Infrastruktur

Gubernur Sulawesi Tengah Ajak Swasta Bergotong Royong Bangun Infrastruktur Jalan di Peringatan Hari Buruh 2025

Gubernur Sulawesi Tengah Ajak Swasta Bergotong Royong Bangun Infrastruktur Jalan di Peringatan Hari Buruh 2025

JAKARTA - Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang jatuh pada Kamis, 1 Mei 2025, menjadi momen penting bagi Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, untuk mendorong partisipasi sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur jalan di wilayahnya. Dalam acara yang berlangsung di Kafe Tanaris, Gubernur Anwar Hafid menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta untuk membangun serta merawat jaringan jalan negara, khususnya yang dilalui oleh perusahaan-perusahaan yang beroperasi di kawasan produksi.

Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Anwar Hafid dalam konteks upaya pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang vital bagi perkembangan ekonomi daerah. Dalam paparannya, ia menyarankan agar perusahaan swasta yang memiliki kegiatan operasional di wilayah-wilayah strategis dapat berperan aktif dalam proyek pembangunan dan pemeliharaan jalan melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Efisiensi Anggaran dan Pentingnya Kolaborasi Pemerintah dan Swasta

Skema KPBU, menurut Gubernur Anwar Hafid, merupakan langkah rasional di tengah keterbatasan anggaran pemerintah yang semakin menekan. “Dengan kerjasama ini, pemerintah tidak perlu memikul seluruh beban pembiayaan pembangunan jalan dan pemeliharaan infrastruktur,” ujar Gubernur dalam pernyataannya. Kerjasama ini akan memberikan keuntungan bersama antara pemerintah dan sektor swasta, dimana kedua belah pihak dapat saling berbagi tanggung jawab dalam menyediakan fasilitas infrastruktur yang diperlukan masyarakat dan dunia usaha.

Gubernur Anwar Hafid juga menegaskan bahwa sektor swasta, terutama perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah pertambangan dan kawasan industri, memiliki tanggung jawab besar terhadap infrastruktur yang digunakan dalam aktivitas produksi mereka. Dalam hal ini, ia menyebutkan contoh positif yang sudah dijalankan oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), yang telah aktif berpartisipasi dalam pembangunan jalan nasional di kawasan Bahodopi, Kabupaten Morowali. Proyek tersebut dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) kepada pemerintah dan masyarakat setempat.

Mendorong Perusahaan Tambang untuk Berperan Aktif dalam Pemeliharaan Jalan

Melihat keberhasilan yang dicapai oleh PT IMIP, Gubernur berharap praktik baik ini dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan-perusahaan lain, terutama perusahaan tambang, yang kerap melintasi jalur-jalur jalan rusak di wilayah Sulawesi Tengah. Salah satu ruas jalan yang menjadi sorotan Gubernur adalah jalur Watusampu dan Tompira, yang diketahui sudah mengalami kerusakan parah akibat tingginya intensitas lalu lintas kendaraan perusahaan.

Gubernur Anwar Hafid memberikan ultimatum yang jelas kepada perusahaan-perusahaan yang bertanggung jawab atas kerusakan jalan tersebut. “Hanya ada dua pilihan, pertama bangun fly over sendiri, atau kedua bantu perbaiki jalan,” tegasnya dengan penuh penekanan. Ia menambahkan bahwa jika perusahaan-perusahaan tersebut enggan untuk memenuhi tanggung jawabnya, pemerintah akan mengambil langkah tegas dengan menindak perusahaan-perusahaan yang melanggar.

Gubernur juga memperingatkan agar para pengusaha tidak mengabaikan kewajiban mereka dalam menjaga kelancaran transportasi dan infrastruktur yang mendukung kegiatan ekonomi lokal. Ia menjelaskan bahwa kerusakan jalan tidak hanya menghambat arus barang dan orang, tetapi juga bisa merugikan masyarakat serta berpotensi menurunkan daya tarik investasi di daerah tersebut.

Komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah Terhadap Kualitas Lingkungan

Selain masalah infrastruktur jalan, Gubernur Anwar Hafid juga menyampaikan perhatian pemerintah terhadap isu lingkungan, terutama terkait dengan dampak aktivitas pertambangan terhadap kualitas udara. Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah telah bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memasang alat pemantau kualitas udara di beberapa titik yang menjadi kawasan penambangan. Langkah ini dilakukan untuk memantau secara real-time dampak polusi udara yang ditimbulkan oleh aktivitas industri di daerah tersebut.

“Pemerintah provinsi sudah menghubungi BMKG untuk memasang alat pemantau kualitas udara di beberapa titik penambangan, serta meminta update laporan cuaca mingguan untuk memantau dampak polusi udara,” ungkap Gubernur. Dengan adanya alat pemantau tersebut, diharapkan pemerintah dapat lebih cepat mengambil tindakan jika terjadi peningkatan polusi udara yang berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar.

Harapan Gubernur: Kolaborasi yang Lebih Baik di Masa Depan

Gubernur Anwar Hafid berharap bahwa kedepannya akan ada peningkatan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam hal pembangunan infrastruktur dan pemeliharaan lingkungan. Ia menyadari bahwa dalam era pembangunan yang pesat seperti saat ini, keterlibatan sektor swasta sangat penting dalam mendorong kemajuan daerah dan menjaga keberlanjutan pembangunan itu sendiri.

“Kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga tentang bagaimana kita bersama-sama menjaga lingkungan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan memperkuat daya saing daerah,” lanjutnya. Gubernur juga menyebutkan bahwa sinergi antara kedua pihak akan menciptakan iklim yang kondusif bagi investasi serta mempercepat pemulihan ekonomi di masa depan.

Pernyataan yang disampaikan oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, pada peringatan Hari Buruh Internasional ini memberikan pesan yang kuat tentang pentingnya kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta dalam membangun infrastruktur yang berkualitas. Melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), pemerintah berharap dapat mengurangi beban anggaran serta memastikan keberlanjutan pembangunan infrastruktur jalan yang vital bagi perekonomian lokal. Di sisi lain, keterlibatan perusahaan dalam pemeliharaan jalan dan kualitas lingkungan juga menjadi kunci untuk menciptakan kawasan industri yang lebih berkelanjutan.

Gubernur juga mengingatkan pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan dalam membantu pemerintah memperbaiki fasilitas umum dan menjaga kelestarian lingkungan. Dengan langkah tegas yang akan diambil terhadap perusahaan yang melalaikan tanggung jawabnya, Gubernur Anwar Hafid menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga keberlanjutan pembangunan infrastruktur di Sulawesi Tengah.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index