JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) kembali mencetak prestasi membanggakan dengan membukukan kinerja keuangan yang solid pada kuartal I/2025. Dengan semangat transformasi dan inovasi berkelanjutan, BSI berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp 1,87 triliun, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 10,05% secara tahunan (year on year/yoy).
Kinerja cemerlang ini diraih di tengah tantangan ekonomi global dan dinamika industri perbankan syariah nasional. Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta, keberhasilan ini merupakan hasil dari sinergi strategis berbagai lini bisnis perseroan, serta kepercayaan tinggi dari masyarakat terhadap layanan perbankan syariah.
"Alhamdulillah, Bank Syariah Indonesia dapat menunjukkan kinerja yang solid dari tahun ke tahun. Kinerja keuangan kuartal I/2025 mampu tumbuh di atas pertumbuhan industri dengan kualitas yang sehat, baik dari sisi aset, pembiayaan, Dana Pihak Ketiga (DPK), juga posisi CASA yang semakin kuat. Fee-based income dan laba bersih juga tumbuh dua digit," ujar Bob dalam keterangan tertulis, Jumat 9 Mei 2025.
Pertumbuhan Signifikan Aset dan Pembiayaan
Hingga akhir Maret 2025, total aset BSI mencapai Rp 401 triliun, meningkat 12,01% secara yoy. Pertumbuhan ini mencerminkan efisiensi pengelolaan aset serta strategi ekspansi bisnis yang konsisten dilakukan BSI.
Penyaluran pembiayaan juga menunjukkan peningkatan signifikan. BSI mencatatkan pertumbuhan pembiayaan yang sehat dan berkualitas tinggi, menjangkau berbagai sektor strategis termasuk UMKM, perumahan, dan pembiayaan komersial. Hal ini turut mendongkrak portofolio pembiayaan syariah di Indonesia.
Dana Pihak Ketiga dan Fee-Based Income Ikut Tumbuh
Di sisi lain, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami peningkatan yang positif. Dengan pendekatan layanan berbasis digital dan personalisasi nasabah, BSI berhasil meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dan mengelola dana melalui sistem syariah.
Fee-based income BSI turut menyumbang signifikan terhadap pertumbuhan laba. Peningkatan pendapatan non-bunga ini berasal dari berbagai layanan digital, transaksi internasional, serta produk keuangan berbasis syariah lainnya yang semakin diminati oleh masyarakat.
Siap Ekspansi Internasional: Buka Cabang di Arab Saudi
Seiring dengan tren kinerja yang terus meningkat, BSI mengumumkan rencana strategis untuk membuka cabang di Arab Saudi. Langkah ini menandai ekspansi internasional pertama BSI dalam memperluas cakupan layanan keuangan syariah, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama di sektor perbankan syariah global.
"Rencana pembukaan cabang di Arab Saudi adalah bagian dari upaya kami memperluas jaringan dan memberikan layanan perbankan syariah kepada masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri, termasuk jamaah haji dan umrah," kata Bob Tyasika Ananta.
Bob juga menambahkan bahwa kehadiran BSI di Arab Saudi akan menjadi titik strategis dalam menjawab kebutuhan layanan perbankan syariah internasional serta memperkuat hubungan ekonomi dan keuangan antara Indonesia dan negara-negara Timur Tengah.
Komitmen pada Transformasi Digital dan Inklusi Keuangan
Dalam menghadapi era digitalisasi, BSI terus memperkuat transformasi digital melalui peluncuran aplikasi mobile banking dan platform digital lainnya. Langkah ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan nasabah yang semakin mengutamakan kemudahan dan kecepatan layanan.
BSI juga aktif dalam mendukung inklusi keuangan dengan menyasar masyarakat di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), menyediakan layanan perbankan syariah yang terjangkau dan mudah diakses. Program-program seperti pembiayaan mikro, pembukaan rekening online, dan edukasi literasi keuangan syariah terus digalakkan.
Mendukung Ekonomi Syariah Nasional
Sebagai entitas hasil merger tiga bank syariah BUMN, BSI terus menegaskan perannya dalam membangun ekosistem ekonomi syariah yang kuat dan inklusif. Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, BSI berkontribusi aktif dalam program-program nasional, seperti pembiayaan halal value chain, dukungan UMKM, dan pengembangan pariwisata halal.
"BSI memiliki tanggung jawab moral dan bisnis untuk menjadi lokomotif penggerak ekonomi syariah di Indonesia. Oleh karena itu, kami akan terus memperkuat fondasi, meningkatkan pelayanan, serta menjalin kolaborasi strategis untuk membawa ekonomi syariah menjadi arus utama pembangunan nasional," ujar Bob.
Optimisme Menuju Kuartal Selanjutnya
Dengan pencapaian positif di kuartal pertama ini, BSI menatap kuartal-kuartal berikutnya dengan optimisme tinggi. Perusahaan akan terus melakukan inovasi produk, memperluas jaringan, dan meningkatkan kualitas layanan guna mencapai target tahunan.
BSI juga menekankan pentingnya penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) serta manajemen risiko yang ketat sebagai fondasi dalam menjaga keberlanjutan bisnis dan kepercayaan stakeholder.
Dengan semua strategi dan pencapaian tersebut, BSI tidak hanya memperkuat posisinya di tingkat nasional, tetapi juga membuka jalan menjadi bank syariah kelas dunia.