BBM

Harga BBM Turun Mulai 1 Mei 2025, Berikut Daftar Terbaru per 7 Mei di SPBU Pertamina, Shell, Vivo, dan BP

Harga BBM Turun Mulai 1 Mei 2025, Berikut Daftar Terbaru per 7 Mei di SPBU Pertamina, Shell, Vivo, dan BP

JAKARTA - Kabar gembira bagi masyarakat Indonesia. Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) resmi mengalami penurunan yang berlaku sejak awal Mei 2025 di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik operator besar seperti Pertamina, Shell, Vivo, dan BP-AKR. Penurunan ini telah diberlakukan secara bertahap sejak 1 Mei 2025, dan kini daftar harga terbaru resmi diperbarui per Rabu, 7 Mei 2025.

Keputusan penyesuaian harga BBM ini disambut antusias oleh masyarakat dan dinilai mampu meringankan beban ekonomi, khususnya di tengah tren pemulihan pasca-libur panjang dan fluktuasi harga minyak global.

Penurunan Harga BBM Berlaku Nasional

Dari hasil pemantauan di berbagai SPBU di wilayah Jabodetabek dan kota-kota besar lainnya, terlihat bahwa hampir seluruh jenis BBM nonsubsidi mengalami penyesuaian harga. Penurunan ini bersifat nasional, mengikuti mekanisme penetapan harga berkala yang dilakukan oleh masing-masing perusahaan sesuai regulasi yang diatur pemerintah.

Berdasarkan keterangan resmi dari situs resmi masing-masing operator, berikut adalah daftar harga BBM terbaru per 7 Mei 2025:

1. Harga BBM Pertamina

- PT Pertamina (Persero) sebagai operator milik negara menerapkan penyesuaian harga untuk beberapa jenis BBM umum (nonsubsidi):

- Pertamax (RON 92): Rp 12.800 per liter (sebelumnya Rp 13.500)

- Pertamax Turbo (RON 98): Rp 14.800 per liter (sebelumnya Rp 15.350)

- Dexlite (CN 51): Rp 13.250 per liter (sebelumnya Rp 13.900)

- Pertamina Dex (CN 53): Rp 14.300 per liter (sebelumnya Rp 14.900)

Harga tersebut berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, dan dapat sedikit berbeda di daerah lain karena pengaruh distribusi dan biaya logistik.

2. Harga BBM Shell Indonesia

- Shell Indonesia turut menurunkan harga jual untuk produk-produk BBM unggulannya:

- Shell Super (RON 92): Rp 13.050 per liter (sebelumnya Rp 13.750)

- Shell V-Power (RON 95): Rp 14.100 per liter (sebelumnya Rp 14.750)

- Shell V-Power Diesel: Rp 14.500 per liter (sebelumnya Rp 15.200)

Penurunan harga Shell cukup signifikan, khususnya untuk varian diesel yang sangat diminati oleh pengguna kendaraan bermesin diesel modern.

3. Harga BBM Vivo

Operator SPBU asal Eropa ini bahkan telah lebih dahulu menyesuaikan harga BBM mereka pada 2 Mei 2025, lebih awal dari kompetitor lainnya. Berikut harga yang berlaku per 7 Mei:

- Revvo 90 (RON 90): Rp 11.800 per liter (sebelumnya Rp 12.400)

- Revvo 92 (RON 92): Rp 12.500 per liter (sebelumnya Rp 13.100)

- Revvo 95 (RON 95): Rp 13.900 per liter (sebelumnya Rp 14.550)

“Kami menyesuaikan harga sesuai dengan tren harga minyak dunia dan berkomitmen memberikan opsi terjangkau kepada konsumen di Indonesia,” ungkap perwakilan manajemen Vivo Energy Indonesia, seperti dikutip dari situs resminya.

