Listrik

BRIN Kembangkan Kendaraan Listrik AWD dengan Teknologi Motor Sinkronisasi

BRIN Kembangkan Kendaraan Listrik AWD dengan Teknologi Motor Sinkronisasi
BRIN Kembangkan Kendaraan Listrik AWD dengan Teknologi Motor Sinkronisasi

JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi menuju energi bersih dan ramah lingkungan. 

Melalui Pusat Riset Teknologi Transportasi di bawah Organisasi Riset Energi dan Manufaktur (OREM), BRIN kini tengah mengembangkan riset kendaraan listrik dengan sistem penggerak All-Wheel Drive (AWD).

Langkah ini menjadi bagian dari upaya mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil serta menekan dampak emisi karbon di sektor transportasi nasional.

Proyek riset tersebut dipandang strategis karena mampu memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, sekaligus membuka peluang besar bagi inovasi dalam teknologi otomotif masa depan.

Fokus Riset pada Sinkronisasi Multi In-Wheel Motor

Riset yang dilakukan BRIN ini diberi judul “Sinkronisasi Multi In-Wheel Motor untuk Kendaraan Listrik AWD Jalan Raya.” Proyek ini telah dimulai sejak tahun 2024 dan berlanjut hingga tahun 2025 di bawah tanggung jawab Kristian Ismail, Peneliti Ahli Madya BRIN.

Berbeda dengan kendaraan listrik konvensional yang menggunakan satu motor utama, riset ini berfokus pada sistem in-wheel motor, yakni motor listrik yang dipasang langsung di setiap roda kendaraan.

Sistem ini memungkinkan distribusi tenaga yang lebih efisien, tetapi juga menuntut sistem kontrol yang lebih kompleks agar keempat motor dapat bekerja secara harmonis dan efisien.

Tantangan Kontrol dan Sinkronisasi dalam Sistem AWD

Menurut Kristian Ismail, teknologi AWD dengan motor independen di setiap roda memerlukan mekanisme kontrol yang presisi tinggi.

“Pada sistem AWD, setiap roda memiliki motor independen. Artinya, dibutuhkan kontrol yang lebih kompleks agar keempat roda dapat bergerak sinkron, terutama saat berbelok, berakselerasi, atau melintasi jalan ekstrem,” jelas Kristian.

Ia menambahkan bahwa tanpa sinkronisasi yang baik, torsi antar roda bisa tidak seimbang dan mengakibatkan kendaraan kehilangan kendali di medan sulit.

Stabilitas Kendaraan Jadi Fokus Pengembangan

BRIN menilai bahwa aspek stabilitas kendaraan merupakan elemen penting dari riset ini.

“Jika tiap roda tidak berputar secara sinkron, mobil bisa selip atau keluar jalur karena torsi yang tidak seimbang. Karena itu, dibutuhkan sistem pusat kendali sinkronisasi yang mampu mengatur keempat motor secara real-time,” ujar Kristian.

Untuk menjawab tantangan tersebut, tim peneliti tengah mengembangkan sistem kontrol cerdas yang mampu membaca kondisi jalan dan mengatur daya ke setiap motor secara otomatis dalam hitungan milidetik.

Langkah BRIN dalam Memperkuat Ekosistem Riset Otomotif Nasional

Pengembangan kendaraan listrik AWD ini bukan sekadar proyek riset teknologi, melainkan bagian dari strategi jangka panjang BRIN dalam memperkuat ekosistem riset dan industri otomotif nasional.

Melalui penelitian berbasis teknologi tinggi seperti in-wheel motor, Indonesia diharapkan dapat berperan aktif dalam rantai pasok global kendaraan listrik yang kini semakin berkembang pesat.

Selain itu, hasil riset ini juga akan menjadi referensi penting bagi produsen kendaraan listrik lokal dalam mengembangkan produk yang efisien, aman, dan ramah lingkungan.

Menuju Masa Depan Transportasi Listrik Indonesia

Riset kendaraan listrik AWD dengan sistem sinkronisasi multi motor ini mencerminkan visi besar Indonesia menuju transportasi berkelanjutan dan bebas emisi.

Dengan dukungan BRIN, riset ini diharapkan mampu mempercepat inovasi teknologi kendaraan listrik nasional dan mengurangi ketergantungan pada teknologi impor.

Selain mendukung agenda nasional Net Zero Emission 2060, hasil riset ini juga berpotensi mendorong kolaborasi antara lembaga riset, industri otomotif, dan universitas untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index