Olahraga

Keteguhan Marciano Norman: Menyalakan Semangat Olahraga Nasional dengan Hati dan Pengabdian

Keteguhan Marciano Norman: Menyalakan Semangat Olahraga Nasional dengan Hati dan Pengabdian

JAKARTA - Di tengah gegap gempita podium kejuaraan dan kemilau medali yang membanggakan, terdapat sosok pemimpin yang memilih bekerja dalam kesunyian. Ia bukan sekadar pengurus, melainkan penyala semangat dan penjaga bara prestasi olahraga Indonesia. Sosok itu adalah Letnan Jenderal TNI (Purn) Marciano Norman, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, yang memimpin olahraga nasional bukan hanya dengan kebijakan, tetapi dengan hati.

Pada Senin pagi 5 Mei 2025, suasana teduh di sebuah rumah sederhana di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, menjadi latar pertemuan dua tokoh nasional. Marciano menerima kunjungan sahabat lamanya, Dr Aqua Dwipayana, seorang pakar komunikasi dan motivator nasional. Pertemuan hangat tersebut bukan sekadar ajang nostalgia, tetapi juga menjadi momentum menggali kembali tantangan, capaian, dan harapan olahraga nasional ke depan.

“Luar biasa dan hebat Pak Marciano. Dengan semua keterbatasan, bapak tetap semangat memajukan olahraga di Tanah Air,” ungkap Dr Aqua dalam perbincangan hangat itu, menggambarkan kekagumannya terhadap kepemimpinan Marciano.

Dari BIN ke KONI: Perjalanan Pengabdian yang Konsisten

Marciano bukanlah nama asing di panggung nasional. Sebelum mengabdi di dunia olahraga, ia telah menempuh karier militer panjang dan strategis, termasuk menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Namun setelah pensiun dari militer, ia memilih jalur pengabdian baru yang tak kalah menantang: memimpin dunia olahraga Indonesia.

Menjabat sebagai Ketua Umum KONI Pusat sejak tahun 2019, Marciano kini memasuki periode keduanya. Kepemimpinannya telah melewati beragam fase — dari masa pandemi yang menunda banyak kompetisi hingga masa transisi menuju tata kelola olahraga yang lebih profesional. Di setiap tantangan, ia hadir sebagai nahkoda yang tenang dan konsisten.

“Mohon doa dan dukungannya terus Pak Aqua agar saya optimal melaksanakan semua amanah. Juga supaya berbagai cabang olahraga makin berprestasi termasuk di tingkat dunia,” ujar Marciano merendah, menegaskan komitmennya.

Dekat dengan Atlet, Dekat dengan Akar Prestasi

Salah satu ciri khas Marciano dalam memimpin KONI adalah pendekatan humanis yang diterapkannya. Ia dikenal dekat dengan para atlet, pelatih, dan pengurus cabang olahraga. Ia tidak hanya hadir saat seremoni, tapi juga dalam sesi latihan, diskusi perencanaan, hingga menyemangati di ruang-ruang ganti.

Kehadiran langsung seorang pemimpin di tengah para pejuang olahraga sering kali menjadi penyuntik motivasi. Bagi Marciano, keberhasilan olahraga nasional tidak bisa hanya dilihat dari data dan grafik, tetapi juga dari rasa, semangat, dan solidaritas.

Pendekatannya yang penuh empati membuatnya diterima oleh banyak kalangan. Para atlet merasa didengar, dan pengurus cabang olahraga merasa diperhatikan. Ini menjadi fondasi penting dalam membangun ekosistem olahraga yang solid.

Prestasi yang Tumbuh dalam Keterbatasan

Selama dua periode kepemimpinannya, dunia olahraga Indonesia mencatat banyak capaian membanggakan. Mulai dari keberhasilan di berbagai ajang multievent seperti SEA Games, Asian Games, hingga sejumlah kejuaraan dunia di cabang-cabang seperti bulu tangkis, angkat besi, panjat tebing, dan pencak silat.

Namun di balik itu semua, Marciano juga harus berjibaku dengan realitas anggaran yang sering kali terbatas. Ia dituntut untuk mampu menyiasati pembiayaan, mendekati sponsor, serta membangun kemitraan dengan sektor swasta dan BUMN untuk mendukung pembinaan jangka panjang.

Kondisi ini tak membuatnya gentar. Sebaliknya, ia menjadikan keterbatasan sebagai pendorong inovasi. Salah satunya adalah mendorong digitalisasi dalam tata kelola KONI dan pemanfaatan teknologi dalam pelatihan atlet.

"Kami tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan fisik semata. Di era ini, data, ilmu olahraga, dan pendekatan saintifik menjadi hal yang tidak bisa ditawar," ungkap Marciano dalam berbagai forum resmi.

Membawa Visi Besar Menuju Kemandirian dan Prestasi Dunia

Dalam pandangan Marciano, olahraga nasional harus dikelola layaknya industri: profesional, terstruktur, dan berorientasi pada hasil jangka panjang. Ia menaruh perhatian besar pada pembinaan usia dini, peningkatan kompetensi pelatih, serta penguatan infrastruktur di daerah.

Ia percaya bahwa potensi atlet Indonesia sangat besar, namun dibutuhkan konsistensi program dan kebijakan agar talenta muda tidak hilang begitu saja. Karena itu, ia kerap mendorong pembentukan pusat-pusat pelatihan olahraga terpadu di berbagai wilayah Indonesia.

Selain itu, ia menekankan pentingnya kontinuitas kompetisi. Baginya, atlet hanya bisa berkembang jika terus bertanding di level yang kompetitif.

"Kompetisi yang berkualitas adalah kunci. Tanpa itu, kemampuan atlet akan stagnan, dan semangat bisa padam," tegas Marciano dalam berbagai kesempatan.

Memimpin dengan Ketulusan, Bekerja dengan Hati

Apa yang membuat Marciano bertahan di jalur ini bukanlah kemegahan jabatan, melainkan ketulusan dalam mengabdi. Ia meyakini bahwa olahraga adalah salah satu jalan memperkuat karakter bangsa. Di atas podium, bukan hanya medali yang dikibarkan, tetapi juga harga diri Indonesia.

Pertemuan hangat dengan Dr Aqua menjadi salah satu momen reflektif bagi Marciano. Di balik canda dan obrolan sahabat lama, ada harapan besar yang terus dibawanya: menjadikan olahraga sebagai alat pemersatu, penyemangat, dan penggerak semangat nasionalisme.

Harapan ke Depan: Olahraga sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa

Marciano menatap masa depan dengan penuh optimisme. Ia berharap dunia olahraga Indonesia semakin terbuka pada inovasi, terbebas dari ego sektoral, dan fokus pada tujuan bersama. Ia percaya, dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan swasta, Indonesia bisa menjadi kekuatan besar di panggung olahraga dunia.

Ketekunan dan keteguhan Marciano menjadi contoh bahwa memimpin bukan soal suara yang lantang, melainkan kesediaan hadir, mendengar, dan berjuang bersama. Dalam diam, ia membangun jalan panjang menuju kejayaan olahraga nasional — dari hati, untuk Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index