JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk. atau PTPP menghadapi tantangan besar pada semester pertama tahun ini setelah mencatat penurunan laba bersih lebih dari 50 persen.
Meski demikian, perusahaan konstruksi pelat merah ini tetap optimistis menatap sisa tahun berjalan dengan strategi yang berfokus pada proyek-proyek bernilai tambah dan penguatan tata kelola perusahaan.
Dalam kondisi yang menekan ini, PTPP menargetkan laba bersih sebesar Rp157 miliar dengan langkah efisiensi menyeluruh di berbagai lini bisnis.
Manajemen menilai bahwa transformasi organisasi dan manajemen keuangan yang berintegritas menjadi pondasi utama untuk memulihkan kinerja sekaligus menjaga kepercayaan investor dan mitra strategis.
Komitmen Penguatan Tata Kelola dan Transparansi
Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menegaskan bahwa penguatan tata kelola merupakan fokus utama perusahaan dalam menghadapi tantangan industri konstruksi.
Menurutnya, setiap rupiah yang dikelola perusahaan harus mencerminkan profesionalisme, transparansi, dan integritas yang tinggi agar seluruh kegiatan bisnis berjalan sesuai prinsip keberlanjutan.
“Tata kelola yang kuat adalah kunci keberlanjutan bisnis. Kami ingin memastikan setiap rupiah yang dikelola perusahaan mencerminkan profesionalisme dan integritas tinggi,” ujar Joko dalam keterangan resminya.
Perkuat Sistem Audit dan Manajemen Risiko
Sebagai bagian dari langkah penguatan tata kelola, PTPP terus memperkuat sistem audit internal dan manajemen risiko yang terintegrasi dengan pelaporan digital.
Upaya ini dilakukan agar seluruh aktivitas bisnis dan proyek strategis nasional yang dijalankan perusahaan dapat dipantau secara real-time dengan tingkat akurasi tinggi.
Melalui sistem digital tersebut, perusahaan berharap dapat mempercepat proses pengambilan keputusan, meningkatkan efisiensi, serta memperkuat kredibilitas di mata pemegang saham dan publik.
Membangun Budaya Kepatuhan di Seluruh Lini
Selain perbaikan struktural dan sistem, PTPP juga berupaya memperkuat budaya kepatuhan (compliance culture) di seluruh entitas bisnisnya.
Program pelatihan integritas, penerapan sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system), serta evaluasi kebijakan kepatuhan dilakukan secara berkala agar standar etika perusahaan terus terjaga.
Langkah ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan kerja yang transparan, bebas dari praktik penyimpangan, dan mendukung terciptanya tata kelola yang bersih serta berkelanjutan di seluruh anak perusahaan.
Strategi Penguatan Keuangan dan Arus Kas
PTPP juga menerapkan pengelolaan arus kas yang lebih disiplin dan ketat untuk memastikan keberlangsungan proyek serta kesehatan finansial perusahaan.
Melalui pendekatan portofolio berbasis profitabilitas, setiap proyek dievaluasi berdasarkan potensi keuntungan dan risiko, bukan sekadar volume pekerjaan semata.
Strategi ini diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pendapatan dan efisiensi biaya sehingga perusahaan tetap solid meski menghadapi fluktuasi di industri konstruksi nasional.
Arah Baru PTPP Menuju Kinerja yang Berkelanjutan
Manajemen PTPP menegaskan bahwa fokus tahun ini tidak hanya pada pemulihan laba, tetapi juga pada penguatan fondasi bisnis yang kokoh untuk jangka panjang.
Transformasi menyeluruh di bidang tata kelola, digitalisasi laporan, serta optimalisasi portofolio proyek menjadi bagian dari upaya menuju kinerja yang berkelanjutan.
Dengan strategi tersebut, PTPP berupaya memperkuat posisi sebagai perusahaan konstruksi nasional yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan finansial, tetapi juga pada prinsip transparansi, efisiensi, dan keberlanjutan bisnis.
Dengan arah kebijakan yang menitikberatkan pada tata kelola yang bersih dan efisien, PTPP menunjukkan komitmennya untuk tetap menjadi perusahaan konstruksi terpercaya di tengah tantangan industri.
Melalui sinergi antara profesionalisme, disiplin keuangan, dan integritas, PTPP optimistis mampu menavigasi dinamika pasar dan menjaga kinerja yang stabil hingga akhir tahun.