JAKARTA - Suasana berbeda terasa dalam kegiatan Kantor Lapangan Wali Kota Madiun yang digelar pada Rabu malam 23 April 2025 di kawasan Taman Hijau Demangan (THD). Selain pelayanan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kegiatan ini juga menghadirkan inovasi unik dari jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimca) Taman yang diberi nama “Gas Kopling” – Giat Kamtibmas Kopi Keliling.
Kehadiran program Gas Kopling ini langsung mendapat apresiasi tinggi dari Wali Kota Madiun, Dr. Maidi, yang memandang kegiatan tersebut sebagai bentuk nyata inovasi dalam meningkatkan pelayanan publik dan membangun komunikasi aktif antara aparatur dengan masyarakat.
“Dengan adanya Gas Kopling ini, merupakan inovasi yang bagus. Ini penting karena dalam visi-misi saya, ada yang namanya inovasi. Semua aparat dan pejabat di mana dia bertugas harus selalu berinovasi,” ujar Wali Kota Maidi di sela acara.
Mendekatkan Aparat dengan Warga Lewat Sarasehan Santai
Program Gas Kopling dirancang untuk menjembatani komunikasi antara warga dengan aparat keamanan serta unsur pemerintahan di tingkat kecamatan. Mekanismenya cukup sederhana namun efektif: Forkopimca Taman mengunjungi warga dari satu poskamling ke poskamling lainnya, menyapa warga secara langsung, menyerap aspirasi, sekaligus memberi edukasi tentang keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), semuanya dalam suasana santai ditemani secangkir kopi.
Inovasi ini lahir dari semangat untuk membangun kepercayaan publik terhadap aparat keamanan sekaligus menciptakan kedekatan emosional. Tidak hanya menyampaikan program-program pemerintah, kegiatan ini juga membuka ruang dialog dua arah antara warga dan pemerintah.
Kebetulan, malam itu kegiatan Gas Kopling berlangsung di Poskamling Jalan Mangkujayan, yang lokasinya berbatasan langsung dengan Taman Hijau Demangan, tempat pelaksanaan Kantor Lapangan Wali Kota. Hal tersebut menjadikan kehadiran program Gas Kopling sebagai bagian integral dari kegiatan pelayanan publik terpadu malam itu.
Inovasi sebagai Kunci Pemerintahan Modern
Wali Kota Maidi menegaskan bahwa dirinya selalu mendorong setiap elemen pemerintahan, mulai dari OPD hingga jajaran di tingkat kecamatan dan kelurahan, untuk selalu menciptakan inovasi pelayanan. Menurutnya, masyarakat saat ini membutuhkan layanan yang cepat, mudah diakses, serta melibatkan mereka secara langsung.
“Inovasi itu tidak melulu harus menggunakan teknologi tinggi. Yang terpenting adalah bagaimana cara kita mendekatkan diri kepada masyarakat dengan cara yang relevan dan bermanfaat,” tambah Maidi.
Ia menekankan bahwa keberadaan Gas Kopling adalah contoh nyata bagaimana pemerintah bisa hadir di tengah masyarakat tanpa harus menunggu keluhan datang ke kantor. Justru, melalui kegiatan jemput bola seperti ini, berbagai permasalahan bisa diidentifikasi sejak dini dan diselesaikan dengan pendekatan yang lebih manusiawi.
Respons Positif dari Masyarakat
Program Gas Kopling disambut hangat oleh masyarakat, khususnya warga Kelurahan Demangan dan sekitarnya. Mereka merasa dihargai dan didengar, karena aparat datang langsung, bukan sekadar mengirim surat atau undangan formal.
Salah seorang warga, Bapak Sumarno, mengungkapkan bahwa kegiatan ini terasa berbeda dari pendekatan konvensional selama ini.
“Biasanya kami yang harus ke kantor kelurahan atau ke polsek. Tapi sekarang justru mereka yang datang ke poskamling, ngajak ngopi, ngobrol santai. Rasanya jadi lebih dekat,” ujarnya.
Kehadiran aparat dalam suasana informal seperti ini juga dinilai mampu menurunkan sekat psikologis antara warga dan petugas keamanan. Diskusi soal gangguan keamanan, kenakalan remaja, hingga peredaran miras atau narkoba pun bisa disampaikan dengan lebih terbuka.
Forkopimca Taman: Kolaborasi Tanpa Sekat
Keberhasilan kegiatan Gas Kopling tidak lepas dari soliditas dan kolaborasi erat antara tiga pilar utama Forkopimca: camat, kapolsek, dan danramil. Ketiganya secara rutin merancang agenda turun langsung ke masyarakat dengan format yang fleksibel namun tetap konsisten menyasar isu-isu sosial dan keamanan aktual.
Camat Taman, Kapolsek Taman, dan Danramil Taman sepakat bahwa keterlibatan lintas sektor adalah kunci dalam menciptakan inovasi pelayanan publik yang efektif. Tak hanya dalam bidang keamanan, model kolaboratif ini juga akan diterapkan pada sektor kesehatan, pendidikan, hingga penanganan bencana.
Mereka juga menegaskan bahwa program Gas Kopling akan terus ditingkatkan cakupannya, baik dari sisi jumlah kunjungan, variasi topik yang dibahas, maupun pelibatan pihak-pihak lain seperti tokoh masyarakat dan organisasi pemuda.
Gas Kopling dan Transformasi Layanan Pemerintah Daerah
Gas Kopling menjadi representasi nyata dari semangat transformasi layanan publik berbasis kedekatan dan keterlibatan. Konsep yang digunakan sangat relevan dengan tantangan pelayanan di era modern, di mana kepercayaan publik menjadi kunci utama keberhasilan program pemerintah.
Dari sisi branding kota, kegiatan ini juga menjadi salah satu strategi untuk membangun citra positif Kota Madiun sebagai kota yang responsif dan inovatif. Program ini juga sejalan dengan visi pembangunan Kota Madiun yang menempatkan pelayanan prima, keamanan, dan keterlibatan warga sebagai fondasi pembangunan daerah.
Inovasi Kecil, Dampak Besar
Kegiatan Gas Kopling bukan sekadar acara ngopi bersama warga. Ia adalah simbol dari semangat pelayanan, keterbukaan, dan inovasi pemerintah daerah dalam mendekatkan diri kepada rakyat. Di tengah tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi masyarakat, inisiatif seperti ini menjadi sangat berarti.
Apresiasi dari Wali Kota Madiun, dukungan Forkopimca, serta sambutan antusias warga menjadi bukti bahwa inovasi tidak harus mahal atau rumit. Yang diperlukan hanyalah niat baik, keberanian mencoba, dan keinginan kuat untuk hadir di tengah rakyat.
Jika program Gas Kopling terus dikembangkan dan direplikasi ke kecamatan lain, bukan tidak mungkin Kota Madiun akan menjadi pionir nasional dalam model pelayanan publik berbasis pendekatan sosial.