ESDM

Perkuat Keamanan Pasokan Energi, Kementerian ESDM Tinjau Langsung Operasi HCML di Perairan Madura

Perkuat Keamanan Pasokan Energi, Kementerian ESDM Tinjau Langsung Operasi HCML di Perairan Madura

JAKARTA - Dalam upaya memperkuat pasokan minyak dan gas (migas) nasional serta memastikan kelancaran operasional di sektor hulu migas, Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia melakukan kunjungan lapangan ke fasilitas operasi Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas yang beroperasi di perairan Madura, Jawa Timur.

Kunjungan yang dilaksanakan pada 1 Mei 2025 ini merupakan bagian dari langkah strategis pemerintah dalam melakukan pengawasan dan evaluasi langsung terhadap operasional migas, khususnya untuk menjamin kelancaran distribusi gas bumi ke wilayah Jawa Timur dan sekitarnya. Dalam kunjungan tersebut, hadir Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Infrastruktur, Anggawira, serta Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, La Ode Sulaeman.

Tim Kementerian ESDM memulai peninjauan dari Gas Metering Station milik HCML yang terletak di Pasuruan. Mereka disambut oleh Vice President (VP) Operations HCML, Perkasa Sinagabariang, serta Manager Marketing HCML, Aris Suryanto. Dalam agenda kunjungan tersebut, tim melakukan dialog teknis dan evaluasi terhadap proses operasional, infrastruktur pengukuran distribusi gas, serta sistem keamanan dan pemeliharaan fasilitas.

"Kami ingin memastikan bahwa seluruh rantai distribusi gas, mulai dari hulu hingga hilir, berjalan lancar dan sesuai standar keselamatan serta efisiensi yang telah ditetapkan," ujar Anggawira. Ia menambahkan bahwa sektor migas, khususnya gas bumi, menjadi komponen vital dalam mendukung pertumbuhan industri dan rumah tangga di wilayah Jawa dan sekitarnya.

Sementara itu, La Ode Sulaeman menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha dalam mempercepat pembangunan infrastruktur migas yang andal dan ramah lingkungan. "Keberadaan HCML sebagai KKKS yang aktif berproduksi di wilayah Madura sangat penting. Kinerja mereka berkontribusi langsung pada ketahanan energi nasional, dan oleh karena itu, monitoring rutin seperti ini diperlukan agar pemerintah bisa memberi dukungan yang tepat waktu dan tepat sasaran," jelas La Ode.

HCML sendiri merupakan perusahaan hasil kerja sama antara dua perusahaan energi besar, yaitu Husky Energy dari Kanada dan China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) dari Tiongkok. Perusahaan ini memegang hak kelola untuk wilayah kerja Madura Strait Production Sharing Contract (PSC) dan selama ini dikenal memiliki kinerja produksi gas yang stabil dan signifikan.

VP Operations HCML, Perkasa Sinagabariang, menyambut baik kunjungan dari Kementerian ESDM dan menyatakan komitmen HCML dalam menjalankan operasional sesuai regulasi pemerintah serta standar internasional. "Kami berterima kasih atas kunjungan ini. Kehadiran langsung dari pihak kementerian tentu menjadi dorongan bagi kami untuk terus meningkatkan performa operasional, baik dari sisi produksi, efisiensi energi, maupun aspek keselamatan kerja," katanya.

Perkasa juga memaparkan bahwa HCML saat ini tengah menjalankan sejumlah program optimalisasi fasilitas dan efisiensi energi guna mendukung target pemerintah dalam transisi energi dan pengurangan emisi karbon. "Gas bumi merupakan energi transisi yang penting menuju penggunaan energi terbarukan. Oleh karena itu, kami terus berupaya agar produksi gas dari wilayah Madura dapat mendukung program dekarbonisasi nasional," ujarnya.

Selain meninjau fasilitas metering, tim ESDM juga berdiskusi mengenai potensi pengembangan infrastruktur tambahan untuk mendukung distribusi gas ke kawasan industri dan rumah tangga di Jawa Timur. Hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk memperluas pemanfaatan gas bumi domestik melalui jaringan gas (jargas).

Manager Marketing HCML, Aris Suryanto, menyatakan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak, baik pemerintah daerah maupun swasta, dalam mengembangkan akses distribusi gas yang lebih merata. "Kami menyadari pentingnya konektivitas distribusi gas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama lintas sektor," tuturnya.

Kegiatan kunjungan ini menjadi bukti keseriusan Kementerian ESDM dalam menjamin ketahanan energi nasional melalui sinergi dengan para pelaku usaha migas. Dengan peninjauan langsung ke lapangan, pemerintah dapat memperoleh gambaran riil kondisi operasional serta potensi yang bisa dikembangkan lebih lanjut dalam mendukung peta jalan energi nasional.

Sebagai negara yang masih mengandalkan sektor migas sebagai salah satu sumber energi utama, upaya memperkuat infrastruktur dan kelancaran operasional di sektor ini menjadi krusial. Terlebih, dalam situasi global yang tidak menentu, pemerintah terus mendorong efisiensi, keberlanjutan, dan kemandirian energi nasional.

Kementerian ESDM memastikan akan terus memantau dan mendampingi setiap proses operasional KKKS, termasuk HCML, guna memastikan bahwa kontribusi mereka terhadap pasokan energi Indonesia tetap optimal dan berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index