PTPP

PT PP Persero Tbk Laporkan Penurunan Pendapatan dan Laba Bersih pada Kuartal I 2025

PT PP Persero Tbk Laporkan Penurunan Pendapatan dan Laba Bersih pada Kuartal I 2025

JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk (PTPP), salah satu perusahaan konstruksi milik negara (BUMN Karya), mencatatkan penurunan kinerja keuangan pada kuartal pertama tahun 2025. Perusahaan melaporkan pendapatan usaha sebesar Rp 3,50 triliun per 31 Maret 2025, menurun 23,93% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 4,61 triliun.

Rincian Pendapatan per Segmen

Pendapatan usaha PTPP pada kuartal I 2025 didominasi oleh segmen jasa konstruksi yang menyumbang Rp 2,89 triliun. Segmen lainnya meliputi:

- Engineering, Procurement, and Construction (EPC): Rp 262,62 miliar

- Properti dan realti: Rp 140,62 miliar

- Pendapatan keuangan atas konstruksi aset keuangan konsesi: Rp 84,17 miliar

- Persewaan peralatan: Rp 16,10 miliar

- Pracetak: Rp 8,43 miliar

- Energi: Rp 16,48 miliar

- Jalan tol: Rp 16,59 miliar

- Jasa pertambangan: Rp 71,45 miliar

Penurunan pendapatan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh PTPP dalam mempertahankan kinerja keuangan di tengah dinamika industri konstruksi nasional.

Penurunan Laba Bersih

Selain penurunan pendapatan, PTPP juga melaporkan penurunan laba bersih pada kuartal I 2025. Meskipun angka spesifik untuk kuartal ini belum dipublikasikan, data sebelumnya menunjukkan bahwa pada tahun 2024, laba bersih perusahaan turun 13,65% menjadi Rp 416,65 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi oleh meningkatnya beban pokok pendapatan dari Rp 16,08 triliun pada 2023 menjadi Rp 17,17 triliun pada 2024, meskipun laba kotor masih mencatatkan kenaikan 10,52% menjadi Rp 2,63 triliun.

Strategi dan Prospek ke Depan

Menanggapi tantangan ini, PTPP menetapkan target perolehan kontrak baru sebesar Rp 32 triliun pada tahun 2025, meningkat 5% dari realisasi tahun 2024 yang mencapai Rp 27,09 triliun. Sekretaris Perusahaan PTPP, Joko Raharjo, menyatakan bahwa perusahaan optimis dapat mencapai target tersebut dengan mayoritas proyek berasal dari sektor gedung (31,19%), jalan dan jembatan (26,47%), serta pelabuhan (12,95%).

Perusahaan juga berkomitmen untuk menyelesaikan proyek-proyek carry over dari tahun sebelumnya, termasuk proyek-proyek strategis di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Per 31 Januari 2025, PTPP mengerjakan 13 proyek di IKN, dengan beberapa di antaranya telah rampung 100%, seperti Tol IKN Segmen 3B, Gedung Kantor Presiden, dan Istana Negara. Proyek lainnya masih dalam proses pengerjaan dengan progres bervariasi.

Pandangan Analis

Analis dari Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas, mencatat bahwa kinerja PTPP pada kuartal III 2024 masih positif, dengan pendapatan tumbuh 15% dan laba bersih meningkat 11% secara tahunan. Kenaikan ini didukung oleh perolehan kontrak baru dan laba dari ventura bersama. Namun, penurunan kinerja pada kuartal I 2025 menunjukkan perlunya strategi yang lebih agresif untuk mempertahankan pertumbuhan.

Penurunan pendapatan dan laba bersih PTPP pada kuartal I 2025 mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan di tengah dinamika industri konstruksi. Namun, dengan strategi yang tepat dan fokus pada penyelesaian proyek strategis, PTPP optimis dapat mencapai target yang telah ditetapkan untuk tahun 2025. Investor dan pemangku kepentingan diharapkan untuk terus memantau perkembangan kinerja perusahaan dalam beberapa kuartal mendatang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index