Listrik

Kebakaran Hanguskan Sejumlah Ruang Kelas di MTs Nurul Iman, Diduga Akibat Arus Pendek Listrik

Kebakaran Hanguskan Sejumlah Ruang Kelas di MTs Nurul Iman, Diduga Akibat Arus Pendek Listrik

JAKARTA - Kebakaran hebat melanda Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Iman yang berlokasi di Dusun Lokok Beru, Desa Salut, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, pada Selasa 6 Mei 2025. Insiden yang diduga akibat arus pendek listrik ini menghanguskan sejumlah ruang kelas, meskipun tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Berdasarkan informasi dari lapangan, kobaran api mulai terlihat sekitar pukul 10.30 WITA. Asap tebal membumbung tinggi dan disertai suara ledakan, yang diduga kuat berasal dari korsleting listrik pada salah satu ruangan sekolah. Empat ruang kelas dilaporkan rusak berat akibat si jago merah yang dengan cepat melahap bangunan kayu yang sudah berusia tua.

“Warga sekitar awalnya mendengar suara ledakan, lalu muncul asap dan api dari bagian tengah sekolah. Api cepat sekali menyebar karena bangunannya memang sudah tua dan banyak bagian dari kayu,” ujar Sahrul, seorang warga yang berada di lokasi saat kejadian.

Upaya warga untuk memadamkan api secara manual tidak membuahkan hasil. Mereka kemudian menghubungi petugas pemadam kebakaran dari Pos Kayangan. Tim pemadam tiba sekitar 30 menit kemudian dan langsung melakukan upaya pemadaman dengan mengerahkan dua unit mobil pemadam. Proses pemadaman memakan waktu hampir dua jam.

Kepala Sekolah MTs Nurul Iman, Ahmad Zaini, menyatakan bahwa saat kejadian, siswa sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar di ruang kelas lain yang tidak terdampak. Para guru langsung mengevakuasi siswa keluar dari area sekolah saat kebakaran terjadi.

"Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa. Namun kami sangat terpukul dengan kerusakan ini karena beberapa ruang kelas yang terbakar adalah fasilitas utama untuk proses belajar mengajar," ujar Ahmad Zaini.

Ia menambahkan bahwa seluruh dokumen penting dan peralatan pembelajaran di empat kelas tersebut ikut terbakar. Saat ini pihak sekolah tengah berupaya menyelamatkan sisa aset yang tidak terdampak dan merencanakan kegiatan belajar darurat untuk sementara waktu.

Kondisi bangunan sekolah yang sudah tua disebut menjadi faktor utama cepatnya penyebaran api. Sebagian besar konstruksi menggunakan material kayu dan atap seng, yang mudah terbakar. Akibatnya, api dengan cepat menjalar dari satu ruang ke ruang lainnya sebelum akhirnya berhasil dipadamkan.

Insiden ini mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Wakil Ketua II DPRD Lombok Utara, I Made Karyasa, bersama rombongan Komisi II DPRD yang kebetulan sedang berada di wilayah tersebut, langsung mengunjungi lokasi kebakaran.

"Kami sangat prihatin atas musibah ini. Kami mendorong Dinas Pendidikan dan instansi terkait untuk segera membantu pemulihan fasilitas sekolah. Tidak hanya renovasi, tapi juga pemeriksaan instalasi listrik agar tidak terulang kembali," ujar I Made Karyasa di lokasi kejadian.

Pemerintah desa setempat juga berjanji akan memberikan dukungan awal agar proses belajar siswa tidak terganggu secara total. Kepala Desa Salut, Mahyudin, menyebut bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak sekolah dan dinas terkait untuk mencari solusi cepat.

"Kami akan bantu semaksimal mungkin. Prioritas saat ini adalah menyediakan ruang belajar sementara agar anak-anak bisa tetap bersekolah meskipun dalam kondisi darurat," katanya.

Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Lombok Utara mengonfirmasi bahwa penyebab kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik. Kasi Penyelamatan Damkar Pos Kayangan, Muhamad Yamin, menyebutkan bahwa investigasi awal menunjukkan adanya percikan api dari salah satu sambungan listrik di ruang kelas yang terbakar.

"Dugaan sementara adalah arus pendek. Kami masih lakukan investigasi lanjutan untuk memastikan sumbernya," kata Yamin.

Ia juga mengingatkan pentingnya pengecekan rutin terhadap instalasi listrik di fasilitas umum seperti sekolah, terutama yang menggunakan instalasi lama. Kebakaran seperti ini, katanya, bisa dicegah dengan pemeliharaan rutin dan pembaruan sistem kelistrikan.

Pasca kebakaran, sejumlah relawan dan organisasi masyarakat mulai menggalang bantuan untuk mendukung proses pemulihan MTs Nurul Iman. Beberapa lembaga kemanusiaan lokal juga turun tangan menyediakan kebutuhan darurat seperti perlengkapan sekolah, buku, dan alat tulis.

Masyarakat dan orang tua siswa turut merasakan duka dan kekhawatiran akan masa depan pendidikan anak-anak mereka. Salah seorang wali murid, Nurhayati, mengatakan bahwa anaknya kini tidak punya tempat belajar yang layak.

"Kami harap pemerintah bisa cepat membangun kembali ruang kelas. Anak-anak tidak boleh berhenti sekolah karena ini," ujarnya.

Kementerian Agama Kabupaten Lombok Utara yang membawahi madrasah-madrasah di daerah tersebut juga turun tangan untuk mengkaji bantuan yang bisa diberikan. Plt Kepala Kemenag Lombok Utara, H. Masykur, menyatakan bahwa pihaknya segera melakukan pendataan kerusakan dan menyampaikan laporan kepada pusat.

“Kami upayakan ada bantuan pembangunan kembali dari Kementerian Agama. Ini prioritas karena menyangkut layanan pendidikan dasar di daerah terpencil,” tegas Masykur.

Tragedi ini menjadi peringatan penting bagi semua pihak akan perlunya pemeriksaan rutin terhadap infrastruktur pendidikan, khususnya instalasi listrik yang sudah berumur. Tak hanya di Lombok Utara, kasus serupa juga terjadi di beberapa daerah lain dan menimbulkan kerugian besar.

MTs Nurul Iman saat ini masih menunggu bantuan rekonstruksi dari pemerintah daerah dan pusat. Sementara itu, proses belajar-mengajar akan dialihkan ke balai desa dan rumah warga yang bersedia membantu menyediakan tempat sementara. Harapannya, dengan dukungan semua pihak, anak-anak tetap bisa mendapatkan hak pendidikan mereka tanpa terputus akibat musibah kebakaran ini.

Dengan perhatian yang terus meningkat terhadap keselamatan sekolah dan kesiapsiagaan bencana, masyarakat berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index