuaikan diri dengan ritme permainan di sini," ujar seorang pengamat sepak bola nasional yang enggan disebutkan namanya.

Kendati demikian, kehadirannya tetap memberi warna tersendiri bagi Persebaya dan menjadi momen bersejarah bagi klub dan suporternya.

2. Sun Jun – Persijatim Jakarta Timur

Sun Jun adalah nama kedua dalam daftar pemain Timnas China yang pernah mencicipi atmosfer kompetisi Indonesia. Ia bergabung dengan Persijatim Jakarta Timur (yang kini berubah menjadi Sriwijaya FC) pada era awal 2000-an.

Sebagai gelandang bertahan, Sun Jun dikenal memiliki kemampuan taktis yang baik dan distribusi bola yang rapi. Di level internasional, ia tercatat pernah beberapa kali memperkuat tim nasional senior China dalam laga persahabatan dan turnamen regional.

Sayangnya, kontribusi Sun Jun di Liga Indonesia tergolong minim. Ia kesulitan menembus starting eleven secara konsisten dan lebih banyak menjadi pelapis pemain lokal. Faktor cedera dan persaingan ketat di lini tengah menjadi penyebab utama menurunnya performa Sun Jun selama di Persijatim.

"Sun Jun sempat digadang-gadang jadi pengatur ritme permainan Persijatim. Tapi realitanya, dia lebih sering duduk di bangku cadangan," ungkap mantan asisten pelatih Persijatim saat itu.

Meski begitu, kehadirannya tetap menunjukkan bahwa Liga Indonesia sempat menjadi pilihan bagi pemain internasional China.

3. Li Zhixing – Mitra Kukar

Pemain ketiga adalah Li Zhixing, striker jangkung asal China yang sempat memperkuat Mitra Kukar. Ia didatangkan sebagai bagian dari proyek ambisius klub asal Kalimantan Timur untuk bersaing di papan atas Liga 1.

Li Zhixing datang dengan catatan sebagai eks penyerang tim junior nasional China dan pernah membela sejumlah klub di Chinese Super League. Di Mitra Kukar, harapan besar disematkan padanya sebagai mesin gol baru klub.

Namun, performa Li tidak memenuhi ekspektasi. Dalam beberapa pertandingan, ia gagal mencetak gol dan terlihat kurang menyatu dengan skema permainan tim.

"Sebetulnya Li punya postur dan teknik yang cukup bagus. Tapi dia terlalu lambat dalam proses adaptasi, terutama soal pemahaman taktik pelatih," ujar eks pemain Mitra Kukar yang pernah menjadi rekan setimnya.

Setelah hanya semusim bermain, Li Zhixing akhirnya dilepas dan kembali bermain di Asia Timur.

Minimnya Prestasi, Tapi Menambah Keragaman

Ketiga pemain ini memang tidak mencetak prestasi besar selama merumput di Indonesia. Tidak ada gelar juara, penghargaan individu, atau rekor mencolok yang mereka tinggalkan. Namun, kehadiran mereka tetap memperkaya keragaman wajah sepak bola nasional.

Pakar sepak bola Asia Tenggara, Dr. Huang Wei dari Beijing Sports Institute, menyatakan bahwa keberadaan pemain China di liga luar negeri seperti Indonesia memberi mereka pengalaman baru yang bermanfaat secara personal maupun profesional.

"Meski tidak selalu sukses, pengalaman bermain di luar negeri membuat pemain China lebih matang. Liga Indonesia memberikan tantangan berbeda, terutama soal budaya dan kompetisi," ujar Dr. Huang.

Peluang Masa Depan?

Dalam beberapa tahun terakhir, nyaris tidak ada lagi pemain China yang datang ke Liga Indonesia. Hal ini disebabkan beberapa faktor, seperti ketatnya regulasi pemain asing, prioritas pemain dari benua lain, serta meningkatnya kualitas liga domestik China.

Namun, peluang terbuka jika ke depannya terdapat skema kerja sama antar federasi atau klub, serta ketertarikan dari pemain muda China untuk mencari pengalaman internasional.

"Kami terbuka untuk mendatangkan pemain dari mana pun selama mereka punya kualitas dan bisa beradaptasi. Tidak tertutup kemungkinan pemain China kembali bermain di sini," ujar salah satu manajer klub Liga 1 yang tak ingin disebutkan namanya.

Meski belum ada pemain China yang benar-benar menancapkan pengaruh besar di sepak bola Indonesia, kisah mereka tetap menjadi bagian menarik dari sejarah panjang Liga Tanah Air.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index