Kereta Api

KAI Pastikan Layanan Berkualitas Lewat 13 Kereta Api Bersubsidi

KAI Pastikan Layanan Berkualitas Lewat 13 Kereta Api Bersubsidi
KAI Pastikan Layanan Berkualitas Lewat 13 Kereta Api Bersubsidi

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus memperkuat komitmennya dalam memberikan layanan transportasi publik yang terjangkau melalui penyediaan kereta api bersubsidi atau Public Service Obligation (PSO). 

Program ini menjadi wujud nyata kehadiran negara dalam memastikan seluruh masyarakat memiliki akses terhadap moda transportasi aman, nyaman, dan efisien tanpa harus terbebani oleh biaya tinggi.

KAI menyediakan 13 layanan kereta api bersubsidi yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra, dengan tarif mulai dari Rp20 ribuan. Inisiatif ini bukan hanya soal harga murah, melainkan juga tentang pemerataan kesempatan mobilitas dan dukungan terhadap perekonomian masyarakat kecil dan menengah.

Meskipun bersifat subsidi, KAI memastikan bahwa seluruh perjalanan tetap mengacu pada Standar Pelayanan Minimum (SPM) agar keamanan dan kenyamanan pelanggan selalu terjamin di setiap rute yang dilalui.

Makna dan Tujuan Program Kereta Api Bersubsidi (PSO)

Kereta api bersubsidi atau PSO merupakan program resmi pemerintah yang dijalankan melalui penugasan dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan kepada KAI. Melalui skema ini, pemerintah memberikan dukungan dana kepada KAI agar tarif kelas ekonomi bisa ditekan menjadi lebih terjangkau tanpa menurunkan kualitas layanan.

Dengan konsep tersebut, program PSO menjadi jembatan penting antara pelayanan publik dan keberlanjutan bisnis transportasi. KAI tetap beroperasi dengan efisien, sementara masyarakat di berbagai daerah bisa menikmati perjalanan jarak jauh maupun menengah dengan harga terjangkau dan fasilitas memadai.

Program ini juga berperan penting dalam pemerataan akses transportasi, terutama bagi masyarakat di wilayah dengan keterbatasan infrastruktur transportasi lainnya.

Daftar 13 Kereta Api Bersubsidi dan Rutenya

Saat ini, terdapat 13 layanan kereta api bersubsidi yang melayani berbagai rute penting di Jawa dan Sumatra. Di kategori jarak jauh, masyarakat dapat menggunakan KA Kahuripan (Blitar–Kiaracondong PP), Bengawan (Purwosari–Pasarsenen PP), Sri Tanjung (Lempuyangan–Ketapang PP), dan Airlangga (Surabaya Pasarturi–Pasarsenen PP).

Untuk kategori jarak menengah, tersedia KA Serayu (Purwokerto–Kroya–Pasarsenen PP), Kutojaya Selatan (Kutoarjo–Kiaracondong PP), Tawang Alun (Malang Kotalama–Bangil–Ketapang PP), Bukit Serelo (Kertapati–Lubuklinggau PP), Rajabasa (Kertapati–Tanjungkarang PP), Putri Deli (Tanjungbalai–Medan PP), Probowangi (Ketapang–Surabaya Gubeng PP), Kuala Stabas (Baturaja–Tanjungkarang PP), serta Cikuray (Pasarsenen–Garut PP).

Rute-rute tersebut mencerminkan komitmen KAI dalam memperluas jangkauan layanan transportasi publik agar masyarakat di berbagai daerah dapat menikmati manfaat yang sama.

Ketentuan Pembelian Tiket untuk Kereta Api Bersubsidi

Agar distribusi manfaat subsidi berjalan tepat sasaran, KAI memberlakukan aturan khusus dalam pembelian tiket. Tiket KA bersubsidi dapat dibeli mulai H-45 sebelum tanggal keberangkatan, baik melalui loket, aplikasi resmi KAI, maupun mitra penjualan tiket lainnya.

Setiap pelanggan hanya diperbolehkan membeli satu tiket untuk satu perjalanan dengan identitas yang sama. Sistem KAI secara otomatis akan menolak transaksi pembelian ganda menggunakan data identitas yang identik. Ketentuan ini diterapkan untuk memastikan keadilan bagi semua calon penumpang yang ingin menikmati tarif bersubsidi.

Dengan sistem digitalisasi dan verifikasi identitas yang ketat, KAI berupaya memastikan bahwa subsidi benar-benar dinikmati oleh pihak yang berhak tanpa penyalahgunaan.

KAI Menjamin Layanan Tetap Berkualitas Meski Bertarif Terjangkau

KAI menegaskan bahwa tarif bersubsidi tidak berarti penurunan kualitas pelayanan. Seluruh kereta PSO tetap mengikuti Standar Pelayanan Minimum (SPM) angkutan orang dengan kereta api yang meliputi aspek keselamatan, kenyamanan, dan ketepatan waktu.

Mulai dari kebersihan gerbong, fasilitas kursi, sistem pendingin udara, hingga pelayanan awak kereta—semuanya dipastikan dalam kondisi optimal. Komitmen ini menjadi bukti bahwa pelayanan publik tetap dapat unggul walaupun tarifnya ekonomis.

KAI juga terus melakukan perawatan sarana dan prasarana agar operasional tetap lancar dan pelanggan merasa puas selama perjalanan.

Dampak Sosial dan Ekonomi dari Program PSO

Lebih dari sekadar subsidi transportasi, kehadiran KA PSO membawa dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat. Dengan tarif yang murah, masyarakat di berbagai lapisan bisa melakukan mobilitas antarkota dengan biaya efisien, baik untuk keperluan kerja, pendidikan, maupun keluarga.

Program ini juga berkontribusi terhadap penguatan ekonomi daerah karena meningkatkan arus pergerakan orang dan barang. Ketika mobilitas meningkat, kegiatan ekonomi di sekitar stasiun pun tumbuh — mulai dari sektor perdagangan, pariwisata, hingga usaha mikro yang menggantungkan hidup pada pergerakan penumpang.

Ke depan, KAI berkomitmen untuk terus menjaga keberlanjutan program PSO ini sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan kontribusi nyata dalam mendukung pemerataan ekonomi nasional melalui transportasi yang inklusif dan terjangkau.

Melalui penyediaan 13 kereta api bersubsidi, KAI membuktikan bahwa layanan publik bisa tetap berkualitas meskipun berbiaya rendah. Program PSO tidak hanya mengedepankan efisiensi transportasi, tetapi juga menjadi wujud nyata sinergi antara BUMN dan pemerintah dalam memperkuat akses mobilitas masyarakat.

Dengan dukungan kebijakan yang berkelanjutan, KAI optimistis kereta bersubsidi akan terus menjadi tulang punggung transportasi publik nasional yang mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial di seluruh wilayah Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index