JAKARTA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengungkapkan bahwa provinsinya mendapatkan alokasi 20.000 unit rumah murah bersubsidi yang akan diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), buruh, serta wartawan. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat untuk menyediakan hunian layak bagi kelompok masyarakat yang selama ini kesulitan memiliki rumah.
Penyerahan bantuan rumah murah bersubsidi ini disampaikan oleh Khofifah usai melakukan pertemuan dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Republik Indonesia, Maruarar Sirait, di Jakarta pada Selasa 6 Mei 2025 malam. Pertemuan tersebut menjadi titik terang bagi realisasi program perumahan yang selama ini sangat dinantikan oleh warga Jawa Timur, terutama mereka yang termasuk dalam kategori masyarakat yang membutuhkan.
Bunga Keringanan 1 Persen, Harga Terjangkau
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa rumah-rumah yang akan dibangun ini dilengkapi dengan skema pembiayaan yang sangat ringan bagi para penerima bantuan. “Kami mendapatkan fasilitas bunga kredit yang sangat terjangkau, hanya 1 persen, yang tentunya akan meringankan beban para penerima manfaat. Dengan skema ini, masyarakat yang membutuhkan akan memiliki akses yang lebih mudah untuk memiliki rumah,” ujar Khofifah.
Selain itu, harga setiap unit rumah yang akan dibangun juga sangat terjangkau. Rumah-rumah tersebut dibanderol dengan harga Rp 166 juta per unit, sebuah harga yang jauh lebih rendah dibandingkan harga pasaran rumah di banyak daerah di Jawa Timur. Dengan harga yang terjangkau dan bunga rendah, program ini diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki hunian yang layak.
Masyarakat Berpenghasilan Rendah dan Pekerja Menjadi Prioritas
Khofifah juga menyatakan bahwa fokus utama dari program ini adalah menyediakan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), buruh, dan wartawan yang sering kali kesulitan mengakses rumah dengan harga yang sesuai dengan kemampuan mereka. “Para buruh dan wartawan adalah bagian dari masyarakat yang sangat berjasa, namun terkadang terpinggirkan dalam hal akses terhadap perumahan yang layak. Dengan adanya program ini, mereka akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk memiliki rumah,” lanjutnya.
Kebutuhan akan rumah murah bersubsidi di Jawa Timur memang semakin mendesak. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah rumah tangga di provinsi ini yang tidak memiliki rumah layak terus meningkat. Banyak keluarga yang terpaksa tinggal di rumah kontrakan dengan kondisi yang tidak memadai, atau bahkan tinggal di tempat yang tidak layak huni.
Kerja Sama Pemerintah Pusat dan Daerah
Khofifah menambahkan bahwa proyek pembangunan 20.000 rumah ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mengatasi masalah perumahan. Menurutnya, dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan bisa tercipta solusi yang tepat untuk permasalahan perumahan yang selama ini dihadapi oleh masyarakat.
Sementara itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, memberikan apresiasi atas keberhasilan Khofifah dalam merealisasikan program rumah murah bersubsidi di Jawa Timur. “Pemerintah pusat sangat mendukung program perumahan yang diinisiasi oleh Gubernur Khofifah. Kami berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan bahwa masyarakat dapat memiliki akses terhadap perumahan yang layak dan terjangkau,” ujar Maruarar.
Proses Pendaftaran dan Persyaratan
Untuk mendapatkan rumah bersubsidi ini, calon penerima manfaat harus memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditentukan. Proses pendaftaran akan dilakukan secara transparan dan akuntabel untuk memastikan bahwa rumah yang dibangun dapat diterima oleh mereka yang benar-benar membutuhkan. Pendaftaran dapat dilakukan melalui portal resmi yang telah disediakan oleh pemerintah Jawa Timur, yang nantinya akan memverifikasi setiap calon penerima berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
Khofifah juga menegaskan pentingnya sosialisasi yang baik kepada masyarakat mengenai program ini. “Kami akan melakukan berbagai bentuk sosialisasi, baik melalui media sosial, media massa, maupun kegiatan langsung di berbagai wilayah. Kami ingin memastikan bahwa informasi ini dapat diakses oleh seluruh masyarakat yang berhak menerima manfaat dari program ini,” katanya.
Harapan bagi Masyarakat
Program perumahan murah bersubsidi ini diharapkan dapat mengurangi angka ketimpangan sosial di Jawa Timur, di mana banyak masyarakat berpenghasilan rendah yang belum memiliki akses terhadap perumahan yang layak. Dengan adanya rumah murah yang harganya terjangkau, serta bunga rendah, diharapkan akan terjadi pemerataan dalam hal pemilikan rumah.
“Ini adalah langkah besar dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Jawa Timur. Kami berharap program ini bisa menjadi solusi bagi banyak keluarga yang selama ini menginginkan memiliki rumah yang layak namun terkendala oleh faktor ekonomi,” kata Khofifah menutup pembicaraannya.
Tantangan dalam Pelaksanaan
Meski demikian, Gubernur Khofifah juga mengakui bahwa pelaksanaan proyek besar ini tentu tidak akan berjalan tanpa tantangan. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah penyediaan lahan yang cukup luas untuk membangun ribuan unit rumah di seluruh wilayah Jawa Timur. Namun, ia optimistis bahwa dengan kerja sama yang solid antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta pihak swasta, tantangan tersebut dapat diatasi.
“Lahan memang menjadi salah satu tantangan, namun kami sudah mulai bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memanfaatkan lahan-lahan yang sudah ada, baik itu tanah milik pemerintah daerah maupun tanah yang tersedia di kawasan strategis,” ungkap Khofifah.
Program 20.000 rumah murah bersubsidi di Jawa Timur ini merupakan langkah nyata dalam upaya pemerataan kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dengan harga terjangkau dan bunga rendah, rumah bersubsidi ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan sosial dan memberikan akses bagi lebih banyak warga untuk memiliki rumah yang layak huni. Pemerintah provinsi dan pusat berkomitmen untuk terus mendukung program ini agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.
Dalam beberapa bulan ke depan, diharapkan proses pembangunan rumah dapat segera dimulai, dan masyarakat yang membutuhkan dapat segera mengaksesnya sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Program ini merupakan wujud nyata dari upaya pemerintah dalam menciptakan hunian yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat di Jawa Timur.