Bank

Bank Digital Masih Tawarkan Bunga Deposito Tinggi di Tengah Penurunan Suku Bunga Acuan BI: Ini Alasannya

Bank Digital Masih Tawarkan Bunga Deposito Tinggi di Tengah Penurunan Suku Bunga Acuan BI: Ini Alasannya

JAKARTA – Meskipun Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuannya pada Mei 2025, sejumlah bank digital di Indonesia tetap menawarkan bunga deposito yang tinggi untuk menarik minat nasabah. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat mengenai keberlanjutan strategi tersebut dan dampaknya terhadap iklim persaingan perbankan nasional.

Menurut data yang dihimpun dari situs resmi bank digital dan berbagai aplikasi perbandingan produk keuangan, bunga deposito yang ditawarkan oleh bank digital saat ini masih berkisar antara 5% hingga 7% per tahun. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan bank konvensional yang rata-rata menawarkan bunga deposito antara 3% hingga 4%.

Alasan Bank Digital Berani Tawarkan Bunga Tinggi

Andy Nugroho, perencana keuangan dari Advisors Alliance Group, menyampaikan bahwa tingginya bunga deposito pada bank digital bukan tanpa alasan. Menurutnya, salah satu faktor utama adalah efisiensi biaya operasional yang sangat signifikan.

"Bank digital tidak membutuhkan banyak cabang fisik atau sumber daya manusia dalam operasional harian mereka. Ini membuat biaya operasional mereka jauh lebih rendah dibandingkan bank konvensional," ujar Andy dalam keterangan tertulis kepada media pada Senin (26/5/2025).

Ia menambahkan bahwa efisiensi ini memungkinkan bank digital untuk mengalokasikan lebih banyak dana untuk memberi imbal hasil tinggi kepada nasabah tanpa mengorbankan profitabilitas.

Strategi Menarik Dana Pihak Ketiga

Bunga deposito yang tinggi juga merupakan strategi agresif bank digital untuk mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK). Dengan pertumbuhan industri digital banking yang masih tergolong baru, kepercayaan publik menjadi aspek krusial.

"Bank digital masih harus meyakinkan nasabah untuk menyimpan dananya. Dengan memberikan bunga lebih tinggi, mereka menciptakan insentif langsung yang menarik," kata Andy.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa nasabah perlu cermat dalam memilih bank digital. "Pastikan bank tersebut terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta menjadi peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)," tambahnya.

Daftar Bank Digital dengan Bunga Deposito Kompetitif

Berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber keuangan terpercaya, berikut beberapa bank digital yang menawarkan bunga deposito tinggi pada akhir Mei 2025:

- Bank Jago: Menawarkan bunga hingga 6,25% per tahun untuk tenor 6 bulan.

- Blu by BCA Digital: Bunga mencapai 5,75% per tahun untuk deposito dengan nominal tertentu.

- Line Bank: Memberikan bunga hingga 6% per tahun untuk tenor 3 bulan.

- Bank Neo Commerce (BNC): Bunga mencapai 7% per tahun dengan tenor fleksibel.

- SeaBank: Menawarkan bunga 6,5% untuk deposito dengan jangka waktu 1 tahun.

Efek Penurunan Suku Bunga BI Terhadap Perbankan

Sebelumnya, Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan menjadi 5,5% pada Mei 2025. Langkah ini diambil dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang sedang mengalami perlambatan akibat ketidakpastian global dan tekanan inflasi.

Biasanya, penurunan suku bunga acuan akan diikuti oleh penurunan suku bunga kredit dan simpanan, termasuk deposito. Namun, dalam kasus bank digital, respon tersebut tidak terjadi secara langsung.

"Karakteristik nasabah bank digital berbeda dengan bank konvensional. Mereka lebih tech-savvy, dan lebih mengutamakan return jangka pendek daripada loyalitas jangka panjang," jelas Andy Nugroho.

Risiko dan Tantangan ke Depan

Meski menawarkan imbal hasil tinggi, bunga deposito yang tinggi bukan tanpa risiko. Salah satunya adalah tekanan terhadap margin keuntungan bank. Jika kondisi ekonomi memburuk dan nasabah menarik dana secara masif, bank digital yang belum memiliki fondasi kuat dapat menghadapi tekanan likuiditas.

Selain itu, regulator juga memantau agresivitas bank digital dengan lebih ketat. OJK secara berkala menilai kesehatan bank termasuk rasio kecukupan modal (CAR) dan rasio kredit bermasalah (NPL) untuk memastikan kestabilan sistem keuangan.

"Nasabah tidak boleh hanya terpaku pada bunga tinggi, tapi juga melihat aspek keamanan dan keberlanjutan bisnis bank tersebut," ujar Andy menegaskan.

Tips Memilih Deposito di Bank Digital

Sebagai penutup, Andy Nugroho memberikan beberapa tips bagi masyarakat yang tertarik menyimpan dana dalam bentuk deposito di bank digital:

1. Periksa legalitas bank – Pastikan bank terdaftar di OJK dan menjadi anggota LPS.

2. Bandingkan bunga dan tenor – Sesuaikan pilihan dengan kebutuhan dan tujuan keuangan.

3. Baca syarat dan ketentuan – Cermati ketentuan penalti jika mencairkan dana sebelum jatuh tempo.

4. Gunakan platform terpercaya – Daftarkan deposito melalui aplikasi resmi atau mitra terpercaya.

Dengan strategi yang tepat, deposito di bank digital bisa menjadi alternatif investasi jangka pendek yang menarik, terutama di tengah dinamika suku bunga saat ini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index