JAKARTA - Tim nasional voli U-18 Indonesia tampil luar biasa dalam pembukaan Asian Youth Games (AYG) 2025 di Bahrain.
Baik tim putra maupun putri sama-sama menorehkan hasil positif dalam laga awal mereka.
Tim putri berhasil meraih kemenangan 3-0 atas Kazakhstan meski tanpa bertanding karena lawan dinyatakan walkover (WO). Sementara itu, tim putra menundukkan Thailand dengan skor 3-1 setelah melalui pertandingan sengit empat set yang penuh semangat dan determinasi tinggi.
Dua kemenangan di awal turnamen ini menjadi modal berharga bagi skuad muda Merah Putih. Selain menambah kepercayaan diri, hasil gemilang ini juga menunjukkan potensi besar generasi baru atlet voli Indonesia untuk bersaing di tingkat internasional.
Kemenangan Tanpa Bertanding, Timnas Putri U-18 Tetap Fokus
Timnas voli putri U-18 Indonesia mencatatkan awal positif meski belum sempat memamerkan kemampuan mereka di lapangan. Lawan mereka, Kazakhstan, tidak hadir pada waktu yang ditentukan sesuai jadwal pertandingan, sehingga Indonesia secara resmi dinyatakan menang 3-0 WO. Hasil ini menempatkan tim Merah Putih di posisi yang menguntungkan di Grup C.
Meskipun kemenangan diperoleh tanpa pertandingan, semangat juang tim tetap terjaga. Para pemain memanfaatkan momen ini untuk menjaga kondisi fisik dan mental menjelang laga berikutnya yang dipastikan akan lebih berat.
Kemenangan ini juga menjadi dorongan moral yang penting bagi tim sebelum menghadapi Taiwan, lawan berikutnya yang dijadwalkan bermain malam berikutnya waktu Indonesia Barat.
Pelatih dan tim ofisial tetap menekankan pentingnya fokus dan kesiapan menghadapi lawan sebenarnya di lapangan. Dengan semangat juang tinggi dan kerja sama solid, timnas putri U-18 bertekad melanjutkan tren positif ini hingga babak berikutnya.
Timnas Putra U-18 Taklukkan Thailand Lewat Pertarungan Sengit
Jika tim putri menang tanpa bertanding, tim putra justru harus berjuang keras melawan tim kuat Thailand. Dalam laga penuh tekanan, Indonesia berhasil menang 3-1 (20-25, 25-20, 25-20, 25-17) setelah sempat kehilangan set pertama.
Awal pertandingan berjalan sulit ketika Thailand tampil agresif melalui pemain andalan seperti Pariwat Toehem dan Sorasak Phunasanong yang sama-sama produktif mencetak poin.
Namun, di set kedua, permainan Indonesia mulai stabil. Muhammad Haikal Hidayatullah, sang opposite hitter, menjadi motor serangan utama dengan sembilan poin, sementara Fauzan Nibras turut menyumbang lima poin penting.
Kombinasi keduanya membawa Indonesia merebut momentum dan memenangkan tiga set berikutnya secara beruntun.
Keberhasilan Indonesia berbalik unggul menunjukkan kematangan strategi serta daya juang luar biasa dari para pemain muda. Kemenangan ini tak hanya memperkuat posisi di klasemen grup, tetapi juga meningkatkan keyakinan tim jelang laga berikutnya menghadapi Taiwan.
Performa Cemerlang dan Statistik Impresif Pemain Muda Indonesia
Statistik pertandingan menunjukkan dominasi Indonesia setelah set pertama. Pertahanan Thailand tidak mampu membendung variasi serangan yang dilancarkan duet Haikal dan Fauzan. Keduanya bergantian menekan dari sisi sayap dan tengah, menghasilkan pukulan-pukulan tajam yang sulit diantisipasi.
Kontribusi besar juga datang dari Zaki Hasan Maulana, middle blocker yang berperan penting dalam membangun tembok pertahanan tim. Blok-bloknya yang akurat berhasil menghentikan momentum serangan Thailand di set ketiga dan keempat. Permainan yang disiplin dan konsisten ini menunjukkan kualitas teknis dan mental yang kuat dari tim muda Indonesia.
Secara total, Haikal mencetak 30 poin, Fauzan 28 poin, dan Zaki Hasan 11 poin. Angka ini membuktikan bahwa kombinasi antara kekuatan serangan dan pertahanan menjadi kunci kemenangan skuad Merah Putih. Dengan performa ini, Indonesia kini menjadi salah satu tim yang diperhitungkan di turnamen AYG 2025.
Asian Youth Games 2025, Ajang Bergengsi untuk Atlet Muda Asia
Asian Youth Games 2025 di Bahrain menjadi ajang penting bagi para atlet muda Asia untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Lebih dari 40 negara ikut berpartisipasi dalam event multievent ini, dengan Indonesia mengirimkan 123 atlet dari 24 cabang olahraga berbeda.
Turnamen berlangsung mulai akhir Oktober, menandai kembalinya AYG setelah absen selama lebih dari satu dekade.
Edisi kali ini menjadi yang ketiga setelah sebelumnya diadakan pada 2009 dan 2013. Pada edisi sebelumnya di Nanjing, China, Indonesia mampu meraih lima medali dan menempati posisi ke-15.
Kini, dengan semangat baru dan persiapan matang, Indonesia berharap mampu melampaui pencapaian tersebut di edisi 2025 ini.
Menariknya, cabang olahraga bola voli baru pertama kali resmi dipertandingkan dalam sejarah Asian Youth Games. Hal ini menjadikan kemenangan timnas voli U-18 Indonesia semakin bersejarah dan simbol kebangkitan olahraga voli tanah air di kancah Asia.
Kemenangan Awal Jadi Modal Menuju Prestasi Lebih Tinggi
Hasil positif di laga pertama menjadi sinyal kuat bahwa timnas voli U-18 Indonesia siap bersaing di tingkat Asia. Kemenangan tim putra dan putri menunjukkan bahwa regenerasi atlet berjalan dengan baik dan potensi masa depan olahraga voli nasional sangat cerah.
Kedua tim kini fokus pada pertandingan selanjutnya melawan Taiwan dengan semangat tinggi untuk melanjutkan tren kemenangan. Selain aspek teknis, kemenangan ini juga membangun motivasi dan rasa percaya diri bagi seluruh anggota tim.
Para pemain muda mendapat pengalaman berharga menghadapi atmosfer pertandingan internasional yang menuntut kedisiplinan dan konsistensi tinggi. Bagi pelatih dan ofisial, hasil ini merupakan validasi atas pembinaan jangka panjang yang telah dilakukan di tingkat usia muda.
Dengan semangat pantang menyerah, timnas voli U-18 Indonesia diharapkan dapat melangkah lebih jauh di Asian Youth Games 2025.
Kemenangan awal ini menjadi pijakan penting menuju target besar: mengibarkan Merah Putih di podium tertinggi Asia dan memperkuat posisi Indonesia di peta olahraga voli internasional.
