JAKARTA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang terus mengakselerasi langkahnya dalam membuka peluang investasi dan pengembangan ekonomi daerah. Terbaru, Pemkab Jombang menerima kunjungan resmi dari rombongan perwakilan Bank Indonesia (BI) dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Timur di ruang pertemuan Swagata Pendopo Kabupaten, Senin 5 Mei 2025 sore.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, otoritas moneter, dan instansi penanaman modal dalam menggali potensi investasi strategis di Kabupaten Jombang. Dalam forum pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, Pemkab Jombang memaparkan berbagai inisiatif unggulan dalam kerangka Investment Project Ready to Offer (IPRO), salah satunya adalah proyek Tirta Wisata Transit Park.
Pertemuan dihadiri langsung oleh Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Timur, Dr. Ir. Dyah Wahyu Ermawati, MA, serta Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, M. Barik Bathaluddin. Kedua pejabat tersebut menyampaikan apresiasi dan komitmen untuk mendukung percepatan realisasi investasi di wilayah Jombang.
Proyek IPRO Jadi Magnet Investasi Daerah
Dalam kesempatan itu, Pemkab Jombang mempresentasikan proyek-proyek prioritas yang masuk dalam skema IPRO. Program ini dirancang sebagai bagian dari strategi nasional untuk menarik investor ke daerah melalui penyusunan proyek yang sudah siap ditawarkan, baik dari sisi legalitas, lahan, maupun kelayakan teknis dan ekonomi.
Salah satu yang disoroti adalah proyek Tirta Wisata Transit Park, sebuah kawasan terpadu yang menggabungkan fungsi pariwisata, rest area, dan pusat UMKM. Proyek ini direncanakan berlokasi strategis di jalur utama arus lalu lintas antar kota dan provinsi, sehingga memiliki potensi besar menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasis jasa dan pariwisata.
Menurut penjelasan Pemkab Jombang, Transit Park ini akan dikembangkan di atas lahan milik daerah, dengan fasilitas pendukung seperti taman air (water park), zona kuliner, pusat oleh-oleh, dan arena pertunjukan seni budaya lokal. Proyek ini diharapkan tidak hanya menarik investor domestik dan asing, tetapi juga memberikan dampak positif langsung kepada pelaku UMKM setempat.
Kolaborasi BI, Pemprov, dan Pemkab untuk Realisasi Investasi
Kepala DPMPTSP Jatim, Dr. Dyah Wahyu Ermawati, menekankan pentingnya kesiapan daerah dalam menyiapkan proyek yang matang dan bankable agar bisa bersaing dalam menarik investor. Ia menyebutkan bahwa kunjungan ini adalah bagian dari misi Pemprov Jawa Timur bersama Bank Indonesia untuk mempercepat pertumbuhan investasi di daerah-daerah strategis seperti Jombang.
“Kami melihat Jombang memiliki banyak potensi yang belum tergarap optimal. Melalui pemaparan IPRO seperti ini, kita bisa membuka ruang dialog antara pemerintah dan calon investor, serta memperkuat dukungan lintas sektor untuk mempercepat realisasi proyek,” ujar Dyah.
Ia juga menambahkan bahwa DPMPTSP Jatim siap memberikan fasilitasi dan bimbingan teknis agar proyek-proyek unggulan di Jombang bisa masuk ke dalam katalog investasi nasional, termasuk pada forum-forum seperti East Java Investment Week dan Regional Investment Forum.
Sementara itu, Deputi Direktur BI Jawa Timur, M. Barik Bathaluddin, menggarisbawahi peran Bank Indonesia dalam mendukung ekosistem investasi melalui penguatan stabilitas makroekonomi dan sinergi pengembangan ekonomi lokal. Ia menekankan bahwa BI juga terlibat aktif dalam mendorong sektor-sektor prioritas seperti pariwisata, pertanian, dan ekonomi kreatif berbasis digital di berbagai daerah.
“Bank Indonesia tidak hanya menjaga stabilitas nilai tukar dan inflasi, tetapi juga berperan aktif dalam pengembangan ekonomi daerah. Kami melihat proyek seperti Tirta Wisata Transit Park punya prospek bagus jika dikelola dengan pendekatan value chain yang kuat,” jelas Barik.
Jombang Sebagai Lokasi Strategis Pengembangan Investasi
Secara geografis, Kabupaten Jombang terletak di jalur penghubung utama antara Surabaya dan Madiun serta berdekatan dengan akses tol trans Jawa. Letaknya yang strategis menjadikan Jombang sebagai titik simpul arus barang dan orang yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi hub ekonomi baru di wilayah tengah Jawa Timur.
Tak hanya itu, Jombang juga memiliki keunggulan komparatif dalam sektor agroindustri, pendidikan, dan wisata religi. Hal ini memperkaya portofolio peluang investasi yang bisa dikembangkan, baik oleh sektor publik maupun swasta.
Dalam forum tersebut, Pemkab Jombang juga menyampaikan kesiapan dari sisi regulasi dan perizinan. Melalui DPMPTSP Kabupaten, proses perizinan saat ini telah mengadopsi sistem digital berbasis OSS (Online Single Submission) yang mempermudah pelaku usaha dalam mengakses layanan.
Komitmen Pemerintah Daerah Dorong Iklim Investasi
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Jombang yang mewakili Bupati Jombang dalam pertemuan ini menyatakan komitmen penuh pemerintah daerah dalam membuka akses dan ruang dialog kepada para investor.
“Kami menyambut baik dukungan dari Bank Indonesia dan DPMPTSP Provinsi Jatim. Kami percaya bahwa dengan sinergi lintas lembaga, Jombang bisa naik kelas menjadi salah satu pusat investasi yang progresif dan inklusif di Jawa Timur,” tegasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa Pemkab akan terus menyempurnakan roadmap investasi daerah, termasuk menyusun investment profile yang lebih komprehensif dan terintegrasi dengan peta potensi wilayah.
Optimisme Menyongsong Investasi Hijau dan Berkelanjutan
Kunjungan Bank Indonesia dan DPMPTSP Provinsi Jawa Timur ke Jombang menjadi momentum penting untuk mengakselerasi pertumbuhan investasi daerah berbasis keberlanjutan. Dengan dukungan infrastruktur yang memadai, tata kelola pemerintahan yang kondusif, serta keterlibatan aktif dari berbagai pemangku kepentingan, Jombang memiliki peluang besar untuk menjadi destinasi investasi unggulan di Jawa Timur.
Melalui proyek IPRO seperti Tirta Wisata Transit Park, Pemkab Jombang tidak hanya menawarkan investasi semata, tetapi juga menghadirkan model pengembangan ekonomi lokal yang inklusif, ramah lingkungan, dan berbasis potensi daerah. Sinergi antara Pemkab, BI, dan DPMPTSP ini diharapkan menjadi contoh kolaborasi yang dapat direplikasi di daerah lain demi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara merata.