JAKARTA - Capaian luar biasa kembali ditorehkan pasar modal Indonesia.
Berdasarkan hasil studi NEXT Indonesia Center, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) kini menempati posisi tertinggi di Asia Tenggara. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, nilai kapitalisasi pasar BEI menembus angka Rp15.000 triliun pada Maret 2025, menandai tonggak penting dalam perjalanan ekonomi nasional.
Pencapaian ini sekaligus menegaskan pergeseran dominasi di kawasan, setelah Indonesia berhasil melampaui Singapore Exchange (SGX) yang sebelumnya memimpin pasar modal ASEAN.
Keberhasilan tersebut mencerminkan tingkat kepercayaan investor yang tinggi terhadap stabilitas ekonomi Indonesia dalam satu tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Kenaikan kapitalisasi pasar ini menjadi bukti nyata bahwa pasar modal Indonesia telah bertransformasi menjadi salah satu kekuatan finansial utama di kawasan Asia.
Lonjakan IHSG Jadi Cermin Optimisme Investor Nasional
Selain kapitalisasi pasar yang mencetak rekor, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga menunjukkan performa gemilang. Untuk pertama kalinya, IHSG berhasil menembus level psikologis 8.000 dan ditutup pada posisi 8.124 pada pertengahan Oktober 2025.
Peningkatan signifikan tersebut menandai optimisme kuat investor terhadap arah kebijakan ekonomi dan stabilitas politik nasional. Kondisi ini sekaligus menjadi indikator bahwa Indonesia kini berada pada jalur pertumbuhan yang solid, dengan dukungan sektor keuangan yang semakin tangguh.
Menurut NEXT Indonesia, pencapaian IHSG ini tidak hanya mencerminkan pertumbuhan pasar modal semata, melainkan juga kepercayaan global terhadap prospek ekonomi jangka panjang Indonesia.
Surplus Perdagangan Nasional Perkuat Fondasi Ekonomi
Kinerja positif pasar modal Indonesia berjalan seiring dengan capaian gemilang di sektor perdagangan luar negeri. Pada Agustus 2025, Indonesia membukukan surplus neraca perdagangan sebesar US$5,49 miliar, tertinggi sejak 2022.
Surplus tersebut terjadi karena nilai ekspor yang mencapai US$25 miliar, melampaui impor di kisaran US$19,5 miliar. Data ini menjadi sinyal kuat bahwa industri nasional mampu mempertahankan daya saingnya di tengah tekanan global.
Kombinasi antara ekspor yang tangguh dan efisiensi impor mencerminkan ketahanan sektor produksi dalam negeri serta kontribusi nyata terhadap stabilitas nilai tukar dan penerimaan devisa negara.
Kinerja Pasar Modal Dukung Kepercayaan Ekonomi Nasional
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menegaskan bahwa kinerja positif pasar modal Indonesia mencerminkan optimisme yang tinggi di tengah ketidakpastian global.
Menurutnya, hingga pertengahan Oktober 2025, pasar modal mencatat pertumbuhan lebih dari 14 persen dibanding awal tahun. “Kita patut bersyukur bahwa di tengah perubahan geopolitik dan dinamika ekonomi dunia, pasar modal Indonesia tetap menunjukkan ketangguhan dan kemampuan adaptasi yang luar biasa,” ujar Inarno.
Ia juga menambahkan bahwa IHSG tumbuh 14,76 persen year-to-date (ytd), menandakan kepercayaan investor yang tetap terjaga terhadap arah perekonomian nasional.
Sinergi Antara Pemerintah dan Sektor Keuangan Terus Menguat
Kinerja luar biasa pasar modal dan sektor perdagangan ini tidak terlepas dari sinergi kuat antara pemerintah, otoritas keuangan, dan pelaku industri. Sejak awal masa pemerintahan Presiden Prabowo, kebijakan ekonomi diarahkan untuk menjaga kestabilan makro, mendorong investasi produktif, serta memperkuat pasar keuangan domestik.
Dukungan dari lembaga seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) turut memastikan bahwa setiap regulasi dan inovasi diarahkan untuk memperluas partisipasi publik dan menjaga kepercayaan investor.
Kolaborasi lintas sektor ini menjadi kunci utama dalam memperkuat struktur ekonomi nasional yang berdaya tahan dan kompetitif di tengah perubahan global yang cepat.
Fondasi Ekonomi Nasional Kian Solid di Tengah Tantangan Global
Gabungan antara lonjakan kapitalisasi pasar, kenaikan IHSG, serta surplus perdagangan yang stabil menunjukkan bahwa fondasi ekonomi Indonesia semakin kokoh. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Indonesia mampu mempertahankan momentum pertumbuhan dan bahkan mencetak rekor baru di kawasan.
Keberhasilan ini bukan hanya angka statistik, tetapi cerminan dari arah kebijakan ekonomi yang terukur, keberhasilan reformasi struktural, dan meningkatnya kepercayaan dunia terhadap Indonesia sebagai destinasi investasi yang menjanjikan.
Dengan konsistensi kebijakan dan dukungan sektor keuangan yang kuat, Indonesia kini berada pada posisi strategis untuk menjadi kekuatan ekonomi utama di kawasan Asia dalam beberapa tahun mendatang.