JAKARTA - Pasar saham Asia Pasifik dibuka dengan sentimen positif pada awal pekan ini.
Sejumlah indeks utama di kawasan tersebut menunjukkan penguatan seiring dengan meningkatnya harapan investor terhadap data ekonomi yang akan dirilis dari Tiongkok.
Meskipun ada kekhawatiran perlambatan pertumbuhan, pelaku pasar tetap menaruh ekspektasi pada langkah-langkah stimulus lanjutan dari pemerintah Tiongkok yang dapat menahan pelemahan ekonomi lebih dalam.
Indeks Nikkei 225 di Jepang dibuka menguat signifikan sebesar 1,6%, sedangkan Topix naik 1,43%. Penguatan ini menandakan kembalinya kepercayaan investor terhadap sektor industri dan manufaktur Jepang, yang sebelumnya tertekan oleh fluktuasi mata uang yen.
Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan juga mencatat kenaikan 0,36%, melanjutkan tren positifnya setelah mencapai rekor tertinggi tiga hari berturut-turut pada pekan sebelumnya. Saham-saham berkapitalisasi kecil di Kosdaq bahkan melonjak 1,13%, menunjukkan optimisme yang lebih luas di kalangan investor domestik.
Ekspektasi Perlambatan Ekonomi Tiongkok Warnai Pasar Regional
Meski pasar dibuka dengan sentimen positif, perhatian utama investor tetap tertuju pada data ekonomi Tiongkok yang akan segera dirilis. Para analis memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Tiongkok pada kuartal ketiga hanya mencapai 4,8%, melambat dari 5,2% pada kuartal sebelumnya.
Perlambatan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi ekonomi Tiongkok, terutama di sektor properti dan ekspor yang masih lesu. Namun, banyak pengamat menilai langkah-langkah kebijakan fiskal dan moneter yang lebih longgar bisa memberikan dorongan baru bagi perekonomian.
Para pelaku pasar global menantikan hasil data tersebut untuk menentukan arah investasi selanjutnya. Jika angka pertumbuhan berada di atas ekspektasi, hal ini dapat menjadi katalis positif bagi pasar saham Asia secara keseluruhan.
Pergerakan Indeks Utama di Asia Menunjukkan Sentimen Campuran
Di sisi lain, pergerakan indeks di kawasan Asia menunjukkan dinamika yang bervariasi. Indeks Hang Seng Hong Kong tercatat naik tipis dalam perdagangan berjangka di level 25.863, lebih tinggi dibandingkan penutupan sebelumnya di angka 25.247,1.
Kenaikan ini menandakan adanya minat beli baru pada saham-saham teknologi dan properti Hong Kong, meski masih diiringi kehati-hatian terhadap kondisi ekonomi daratan Tiongkok.
Berbeda dengan bursa lain, indeks S&P/ASX 200 Australia justru dibuka 0,1% lebih rendah. Tekanan pada sektor pertambangan dan energi menjadi salah satu penyebabnya, di tengah melemahnya harga komoditas global akibat kekhawatiran permintaan dari China.
Pasar Amerika Serikat Menunjukkan Pemulihan Stabil
Sementara itu, pasar saham Amerika Serikat menutup perdagangan pekan lalu dengan penguatan yang solid. Tiga indeks utama — Dow Jones Industrial Average, S&P 500, dan Nasdaq Composite — semuanya mencatat kenaikan seiring dengan meredanya kekhawatiran investor terhadap sektor perbankan regional.
Dow Jones naik 238,37 poin atau 0,52% ke level 46.190,61. Indeks S&P 500 menguat 0,53% ke 6.664,01, sementara Nasdaq Composite naik 0,52% ke posisi 22.679,98.
Kenaikan ini juga didorong oleh perubahan nada kebijakan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang dianggap lebih terbuka. Sentimen ini memberikan dorongan positif bagi saham-saham sektor teknologi dan industri yang sebelumnya tertekan.
Hubungan Dagang AS–Tiongkok Jadi Sentimen Utama Pasar Global
Nada yang lebih lunak dalam hubungan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok memberikan napas baru bagi pasar global. Investor menilai potensi kerja sama yang lebih baik antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut dapat menekan risiko ketegangan perdagangan dan memulihkan rantai pasok global.
Pelemahan sebelumnya di sektor perbankan AS juga mulai mereda setelah otoritas keuangan menegaskan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga. Dengan kondisi ini, sentimen global terlihat mulai pulih dan membawa efek positif ke pasar Asia pada awal pekan ini.
Namun, analis tetap mengingatkan bahwa volatilitas masih mungkin terjadi, terutama jika data ekonomi Tiongkok menunjukkan pelemahan yang lebih tajam dari perkiraan.
Prospek Pasar Saham Asia di Tengah Ketidakpastian Global
Meskipun sejumlah indikator menunjukkan pemulihan, investor di Asia masih bersikap selektif. Fokus utama kini tertuju pada kebijakan ekonomi Tiongkok dan langkah-langkah lanjutan dari bank sentral di berbagai negara dalam menanggapi kondisi global yang fluktuatif.
Jika pertumbuhan ekonomi Tiongkok mampu tetap stabil, pasar saham kawasan Asia berpeluang melanjutkan tren positif hingga akhir bulan. Sebaliknya, bila data menunjukkan pelemahan signifikan, aksi ambil untung (profit taking) kemungkinan akan terjadi di beberapa bursa utama.
Bagi banyak investor, awal pekan ini menjadi momen penting untuk menilai arah pasar global ke depan. Dengan kondisi geopolitik yang relatif stabil dan kebijakan moneter yang mulai longgar, peluang pertumbuhan di sektor saham masih terbuka lebar, terutama bagi negara-negara Asia yang memiliki fundamental ekonomi kuat.