Pertambangan

Tiongkok Lirik NTB, Pemprov Genjot Investasi Sektor Pertambangan, Perdagangan, dan Pariwisata

Tiongkok Lirik NTB, Pemprov Genjot Investasi Sektor Pertambangan, Perdagangan, dan Pariwisata

JAKARTA - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah menggiatkan upaya peningkatan investasi di berbagai sektor strategis menyusul komitmen dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk mempererat kerja sama bilateral dengan Indonesia, khususnya di wilayah timur Indonesia. Fokus utama kerja sama ini mencakup sektor pertambangan, perdagangan, dan pariwisata yang dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan di NTB.

Komitmen tersebut disampaikan langsung oleh Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok untuk wilayah Bali, NTB, dan NTT, H.E. Zhang Zhisheng, dalam kunjungannya baru-baru ini ke Mataram. Dalam pertemuan dengan pejabat Pemerintah Provinsi NTB, Zhang menyatakan kesiapan negaranya untuk mendorong investasi dan memperluas jaringan kerja sama dengan pemerintah daerah.

“Kami melihat NTB sebagai wilayah yang kaya potensi dan memiliki peluang besar untuk pengembangan kerja sama investasi, khususnya di sektor pertambangan, perdagangan, dan pariwisata,” ujar Zhang kepada wartawan usai pertemuan dengan Gubernur NTB.

Sektor Pertambangan Jadi Primadona

Dalam bidang pertambangan, NTB dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil tambang logam mulia dan mineral strategis. Keberadaan tambang emas dan tembaga di Kabupaten Sumbawa Barat menjadi salah satu daya tarik utama bagi investor asing, termasuk Tiongkok, yang tengah memperluas jaringan pasokan bahan baku untuk kebutuhan industri dalam negerinya.

Pemerintah Provinsi NTB menyambut baik perhatian Tiongkok terhadap sektor ini, tetapi juga menekankan pentingnya investasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Gubernur NTB menyatakan bahwa pemerintah daerah terbuka untuk investasi luar, namun dengan persyaratan ketat terkait kepatuhan terhadap peraturan lingkungan hidup dan tanggung jawab sosial perusahaan.

“Kami menginginkan investasi yang tidak hanya mendatangkan keuntungan ekonomi, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat lokal dan tidak merusak alam NTB,” tegasnya.

Perdagangan dan Akses Ekspor Diperkuat

Selain pertambangan, sektor perdagangan juga menjadi prioritas dalam kerja sama ini. Pemerintah NTB berharap dapat memperluas akses ekspor produk unggulan daerah ke pasar Tiongkok. Produk seperti hasil perikanan, pertanian organik, hingga kerajinan lokal memiliki peluang besar untuk dipasarkan ke Negeri Tirai Bambu.

“Dengan dukungan Pemerintah Tiongkok, kami berharap bisa membuka lebih banyak jalur ekspor bagi produk-produk lokal NTB, baik melalui jalur laut maupun udara,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB.

Pemerintah daerah juga sedang mengkaji kemungkinan pembangunan fasilitas pendukung ekspor, seperti pusat logistik terpadu dan pelabuhan ekspor di wilayah Lombok maupun Sumbawa. Fasilitas ini akan mempercepat pengiriman barang dan meningkatkan efisiensi perdagangan internasional dari NTB.

Pariwisata Berbasis Budaya dan Alam Jadi Daya Tarik

Sementara itu, sektor pariwisata menjadi elemen penting dalam upaya pengembangan ekonomi daerah NTB. Lombok yang dikenal sebagai salah satu destinasi wisata utama Indonesia memiliki daya tarik yang luar biasa di mata wisatawan mancanegara, termasuk wisatawan asal Tiongkok.

Konjen Zhang menegaskan bahwa pihaknya juga siap mendorong lebih banyak kunjungan wisatawan Tiongkok ke NTB. “Kami akan mendorong promosi destinasi NTB ke berbagai kota di Tiongkok agar semakin banyak warga kami yang mengenal dan berwisata ke Lombok dan Sumbawa,” ujarnya.

Sebagai bentuk dukungan, Pemerintah Tiongkok juga membuka peluang kerja sama dalam pengembangan infrastruktur pariwisata, termasuk hotel, transportasi, dan kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata.

Pemprov NTB Siapkan Kemudahan Izin Investasi

Untuk mendukung kelancaran realisasi investasi dari Tiongkok maupun negara lain, Pemerintah Provinsi NTB tengah mempermudah prosedur perizinan investasi melalui sistem online dan integrasi dengan pusat. Pemerintah daerah juga telah membentuk satuan tugas (Satgas) khusus untuk memfasilitasi dan mengawal proses investasi strategis.

“Investor tidak perlu khawatir, kami siapkan pelayanan terbaik dan transparan. Kami juga tekankan prinsip win-win solution dalam semua bentuk kerja sama,” ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB.

Pemprov juga memperkuat kolaborasi dengan Kementerian Investasi/BKPM RI agar berbagai proyek strategis daerah dapat terhubung langsung dengan investor potensial, termasuk dari RRT.

Dukungan Pemerintah Pusat dan Kesiapan Infrastruktur

Sementara itu, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian turut mendukung pengembangan kawasan timur Indonesia, termasuk NTB, sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. Hal ini selaras dengan strategi pemerintah dalam mengurangi ketimpangan wilayah dan mempercepat pembangunan luar Jawa.

Kementerian Perhubungan juga dilaporkan tengah mempercepat pembangunan dan perluasan infrastruktur pelabuhan dan bandara di NTB guna mendukung mobilitas barang dan wisatawan. Pembangunan Jalan Tol Lombok dan konektivitas antar pulau menjadi salah satu proyek strategis nasional yang ditargetkan rampung pada 2026.

Kerja Sama Berbasis Kepentingan Bersama

Komitmen Tiongkok terhadap peningkatan investasi di NTB menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Namun, sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha menjadi kunci keberhasilan implementasi investasi tersebut.

Gubernur NTB menegaskan, “Kami terbuka terhadap investasi luar, namun kami ingin kerja sama ini memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat NTB dan mendukung prinsip pembangunan berkelanjutan.”

Dengan berbagai potensi yang dimiliki NTB, kolaborasi internasional yang dijalankan secara transparan, inklusif, dan akuntabel diyakini mampu menjadi penggerak utama transformasi ekonomi daerah menuju masa depan yang lebih sejahtera.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index