Pasar Modal

Pasar Modal Domestik Menguat 3,93 Persen pada April 2025, Ditopang Langkah Strategis OJK dan Stakeholder

Pasar Modal Domestik Menguat 3,93 Persen pada April 2025, Ditopang Langkah Strategis OJK dan Stakeholder

JAKARTA — Pasar saham domestik menunjukkan tren positif sepanjang April 2025. Berdasarkan data terkini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penguatan sebesar 3,93 persen secara month-to-date (MTD) dan ditutup pada level 6.766,8 per tanggal 30 April 2025.

Penguatan IHSG pada bulan April menjadi kabar baik di tengah tekanan pasar global dan dinamika ekonomi domestik. Kendati secara year-to-date (YTD) indeks masih mengalami pelemahan sebesar 4,42 persen, capaian ini menunjukkan pemulihan bertahap dari pasar modal Indonesia.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penguatan tersebut tidak terlepas dari kolaborasi erat antara OJK dan seluruh pemangku kepentingan, termasuk forum Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Self-Regulatory Organization (SRO), serta para pelaku pasar dalam menjaga stabilitas dan kepercayaan investor.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengatakan bahwa strategi koordinatif menjadi kunci dalam menstabilkan pasar modal Indonesia di tengah ketidakpastian global.

"Penguatan IHSG ini merupakan hasil dari sinergi kebijakan antara OJK, KSSK, SRO, dan pelaku pasar dalam menjaga stabilitas sistem keuangan dan memperkuat kepercayaan investor," ujar Inarno dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK yang digelar secara daring, Jumat 9 mei 2025.

Langkah-langkah strategis yang dilakukan OJK dan stakeholder antara lain mencakup peningkatan efektivitas pengawasan pasar, penyempurnaan regulasi pasar modal, serta dorongan terhadap penguatan tata kelola emiten dan transparansi informasi kepada publik.

Di sisi lain, Bank Indonesia juga turut berperan dalam menstabilkan pasar keuangan melalui kebijakan moneter yang akomodatif dan responsif terhadap dinamika pasar, termasuk menjaga kestabilan nilai tukar dan tingkat suku bunga acuan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi.

Dalam forum KSSK, sinergi antara kementerian terkait, otoritas fiskal dan moneter, serta lembaga pengawas industri keuangan menjadi elemen krusial dalam menciptakan iklim pasar yang sehat dan resilien. Forum ini secara rutin membahas isu-isu strategis yang berpotensi mempengaruhi stabilitas sistem keuangan, termasuk pasar modal.

Selain itu, partisipasi aktif dari pelaku pasar, seperti manajer investasi, perusahaan sekuritas, dan investor institusional, juga memberikan kontribusi positif terhadap likuiditas dan stabilitas perdagangan saham.

Penguatan pasar saham ini disambut baik oleh pelaku industri pasar modal. Direktur Utama PT XYZ Sekuritas, Rama Wijaya, menyebutkan bahwa langkah tegas dan terkoordinasi dari OJK dan stakeholder menjadi fondasi penting dalam menciptakan kepercayaan investor.

"Kondisi pasar yang membaik saat ini adalah cerminan dari keberhasilan regulator dalam menjaga stabilitas dan memastikan bahwa mekanisme pasar berjalan dengan baik," ujar Rama.

Ia juga menambahkan bahwa investor ritel dan institusi mulai menunjukkan minat beli yang konsisten sejak pertengahan April, seiring dengan membaiknya data ekonomi domestik dan redanya sentimen negatif dari luar negeri.

Meski demikian, para analis mengingatkan bahwa tantangan ke depan masih cukup besar. Fluktuasi harga komoditas global, ketidakpastian geopolitik, serta arah kebijakan suku bunga global, terutama dari The Federal Reserve, menjadi faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar saham Indonesia.

OJK mengimbau seluruh pelaku pasar untuk tetap waspada dan menjalankan prinsip kehati-hatian dalam mengambil keputusan investasi. Transparansi, kepatuhan terhadap regulasi, dan perlindungan investor tetap menjadi prioritas utama dalam menjaga keberlanjutan pertumbuhan pasar modal.

Dengan momentum positif ini, diharapkan pasar modal Indonesia dapat terus berkembang dan menjadi pilar utama dalam pembiayaan pembangunan nasional. Pemerintah dan otoritas keuangan terus mendorong perluasan basis investor domestik, termasuk melalui edukasi pasar dan peningkatan literasi keuangan.

Sebagai penutup, Inarno Djajadi menegaskan pentingnya kolaborasi berkelanjutan untuk menjaga momentum penguatan pasar.

"Stabilitas dan pertumbuhan pasar modal membutuhkan kerja sama berkelanjutan dari semua pihak. OJK akan terus berkomitmen dalam menciptakan ekosistem pasar yang sehat dan berintegritas," pungkasnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index