Investasi

Lombok Utara Optimis Capai Target Investasi Rp1,2 Triliun pada 2025 dengan Inovasi Regulasi dan Digitalisasi

Lombok Utara Optimis Capai Target Investasi Rp1,2 Triliun pada 2025 dengan Inovasi Regulasi dan Digitalisasi

JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) menunjukkan optimisme tinggi dalam mewujudkan target investasi sebesar Rp1,2 triliun pada tahun 2025, meskipun angka ini jauh lebih besar dibandingkan dengan target sebelumnya yang tercatat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yakni Rp800 miliar. Untuk mencapai target tersebut, Pemda KLU telah menyiapkan berbagai langkah strategis, baik melalui kebijakan regulasi maupun inovasi digital yang memudahkan calon investor dalam menilai potensi daerah ini.

Dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu, 30 April 2025, Erwin Rahadi, Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) KLU, menyatakan bahwa meski tantangan cukup besar, pihaknya sangat optimis bahwa target investasi yang diberikan oleh pemerintah pusat bisa tercapai. "Progres realisasi investasi saat ini sudah mencapai 30 persen, dengan sektor pariwisata memberikan kontribusi yang paling besar. Kami sedang menyiapkan Perda untuk kemudahan investasi dan sudah dibahas di DPRD," ujar Erwin Rahadi.

Perda Kemudahan Investasi dan SIPID sebagai Solusi Digital

Langkah pertama yang diambil oleh Pemda KLU adalah penyusunan Peraturan Daerah (Perda) Kemudahan Investasi yang bertujuan untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif di daerah tersebut. Perda ini akan mempermudah perizinan dan memberikan kepastian hukum bagi investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya di Lombok Utara. Menurut Erwin, "Kami sedang menyusun perda yang memberikan kemudahan bagi investor, dan ini sudah dibahas di DPRD untuk segera disahkan."

Selain itu, Pemda KLU juga telah meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Peluang Investasi Daerah (SIPID) pada tahun 2024. Aplikasi ini bertujuan untuk mempermudah investor dalam mencari informasi terkait sektor-sektor investasi yang potensial di Lombok Utara, yang meliputi sektor pariwisata, pertanian, dan pengelolaan sumber daya air.

"Aplikasi SIPID ini menjadi solusi digital yang mempercepat komunikasi antara kami dan para calon investor. Seperti baru-baru ini, kami sudah mendapat ketertarikan dari investor asal Tiongkok yang berminat berinvestasi dalam sektor pertanian, khususnya lahan jagung, serta pengelolaan air di kawasan Seven Springs," jelas Erwin.

Sektor Pariwisata, Sumber Utama Investasi

Sektor pariwisata di Lombok Utara menjadi salah satu sektor yang paling menjanjikan dalam menarik investasi. Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), seperti Tiga Gili (Gili Meno, Gili Trawangan, dan Gili Air), menjadi daya tarik utama, meskipun kawasan ini memiliki status konservasi. Pemda KLU menargetkan sektor pariwisata dapat menyumbang hingga 65 persen dari total investasi yang masuk.

"Pariwisata menjadi sektor unggulan dengan potensi besar. Meskipun memiliki status konservasi, kawasan Tiga Gili tetap menjadi salah satu destinasi wisata paling diminati di dunia, dan ini memberikan peluang investasi yang sangat besar," ujar Erwin. Selain pariwisata, sektor pertanian dan pengelolaan sumber daya air juga diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian target investasi.

Dukungan dan Respon Positif Masyarakat terhadap Investasi

Erwin Rahadi juga mengungkapkan bahwa masyarakat di Lombok Utara memberikan respon positif terhadap berbagai peluang investasi yang dibuka oleh pemerintah daerah. "Masyarakat menyambut baik masuknya investor dan kami terus mendorong sektor perdagangan dan pertanian untuk lebih banyak membuka peluang investasi. Namun, untuk maju, kita harus tetap terbuka dan sigap," tambahnya.

Dengan adanya berbagai peluang investasi yang tersedia, Pemda KLU berharap lebih banyak investor yang tertarik untuk menanamkan modal di wilayah ini. Tidak hanya itu, pelayanan investasi di KLU kini semakin mudah berkat adanya Disnaker-PMPTSP yang siap memberikan pendampingan penuh kepada pengusaha yang berminat berinvestasi.

"Kami dari Disnaker-PMPTSP siap mendampingi pengusaha hingga tuntas. Pelayanan investasi di Lombok Utara sekarang sangat mudah dan kami siap membantu pengusaha yang ingin berinvestasi di sini," ungkap Erwin Rahadi.

Potensi Besar dan Rencana Jangka Panjang

Pemda KLU memiliki visi yang jelas untuk menjadikan daerah ini sebagai pusat investasi di Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam lima tahun ke depan. "Dengan adanya potensi besar yang kami miliki, terutama di sektor pariwisata, pertanian, dan pengelolaan air, kami yakin Lombok Utara akan menjadi pusat investasi baru di NTB. Kami akan terus membuka peluang bagi investor dan bekerja sama untuk mewujudkan hal tersebut," kata Erwin.

Langkah-langkah strategis yang telah dilakukan oleh Pemda KLU ini sejalan dengan visi pemerintah pusat untuk mengembangkan kawasan-kawasan potensial di Indonesia, terutama di luar Pulau Jawa. Diharapkan dengan adanya kebijakan yang mendukung, serta kemudahan akses informasi melalui aplikasi SIPID, Lombok Utara dapat menarik investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Lombok Utara Menuju Era Baru Investasi

Target investasi Rp1,2 triliun yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada Kabupaten Lombok Utara pada tahun 2025 merupakan tantangan besar sekaligus peluang emas. Dengan berbagai kebijakan yang mendukung, termasuk penyusunan Perda Kemudahan Investasi, serta inovasi digital seperti aplikasi SIPID, Pemda KLU optimis dapat merealisasikan target tersebut.

Dengan sektor pariwisata, pertanian, dan pengelolaan sumber daya air sebagai sektor unggulan, serta dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah daerah, Lombok Utara diharapkan dapat menjadi salah satu destinasi utama investasi di Indonesia dalam waktu dekat. Kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan investor akan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index