JAKARTA - Setelah melalui proses perawatan dan perbaikan di galangan, kapal KM Wilis kini kembali beroperasi untuk melayani rute pelayaran wilayah timur Indonesia.
Usai menjalani docking, kapal milik Pelni ini siap berangkat dari Pelabuhan Bima menuju Waingapu pada pukul 09.00. Keberangkatan ini menandai dimulainya kembali aktivitas pelayaran reguler KM Wilis setelah jeda perawatan rutin yang dilakukan untuk menjaga kelaikan kapal.
Pelni memastikan bahwa seluruh armada, termasuk KM Wilis, terus dalam kondisi prima demi menjaga keselamatan dan kenyamanan penumpang. Docking merupakan langkah wajib yang dilakukan untuk memastikan kapal memenuhi standar operasional dan keselamatan sebelum kembali mengarungi lautan.
Dengan beroperasinya kembali KM Wilis, masyarakat di wilayah timur Indonesia kini dapat kembali mengandalkan kapal ini sebagai moda transportasi utama antar pulau, terutama bagi mereka yang berada di Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya.
Perubahan Rute Sementara pada Voyage 20
Pada periode pelayaran kali ini, atau voyage ke-20, terdapat penyesuaian rute yang dilakukan oleh Pelni. Kapal KM Wilis tidak akan singgah di beberapa pelabuhan yang biasanya menjadi bagian dari jalur reguler, seperti Batulicin, Waikelo, dan Kalabahi. Rute pelayaran sementara difokuskan pada lintasan Makassar–Kupang–Makassar untuk menjaga efisiensi waktu dan ketepatan jadwal keberangkatan.
Meskipun ada pengurangan rute sementara, Pelni memastikan pelayanan tetap optimal dengan jadwal keberangkatan yang sudah disesuaikan. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari manajemen armada yang dinamis, menyesuaikan kebutuhan dan kondisi pelayaran di lapangan.
Dengan adanya perubahan rute sementara ini, calon penumpang diharapkan menyesuaikan rencana perjalanan mereka sesuai dengan jadwal terbaru yang telah diumumkan. Penyesuaian rute ini bersifat sementara dan akan kembali normal pada periode pelayaran berikutnya.
Voyage 21 Dimulai dari Pelabuhan Makassar
Untuk pelayaran selanjutnya, yakni voyage ke-21, KM Wilis akan memulai perjalanannya dari pelabuhan pertama Makassar, bukan dari Batulicin seperti biasanya. Perubahan titik awal keberangkatan ini dilakukan untuk menyesuaikan jadwal serta mendukung kelancaran rotasi armada Pelni di jalur Indonesia timur.
Makassar dipilih karena posisinya yang strategis sebagai pusat pelayaran di kawasan timur Indonesia, sekaligus menjadi simpul utama bagi sejumlah rute kapal Pelni lainnya. Dengan berangkat dari Makassar, KM Wilis dapat menjangkau lebih banyak pelabuhan di Nusa Tenggara Timur dengan waktu tempuh yang lebih efisien.
Langkah ini juga menjadi upaya Pelni untuk memastikan kesinambungan layanan transportasi laut bagi masyarakat yang menggantungkan mobilitasnya pada moda kapal antar pulau. Penyesuaian rute dan pelabuhan keberangkatan menjadi bagian dari strategi optimalisasi jaringan pelayaran nasional yang terus diperbarui sesuai kebutuhan lapangan.
Jadwal Pelayaran KM Wilis Periode 20 Oktober–5 November
Untuk periode 20 Oktober hingga 5 November, Pelni telah menetapkan jadwal resmi KM Wilis dengan beberapa rute utama di kawasan timur. Berdasarkan data terbaru, kapal akan melakukan perjalanan dengan pola waktu dan pelabuhan singgah sebagai berikut.
KM Wilis dijadwalkan berangkat dari Bima pada 20 Oktober pukul 09.00, dan tiba di Waingapu pada 21 Oktober pukul 00.01 hingga 02.00. Setelah itu, kapal akan melanjutkan pelayaran menuju Ende yang dijadwalkan tiba pada 21 Oktober pukul 13.00 hingga 14.00, lalu berlanjut ke Kupang pada 22 Oktober pukul 05.00 hingga 08.00.
Kapal kemudian kembali dari Kupang menuju Ende, dengan perkiraan waktu tiba 23 Oktober pukul 00.01 hingga 01.00, dan dilanjutkan menuju Waingapu yang akan disinggahi pada hari yang sama pukul 12.00 hingga 14.00. Jadwal ini memberikan fleksibilitas bagi penumpang yang hendak bepergian antar pelabuhan di wilayah Nusa Tenggara Timur.
KM Wilis Layani 9 Pelabuhan Utama di Kawasan Timur
Secara umum, KM Wilis merupakan salah satu armada Pelni yang memiliki rute panjang dengan total 9 pelabuhan tujuan, enam di antaranya berada di wilayah Nusa Tenggara Timur. Jalur pelayaran kapal ini mencakup Batulicin, Makassar, Labuan Bajo, Bima, Waikelo, Waingapu, Ende, Kupang, dan Kalabahi.
Namun, untuk periode pelayaran kali ini, Pelni menegaskan bahwa rute akan mengalami sedikit pengurangan dengan hanya satu kali keberangkatan untuk lintasan Waikelo–Batulicin lewat Labuan Bajo selama periode Oktober hingga awal November.
Penyesuaian ini dilakukan agar kapal dapat menyesuaikan jadwal dengan tingkat permintaan penumpang dan ketersediaan waktu pelayaran setelah selesai menjalani docking.
Rute yang tetap aktif ini memperlihatkan betapa pentingnya peran KM Wilis dalam menunjang mobilitas masyarakat di wilayah kepulauan yang sangat bergantung pada konektivitas laut. Pelni terus memastikan kapal ini hadir secara konsisten untuk mendukung aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat di Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya.
Komitmen Pelni Menjaga Konektivitas Laut Nasional
Kembalinya KM Wilis beroperasi setelah perawatan menjadi bukti nyata komitmen Pelni dalam menjaga layanan transportasi laut nasional. Pelni terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dengan memastikan seluruh armadanya beroperasi dalam kondisi prima dan tepat waktu.
Sebagai salah satu penggerak utama konektivitas laut, Pelni tidak hanya menyediakan transportasi bagi penumpang, tetapi juga membantu distribusi logistik antarwilayah.
Kapal seperti KM Wilis berperan penting dalam menggerakkan perekonomian daerah dan memperkuat integrasi antar pulau, terutama di wilayah Indonesia timur yang secara geografis terdiri dari banyak pulau terpencil.
Dengan penyesuaian jadwal yang telah diumumkan dan kesiapan kapal yang baru selesai docking, KM Wilis diharapkan mampu melanjutkan pelayanannya dengan lebih optimal. Kehadiran kapal ini bukan sekadar alat transportasi, tetapi juga simbol penting pemerataan akses dan pembangunan maritim di seluruh penjuru Nusantara.