JAKARTA - Atalanta memulai musim 2025/2026 dengan hasil imbang 1-1 melawan tim promosi Pisa di Stadion Gewiss. Hasil ini menjadi awal yang mengejutkan bagi La Dea, mengingat Atalanta tampil sebagai tim unggulan dengan banyak pengalaman di Serie A.
Pertandingan ini menegaskan bahwa kompetisi musim ini akan berjalan ketat, bahkan untuk tim papan atas. Pisa yang baru promosi mampu menahan dominasi Atalanta, menandakan kesiapan mereka menghadapi tantangan di kasta tertinggi Liga Italia.
Kembalinya Gianluca Scamacca
Gianluca Scamacca menjadi penyelamat bagi Atalanta di laga pembuka. Setelah lebih dari satu tahun absen, ia berhasil mencetak gol, menghidupkan harapan tim untuk meraih kemenangan di awal musim.
Kehadiran Scamacca terbukti memberi dorongan moral bagi tim dan penggemar. Golnya menjadi simbol kebangkitan pribadi sekaligus kontribusi penting bagi La Dea yang sedang menyesuaikan diri dengan era baru di bawah pelatih Ivan Juric.
Era Baru Bersama Ivan Juric
Atalanta memulai musim ini dengan era baru di bawah arahan Ivan Juric. Pelatih baru menghadapi tantangan besar karena harus menyesuaikan strategi dan formasi tim, sementara beberapa pemain inti absen dalam laga pembuka.
Meskipun demikian, Atalanta mampu mendominasi jalannya pertandingan dengan 66% penguasaan bola dan 21 percobaan tembakan, menunjukkan upaya untuk tetap agresif meski menghadapi kendala personel. Juric menekankan pentingnya adaptasi dan disiplin di lini pertahanan maupun serangan.
Dominasi Statistik vs Hasil Akhir
Secara statistik, Atalanta mendominasi Pisa dengan penguasaan bola yang jauh lebih tinggi dan jumlah peluang yang lebih banyak. Dari 21 tembakan yang dilepaskan, enam di antaranya tepat sasaran.
Namun, meski unggul dalam penguasaan dan peluang, hasil akhir tetap imbang. Pisa mampu memanfaatkan peluang terbatas mereka secara efektif, menunjukkan efisiensi serangan yang tinggi dan kemampuan bertahan yang solid. Hal ini menjadi pelajaran bagi Atalanta untuk meningkatkan ketajaman penyelesaian peluang.
Performa Pisa yang Mengesankan
Tim promosi Pisa membuktikan diri sebagai lawan tangguh di Serie A. Meski hanya menguasai 34% bola dan mencatat 11 percobaan tembakan, dua di antaranya tepat sasaran dan menghasilkan gol yang menyeimbangkan skor.
Kemampuan Pisa untuk menahan dominasi tim papan atas menandai kesiapan mereka bersaing di liga. Tim ini menunjukkan disiplin taktik yang baik dan mental kuat menghadapi tekanan dari tim yang lebih unggul secara kualitas pemain.
Persiapan Atalanta untuk Laga Berikutnya
Hasil imbang ini menjadi bahan evaluasi penting bagi Atalanta. Pelatih Juric dan tim harus bekerja lebih keras untuk meningkatkan efektivitas penyelesaian peluang serta menjaga konsistensi lini pertahanan.
Selain itu, kembalinya Scamacca memberi opsi tambahan di lini depan. Dengan persiapan matang dan adaptasi strategi, Atalanta diharapkan mampu bangkit dan meraih kemenangan di laga-laga berikutnya untuk mempertahankan posisi mereka sebagai tim papan atas Serie A.