Industri

Industri Refraktori Jadi Fokus Strategis Penguatan Hilirisasi

Industri Refraktori Jadi Fokus Strategis Penguatan Hilirisasi
Industri Refraktori Jadi Fokus Strategis Penguatan Hilirisasi

JAKARTA - Pengembangan industri refraktori nasional kini menjadi salah satu prioritas strategis pemerintah dalam rangka memperkuat proses hilirisasi sektor pertambangan. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menaruh perhatian besar terhadap potensi industri ini yang dapat memberikan nilai tambah signifikan, terutama untuk mendukung keberlanjutan industri smelter.

Pentingnya peran industri refraktori tak lepas dari fungsinya sebagai bahan penunjang utama pada proses peleburan logam. Dalam proses ini, refraktori digunakan untuk melapisi permukaan yang terkena suhu tinggi. Oleh sebab itu, kualitas dan ketersediaan refraktori dalam negeri menjadi sangat vital untuk menjamin efisiensi dan keberlanjutan industri smelter nasional.

Penguatan Industri Dalam Negeri Jadi Kunci

Kemenperin menegaskan bahwa kemandirian sektor refraktori sangat penting untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk impor. Hal ini sejalan dengan arah kebijakan hilirisasi yang dicanangkan pemerintah. Selain meningkatkan efisiensi produksi nasional, pemanfaatan refraktori dalam negeri juga akan membuka peluang pengembangan bahan baku lokal, meningkatkan serapan tenaga kerja, dan memperkuat struktur industri nasional.

Langkah-langkah konkret pun terus dilakukan untuk mendukung pengembangan industri refraktori nasional. Salah satunya melalui kerja sama lintas sektor, mulai dari penyediaan bahan baku, penguatan teknologi, hingga pendampingan dan pelatihan sumber daya manusia yang kompeten di bidang ini.

Kontribusi IKFT Dorong Stabilitas Ekonomi

Direktur Industri Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam Kemenperin, Putu Nadi Astuti, menyampaikan bahwa sektor industri kimia, farmasi, dan tekstil (IKFT) secara keseluruhan tetap menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Stabilitas pertumbuhan sektor ini menunjukkan ketangguhan industri dalam menghadapi tantangan global dan domestik.

“Sektor industri kimia, farmasi dan tekstil (IKFT) telah menunjukkan perannya sebagai salah satu penopang utama perekonomian nasional, yang tercermin melalui laju pertumbuhan yang cukup stabil dan kontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi, perdagangan, serta investasi di dalam negeri,” ungkap Putu Nadi Astuti dalam keterangan di Jakarta.

Dengan posisi IKFT yang strategis, pengembangan subsektor seperti industri refraktori dapat memberikan efek berantai yang luas, baik dari sisi nilai tambah industri maupun penciptaan lapangan kerja. Pemerintah pun terus berupaya menciptakan iklim usaha yang mendukung dengan memfasilitasi kebijakan insentif, penguatan regulasi, serta pembukaan akses pasar dalam dan luar negeri.

Dorongan Teknologi dan Riset Ditingkatkan

Salah satu tantangan utama yang dihadapi industri refraktori nasional adalah keterbatasan dalam teknologi dan kapasitas riset. Oleh karena itu, Kemenperin mendorong kolaborasi antara pelaku industri, lembaga riset, dan institusi pendidikan tinggi untuk mengembangkan teknologi material tahan api yang kompetitif secara global.

Melalui program penguatan pusat inovasi dan litbang, pelaku industri diharapkan mampu menciptakan produk refraktori dengan kualitas tinggi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik sektor industri pengguna seperti logam, semen, dan energi.

Selain itu, peningkatan standar mutu dan sertifikasi produk juga menjadi prioritas agar industri dalam negeri mampu bersaing di pasar ekspor. Upaya ini turut didukung dengan penyediaan fasilitas pengujian dan sertifikasi melalui lembaga yang telah diakui secara internasional.

Potensi Ekspor dan Daya Saing Global

Dengan sumber daya mineral yang melimpah, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama dalam industri refraktori kawasan Asia maupun dunia. Potensi ini dapat diwujudkan dengan strategi pembangunan industri hulu-hilir yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Peningkatan daya saing produk refraktori lokal akan membuka peluang ekspor yang lebih luas, terutama ke negara-negara berkembang yang tengah memperluas kapasitas industri peleburan dan energi mereka. Kemenperin pun mendorong pelaku industri untuk mulai melihat peluang ekspor sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang.

Sejalan dengan itu, penguatan branding produk nasional dan keikutsertaan dalam pameran internasional menjadi agenda rutin untuk memperluas jejaring dan kerja sama dagang di tingkat global.

Arah Masa Depan Industri Refraktori Nasional

Kemenperin optimistis bahwa pengembangan industri refraktori yang inklusif dan berkelanjutan akan membawa dampak positif bagi pembangunan ekonomi nasional. Melalui sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, sektor ini diyakini mampu menjadi motor penggerak industri dasar yang kompetitif secara global.

Dengan fokus pada peningkatan kualitas produk, efisiensi produksi, dan penguasaan pasar, industri refraktori diharapkan tidak hanya menjadi penopang bagi industri smelter, tetapi juga simbol kemandirian teknologi dalam negeri. Kemenperin pun menegaskan komitmennya untuk terus menciptakan kebijakan yang berpihak pada pengembangan industri nasional secara berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index