JAKARTA - Debut pertama Matheus Cunha bersama Manchester United memberikan gambaran awal tentang potensi kontribusinya di lini tengah tim. Meski pertandingan uji coba melawan Leeds United berakhir imbang tanpa gol, perhatian banyak tertuju pada performa gelandang serang asal Brasil tersebut yang langsung diturunkan sebagai starter sejak menit awal pertandingan.
Laga uji coba tersebut menjadi kesempatan pertama bagi penggemar Setan Merah untuk melihat secara langsung kemampuan Cunha mengenakan seragam merah kebanggaan. Pemain berusia 26 tahun itu dipercaya tampil sejak awal laga oleh manajer Manchester United, Ruben Amorim, yang tampak antusias dengan kehadiran pemain barunya tersebut. Cunha hanya bermain selama 45 menit di babak pertama, namun dari penampilannya yang singkat itu, sejumlah penilaian positif mulai bermunculan.
Performa Cunha sepanjang babak pertama terbilang solid meskipun belum menghasilkan kontribusi gol atau assist. Ia terlihat aktif dalam membangun serangan, menjaga ritme permainan, serta terlibat dalam beberapa kombinasi umpan cepat bersama lini depan. Adaptasi cepat yang diperlihatkannya di lapangan mendapat perhatian khusus dari tim pelatih.
Sementara itu, Ruben Amorim mengaku puas dengan kontribusi yang ditunjukkan Cunha di lapangan. Menurutnya, sang pemain telah memberikan sinyal positif sejak sesi latihan, dan itu berlanjut dalam pertandingan pertamanya. “Saya puas dengan kontribusi Cunha. Dia menunjukkan kualitas yang dibutuhkan oleh tim,” ujar Amorim usai pertandingan.
Pernyataan dari manajer tersebut seolah menegaskan keyakinan klub terhadap rekrutan baru yang diharapkan mampu memperkaya variasi serangan Manchester United musim ini. Cunha memiliki karakter bermain yang dinamis, cepat, dan tak ragu menusuk ke lini belakang lawan. Karakter tersebut sangat sesuai dengan filosofi bermain yang ingin dihidupkan Amorim sejak ditunjuk menangani tim.
Meski baru pertama kali mengenakan kostum United dalam laga resmi, Cunha tidak tampak canggung bermain di lini tengah. Ia mampu menunjukkan penguasaan bola yang tenang dan akurat dalam mendistribusikan bola. Beberapa kali ia juga berani mengambil inisiatif untuk menusuk ke jantung pertahanan Leeds United, meskipun masih minim dukungan dari lini depan yang belum sepenuhnya padu.
Pertandingan sendiri berlangsung cukup ketat dengan kedua tim sama-sama menunjukkan semangat bertanding yang tinggi. Walau hanya bertajuk laga pramusim, duel ini digunakan sebagai ajang mengukur kesiapan tim menuju kompetisi resmi yang akan segera bergulir. Amorim memanfaatkan kesempatan ini untuk mencoba berbagai kombinasi pemain serta menilai sejauh mana pemain barunya dapat beradaptasi dengan sistem yang diterapkan.
Keputusan Amorim untuk menarik Cunha saat jeda babak pertama juga menunjukkan pendekatan hati-hati yang umum diterapkan dalam pertandingan persahabatan. Hal ini bertujuan untuk menjaga kebugaran sang pemain agar terhindar dari risiko cedera, sekaligus memberi kesempatan bagi pemain lain untuk mendapatkan menit bermain yang seimbang.
Meski hasil akhir berkesudahan tanpa gol, laga tersebut tetap memberi banyak catatan penting bagi tim pelatih Manchester United. Khusus untuk Matheus Cunha, penampilannya di laga debut ini menjadi modal awal yang cukup baik untuk melangkah ke pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Selain itu, keberadaan Cunha dalam skuad menambah kedalaman di sektor tengah yang selama ini menjadi perhatian klub. Dengan berbagai kompetisi yang akan dihadapi Manchester United, kehadiran pemain dengan fleksibilitas dan kemampuan teknik tinggi tentu menjadi aset penting. Cunha diharapkan dapat menjadi salah satu kunci dalam menyusun variasi serangan yang lebih hidup, serta menambah opsi dalam hal kreativitas lini tengah.
Penting pula dicatat bahwa adaptasi seorang pemain baru tak hanya bergantung pada kemampuan teknis semata, namun juga pada faktor mental, komunikasi dengan rekan setim, dan pemahaman taktik. Dalam hal ini, Cunha dianggap telah menunjukkan kesiapan awal yang positif. Hal tersebut diharapkan akan terus berkembang seiring meningkatnya intensitas latihan dan pertandingan ke depan.
Para pendukung Manchester United pun turut memberikan respons positif terhadap performa Cunha. Di media sosial, banyak yang memuji ketenangan dan kecerdasannya dalam membaca permainan, meskipun di sisi lain ada pula yang berharap lebih banyak kontribusi nyata dalam bentuk peluang atau gol di laga-laga selanjutnya.
Dengan sisa tur pramusim yang masih panjang, publik menantikan bagaimana peran Matheus Cunha akan semakin besar dalam skuad United. Kemampuannya untuk menyatu dengan gaya permainan tim dan visi yang dibawa Ruben Amorim akan sangat menentukan apakah ia dapat menjadi elemen penting dalam ambisi klub musim ini.
Secara keseluruhan, laga debut Matheus Cunha bersama Manchester United berjalan sesuai harapan. Meski belum mencatatkan kontribusi yang mencolok di atas kertas, sinyal-sinyal awal yang diperlihatkannya mengindikasikan bahwa pemain ini akan menjadi bagian penting dalam transformasi Manchester United ke arah yang lebih progresif dan kompetitif. Kini, perhatian beralih pada laga-laga berikutnya, di mana Cunha diharapkan bisa memperlihatkan kualitasnya secara lebih utuh dalam 90 menit pertandingan penuh.