JAKARTA - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Bengkulu mengambil langkah inovatif dalam mendukung digitalisasi sistem keuangan di lingkungan pemasyarakatan dengan menerima satu unit mesin Electronic Data Capture (EDC) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Bengkulu. Penyerahan mesin EDC ini merupakan bagian dari kerja sama strategis antara Rutan Bengkulu dan BRI yang bertujuan untuk memfasilitasi penggunaan kartu prabayar Brizzi bagi warga binaan serta menekan peredaran uang tunai di dalam rutan.
Transformasi Sistem Keuangan di Rutan Bengkulu
Penyerahan mesin EDC secara simbolis dilakukan oleh perwakilan BRI Cabang Bengkulu dan Kepala Rutan Kelas IIB Bengkulu, Yulian Fernando. Langkah ini merupakan salah satu inovasi penting dalam menerapkan sistem keuangan non-tunai di lingkungan pemasyarakatan, yang selama ini dikenal sebagai kawasan dengan risiko peredaran uang tunai yang sulit dikontrol.
Dengan mesin EDC tersebut, warga binaan kini dapat melakukan berbagai transaksi secara elektronik menggunakan kartu Brizzi, sebuah kartu prabayar yang diterbitkan oleh BRI. Penggunaan kartu ini diharapkan dapat mempermudah pengelolaan dana warga binaan sekaligus mengurangi potensi penyalahgunaan uang tunai di dalam rutan.
Manfaat Penggunaan Kartu Brizzi di Lingkungan Pemasyarakatan
Kartu Brizzi sendiri adalah salah satu produk digital banking BRI yang memungkinkan pemegang kartu melakukan transaksi non-tunai dengan mudah dan cepat di berbagai merchant dan fasilitas yang telah bekerjasama. Implementasi kartu Brizzi di Rutan Bengkulu ini membuka peluang untuk sistem pembayaran yang lebih transparan, aman, dan efisien.
Kepala Rutan Bengkulu, Yulian Fernando, mengungkapkan bahwa kerja sama ini adalah langkah konkret dalam meningkatkan transparansi dan tata kelola keuangan warga binaan. “Kami menyambut baik kerja sama ini karena sangat membantu proses transaksi yang sebelumnya masih menggunakan uang tunai. Dengan adanya mesin EDC dan penggunaan kartu Brizzi, potensi penyalahgunaan serta peredaran uang tidak resmi di dalam rutan bisa diminimalisir secara signifikan,” ujar Yulian dalam keterangan resmi kepada media, Jumat, 23 Mei 2025.
Menurut Yulian, mekanisme pembayaran digital ini tidak hanya mengurangi risiko peredaran uang tunai ilegal, tetapi juga memberikan kemudahan dan keamanan bagi warga binaan dalam melakukan transaksi kebutuhan sehari-hari. Sistem ini juga memudahkan pengawasan dan pelaporan keuangan, sehingga meminimalisir risiko manipulasi dana.
Peran Bank BRI dalam Mendukung Digitalisasi Sistem Keuangan di Sektor Pemasyarakatan
Sebagai bank BUMN yang memiliki misi memperluas inklusi keuangan di Indonesia, BRI terus berinovasi dengan meluncurkan berbagai produk dan layanan digital yang dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat, termasuk warga binaan di rutan dan lembaga pemasyarakatan.
Pihak BRI Cabang Bengkulu menilai kerja sama dengan Rutan Bengkulu merupakan implementasi nyata dukungan terhadap program digitalisasi nasional dan pengurangan penggunaan uang tunai dalam segala lini kehidupan masyarakat. Penerapan mesin EDC di lingkungan rutan juga merupakan bagian dari komitmen BRI dalam membantu pemerintah mewujudkan tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel di berbagai sektor.
“Kami berkomitmen mendukung penuh Rutan Bengkulu dalam implementasi sistem pembayaran non-tunai melalui kartu Brizzi dan mesin EDC. Inovasi ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi, sekaligus memperkuat pengawasan terhadap penggunaan dana di lingkungan pemasyarakatan,” ungkap perwakilan BRI Cabang Bengkulu.
Meningkatkan Transparansi dan Meminimalisir Risiko Peredaran Uang Tunai
Peredaran uang tunai di dalam rutan selama ini menjadi salah satu persoalan pelik yang berpotensi menimbulkan praktik-praktik penyalahgunaan, termasuk korupsi dan penyelundupan. Dengan digitalisasi transaksi keuangan melalui kartu Brizzi, Rutan Bengkulu berharap dapat mengatasi persoalan ini secara signifikan.
Transaksi elektronik yang tercatat secara digital memungkinkan pihak pengelola untuk memantau penggunaan dana dengan lebih akurat dan real-time. Hal ini juga meningkatkan tingkat keamanan dan kenyamanan bagi warga binaan serta staf rutan dalam menjalankan aktivitas keuangan sehari-hari.
Dampak Positif untuk Pengelolaan dan Pelayanan di Rutan Bengkulu
Implementasi mesin EDC dan penggunaan kartu Brizzi juga berdampak positif bagi pengelolaan operasional rutan. Dengan sistem non-tunai, proses administrasi keuangan menjadi lebih ringkas dan efisien, mengurangi beban administrasi manual dan potensi kesalahan pencatatan.
Lebih jauh, inovasi ini juga sejalan dengan visi Rutan Bengkulu untuk mengadopsi teknologi dalam mendukung sistem pelayanan yang modern dan profesional. Dengan kolaborasi bersama BRI, diharapkan pengelolaan keuangan warga binaan dapat berjalan lebih baik serta memenuhi standar transparansi yang tinggi.
Langkah strategis Rutan Bengkulu bersama Bank BRI dalam penerapan mesin EDC dan penggunaan kartu Brizzi merupakan terobosan penting dalam mendukung transformasi digital di sektor pemasyarakatan. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan transparansi dan efisiensi pengelolaan keuangan warga binaan, tetapi juga meminimalisir risiko peredaran uang tunai ilegal yang selama ini menjadi persoalan klasik di lingkungan rutan.
Kepala Rutan Bengkulu, Yulian Fernando, menegaskan bahwa kerja sama ini adalah bentuk komitmen nyata untuk mewujudkan tata kelola keuangan yang akuntabel dan mendukung pelayanan yang lebih baik bagi warga binaan. “Dengan teknologi ini, kami optimis dapat mengelola keuangan secara lebih efektif dan menjamin keamanan transaksi di dalam rutan,” tutup Yulian.
Sementara itu, Bank BRI melalui Cabang Bengkulu juga menyatakan kesiapan dan komitmennya untuk terus mendukung inovasi dan digitalisasi sistem keuangan di seluruh Indonesia, termasuk di lingkungan pemasyarakatan, demi menciptakan ekosistem keuangan yang inklusif dan transparan.
