JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan komitmennya untuk memperkuat fondasi industri pasar modal Indonesia secara menyeluruh.
Langkah ini diambil melalui berbagai kebijakan strategis yang berfokus pada pendalaman pasar keuangan serta perluasan akses investor di seluruh lapisan masyarakat.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menjelaskan bahwa arah kebijakan tersebut merupakan bagian dari upaya menciptakan ekosistem pasar modal yang sehat, stabil, dan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Melalui strategi yang terukur, OJK berupaya memastikan agar pasar modal Indonesia menjadi tempat investasi yang aman, likuid, dan berdaya saing tinggi di tingkat global.
Peningkatan Free Float dan Likuiditas Jadi Prioritas Utama
Salah satu kebijakan penting yang tengah dijalankan OJK adalah peningkatan free float dan likuiditas saham di pasar modal. OJK bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini mengkaji berbagai inisiatif untuk memperluas distribusi kepemilikan saham agar lebih merata di kalangan investor.
Inarno menekankan bahwa kepatuhan emiten terhadap ketentuan free float akan menjadi kunci terciptanya pasar modal yang lebih sehat dan menarik, baik bagi investor domestik maupun asing.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas perdagangan saham sekaligus memperkuat kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia di tengah dinamika global.
Dorongan OJK terhadap Inovasi Produk Investasi Baru
Selain fokus pada aspek likuiditas, OJK juga berupaya memperluas pilihan produk investasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Inarno mengungkapkan bahwa OJK terus mendorong pengembangan instrumen baru seperti Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis emas dan Systematic Investment Plan (SIP) reksa dana.
Kehadiran produk-produk inovatif ini diharapkan dapat membuka peluang bagi masyarakat untuk berinvestasi secara lebih terencana, terjangkau, dan berkelanjutan.
Melalui inovasi tersebut, OJK ingin menciptakan pasar modal yang inklusif dan adaptif terhadap perkembangan ekonomi digital serta kebutuhan investor muda yang semakin meningkat.
Penguatan Infrastruktur Teknologi Informasi Pasar Modal
Dalam upaya menjaga keamanan dan keandalan sistem, OJK juga menempatkan penguatan infrastruktur teknologi informasi sebagai agenda strategis utama. Inisiatif ini sejalan dengan pilar kelima dalam peta jalan pasar modal nasional, yaitu peningkatan keandalan teknologi dan tata kelola lembaga keuangan.
Sebagai langkah nyata, OJK telah menerbitkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 13 Tahun 2025 tentang Pengendalian Internal dan Perilaku Perusahaan Efek. Regulasi ini
bertujuan memperkuat manajemen risiko, sistem IT, dan tata kelola di seluruh lembaga efek agar lebih transparan dan akuntabel.
Dengan penguatan ini, diharapkan seluruh aktivitas pasar modal dapat berjalan lebih efisien serta memberikan perlindungan optimal bagi para investor.
Edukasi dan Literasi Keuangan Diperluas ke Seluruh Lapisan Masyarakat
Selain reformasi kebijakan dan teknologi, OJK juga terus memperkuat program edukasi dan literasi keuangan bagi masyarakat. Langkah ini dilakukan bersama Self Regulatory Organization (SRO) untuk meningkatkan pemahaman publik terhadap manfaat serta risiko investasi di pasar modal.
Sejalan dengan tema Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025, “Pasar Modal untuk Rakyat: Satu Pasar Berjuta Peluang,” OJK ingin memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk memahami dan berpartisipasi dalam pasar modal.
Dengan meningkatnya literasi keuangan, masyarakat diharapkan mampu membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan bertanggung jawab.
Visi OJK: Membangun Pasar Modal Modern dan Berkelanjutan
Langkah-langkah strategis yang dijalankan OJK menunjukkan tekad kuat untuk membangun pasar modal modern, transparan, dan berkelanjutan. Melalui kombinasi antara kebijakan struktural, inovasi produk, serta edukasi publik, OJK berupaya menciptakan fondasi yang solid bagi pertumbuhan pasar modal Indonesia di masa depan.
OJK juga berkomitmen memastikan seluruh kebijakan ini berjalan secara berkelanjutan dengan dukungan sinergi antara regulator, pelaku industri, dan masyarakat investor.
Dengan arah yang jelas dan implementasi yang terukur, pasar modal Indonesia diyakini mampu menjadi pilar penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional serta memperluas kesejahteraan masyarakat melalui investasi yang inklusif dan berkeadilan.