4. Harga BBM BP-AKR

- BP-AKR, hasil kerja sama antara British Petroleum dan PT AKR Corporindo, juga mengikuti tren penurunan:

- BP 90 (RON 90): Rp 12.000 per liter (sebelumnya Rp 12.500)

- BP 92 (RON 92): Rp 12.850 per liter (sebelumnya Rp 13.500)

- BP Ultimate (RON 95): Rp 14.100 per liter (sebelumnya Rp 14.750)

- BP Diesel: Rp 14.300 per liter (sebelumnya Rp 14.950)

Harga ini berlaku nasional dan diklaim BP-AKR sebagai bentuk komitmen menghadirkan energi berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.

Faktor Penyebab Penurunan Harga

Penurunan harga BBM kali ini tidak lepas dari sejumlah faktor utama, di antaranya:

1. Turunnya Harga Minyak Mentah Dunia
Dalam beberapa minggu terakhir, harga minyak mentah global mengalami tren penurunan. Minyak jenis Brent sempat menyentuh harga di bawah US$80 per barel, sementara WTI juga mengalami penurunan ke kisaran US$75 per barel. Penurunan ini dipicu oleh melemahnya permintaan global dan peningkatan produksi dari negara-negara non-OPEC.

2. Stabilitas Nilai Tukar Rupiah
Kurs rupiah terhadap dolar AS relatif stabil dalam beberapa pekan terakhir, yang turut membantu menekan biaya impor minyak mentah dan produk BBM jadi.

3. Kebijakan Evaluasi Berkala Pemerintah
Pemerintah melalui Kementerian ESDM menerapkan mekanisme evaluasi harga BBM setiap bulan. Penurunan kali ini merupakan bagian dari mekanisme tersebut, dan dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 62 Tahun 2024 tentang Formula Harga Jual BBM Umum.

Dampak Bagi Masyarakat dan Dunia Usaha

Penurunan harga BBM diprediksi akan memberikan dampak positif bagi daya beli masyarakat. Ongkos transportasi harian, biaya logistik barang, dan tarif distribusi di berbagai sektor akan lebih terjangkau, terutama bagi pelaku UMKM dan sektor usaha jasa angkut.

Ekonom dari INDEF, Tauhid Ahmad, menyatakan bahwa penyesuaian harga ini akan memberikan ruang fiskal tambahan bagi rumah tangga.

“Setiap kali harga BBM turun, masyarakat otomatis mengurangi pengeluaran untuk energi. Dana tersebut bisa dialihkan ke konsumsi lain yang menunjang pertumbuhan ekonomi,” ujar Tauhid kepada wartawan.

Selain itu, sektor usaha seperti logistik, ekspedisi, dan transportasi umum juga akan mendapatkan efisiensi biaya yang dapat mendorong pemulihan kinerja pasca-lebaran.

Pemerintah Imbau SPBU Tertib Penyesuaian Harga

Meskipun penyesuaian harga BBM ini dilakukan oleh operator swasta, pemerintah tetap mengimbau agar seluruh SPBU transparan dan tertib dalam menerapkan harga baru. Kementerian ESDM melalui Ditjen Migas terus melakukan pemantauan agar tidak ada pelanggaran atau markup harga yang merugikan konsumen.

Pemerintah juga membuka kanal pengaduan masyarakat melalui aplikasi MyPertamina dan call center SPBU 135 jika ditemukan perbedaan harga atau praktik tidak transparan di lapangan.

Turunnya harga BBM yang berlaku sejak awal Mei 2025 menjadi angin segar bagi masyarakat Indonesia. Penyesuaian harga yang dilakukan oleh Pertamina, Shell, Vivo, dan BP-AKR ini mencerminkan dinamika pasar energi global yang saat ini lebih stabil dan berpihak pada konsumen.

Dengan harga BBM yang lebih terjangkau, diharapkan konsumsi energi masyarakat meningkat secara bijak dan mampu mendorong roda perekonomian nasional kembali berputar lebih cepat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index