Danantara

Peran Danantara Dalam Strategi Fiskal Pemerintahan Prabowo

Peran Danantara Dalam Strategi Fiskal Pemerintahan Prabowo
Peran Danantara Dalam Strategi Fiskal Pemerintahan Prabowo

JAKARTA - Mewujudkan fiskal negara tanpa defisit dalam dua hingga tiga tahun mendatang menjadi salah satu pertaruhan besar Presiden Prabowo Subianto. Dalam Pidato Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, ia menegaskan tekad agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dapat dikelola lebih proporsional. Pandangan ini bukan hanya janji politik, melainkan sebuah arah baru yang akan menentukan stabilitas fiskal Indonesia di masa depan.

APBN untuk Kebutuhan Dasar

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan dengan jelas bahwa APBN hanya akan diutamakan untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat serta peningkatan layanan publik. 

Arah kebijakan ini dimaksudkan untuk menempatkan rakyat sebagai pusat dari setiap kebijakan fiskal. Pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial akan menjadi prioritas, sehingga penggunaan dana negara benar-benar menyentuh aspek fundamental kehidupan masyarakat.

Peran Strategis Danantara

Sementara itu, untuk aktivitas ekonomi yang bernilai tambah tinggi dan berpotensi memberikan keuntungan komersial, Presiden Prabowo menegaskan peran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. 

Lembaga ini dioptimalkan untuk menjadi penggerak utama dalam mengelola investasi yang tidak hanya memperkuat daya saing Indonesia, tetapi juga menghadirkan peluang kolaborasi dengan sektor swasta. Dengan cara ini, APBN dapat lebih fokus pada kebutuhan dasar, sedangkan investasi strategis disalurkan melalui Danantara.

Kolaborasi dengan Swasta Nasional dan Global

Dalam implementasinya, Danantara tidak akan berjalan sendiri. Presiden Prabowo membuka ruang besar bagi keterlibatan swasta, baik nasional maupun global. Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem investasi yang sehat dan produktif, sekaligus memperluas akses pembiayaan untuk proyek-proyek bernilai strategis. 

Sinergi tersebut juga memberi peluang bagi Indonesia untuk lebih cepat dalam mencapai tujuan pembangunan jangka panjang, termasuk industrialisasi dan peningkatan infrastruktur.

Tantangan Mewujudkan Fiskal Tanpa Defisit

Meski gagasan ini terdengar menjanjikan, tantangan besar menanti di depan. Menghapus defisit fiskal dalam waktu singkat membutuhkan manajemen fiskal yang disiplin, strategi investasi yang matang, serta pengawasan yang ketat terhadap penggunaan anggaran. 

Fluktuasi ekonomi global, perubahan harga komoditas, serta dinamika geopolitik bisa menjadi faktor penghambat. Namun dengan peran Danantara yang kuat serta keterlibatan swasta, pemerintah yakin strategi ini dapat berjalan sesuai target.

Jika strategi ini berhasil, dampak positifnya akan terasa luas. APBN yang lebih proporsional akan membuat layanan dasar masyarakat semakin berkualitas. Sementara itu, proyek-proyek strategis yang didanai melalui Danantara akan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global. Dengan demikian, peran Danantara bukan sekadar pelengkap, tetapi menjadi salah satu kunci penting dalam perjalanan Indonesia menuju fiskal sehat tanpa defisit.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index