Bank Indonesia

Bank Indonesia Targetkan Bali Sebagai Pulau Ekonomi Digital: Menjadi Pusat Pertumbuhan Baru Selain Pariwisata

Bank Indonesia Targetkan Bali Sebagai Pulau Ekonomi Digital: Menjadi Pusat Pertumbuhan Baru Selain Pariwisata

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menetapkan Bali sebagai pulau ekonomi digital, menjadikannya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru selain sektor pariwisata yang sudah mendunia. Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan transformasi digital yang terus berlangsung, Bali diharapkan dapat menjadi pionir dalam pemanfaatan ekonomi digital di Indonesia.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, mengungkapkan bahwa potensi Bali untuk menjadi pusat ekonomi digital sangat besar, mengingat daya tarik pulau ini yang sudah terkenal sebagai destinasi wisata global. Namun, lebih dari itu, Bali juga kini menjadi rumah bagi para digital nomad, komunitas kripto, serta sektor kreatif yang terus berkembang pesat.

Bali sebagai Pusat Ekonomi Digital dan Kreatif

Erwin menjelaskan bahwa Bali tidak hanya menarik wisatawan konvensional, tetapi juga para pelaku industri digital dari berbagai penjuru dunia. Para digital nomad, yang seringkali bekerja secara remote, kini semakin banyak memilih Bali sebagai tempat tinggal sekaligus tempat bekerja. "Bali memiliki daya tarik yang sangat besar sebagai pusat kegiatan ekonomi digital, tidak hanya untuk wisatawan biasa, tetapi juga bagi mereka yang berkecimpung di dunia digital seperti digital nomad dan komunitas kripto," ujar Erwin.

Dengan berkembangnya ekosistem digital ini, Bali memiliki peluang besar untuk menjadi tuan rumah sektor-sektor ekonomi digital yang lebih luas. Hal ini sesuai dengan strategi Bank Indonesia untuk mengembangkan wilayah Bali sebagai pusat inovasi dan teknologi yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

"Selain sektor pariwisata, ekonomi digital dapat menjadi sumber pertumbuhan baru bagi Bali, terutama mengingat pulau ini sudah dikenal secara internasional sebagai tempat yang menarik bagi sektor kreatif dan digital," tambah Erwin.

Elektronifikasi Sistem Pembayaran Bali: Tumbuh Pesat dengan QRIS

Salah satu sektor yang berkembang pesat di Bali adalah elektronifikasi sistem pembayaran. Bank Indonesia mencatatkan keberhasilan Bali dalam memperkenalkan dan mengimplementasikan penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai sarana pembayaran yang cepat dan efisien. Hingga Maret 2025, transaksi melalui QRIS di Bali mencapai nilai Rp1,54 triliun, dengan lebih dari 959.000 merchant yang terdaftar dan 1,09 juta pengguna yang aktif.

Volume transaksi QRIS di Bali tercatat mencapai 10,7 juta kali transaksi, sebuah angka yang menunjukkan tren positif dalam penggunaan sistem pembayaran digital. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa Bali siap untuk lebih lanjut memanfaatkan teknologi dalam mempermudah transaksi ekonomi, baik untuk kebutuhan konsumen lokal maupun wisatawan internasional.

Peran QRIS dalam Meningkatkan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Digital Bali

“Penggunaan QRIS di Bali menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam elektronifikasi sistem pembayaran, yang sangat mendukung sektor pariwisata dan ekonomi digital. Dengan kemudahan dalam bertransaksi menggunakan QRIS, baik wisatawan domestik maupun mancanegara dapat lebih nyaman berbelanja atau membayar layanan secara non-tunai,” ujar Erwin.

Menurut Erwin, sistem pembayaran berbasis QRIS ini juga mempercepat adopsi teknologi di berbagai sektor usaha di Bali, dari UMKM hingga bisnis besar. Selain itu, transaksi digital yang terus berkembang ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah, khususnya dari sektor pajak dan retribusi.

Elektronifikasi Pembayaran Pajak dan Retribusi Daerah: Menjadi Daerah Digital

Bali juga menunjukkan prestasi dalam elektronifikasi pembayaran pajak dan retribusi daerah. Sejak implementasi sistem pembayaran digital, seluruh pemerintah daerah di Bali, baik Provinsi Bali maupun Kabupaten/Kota, sudah masuk kategori daerah digital. Artinya, semua pembayaran pajak dan retribusi kini dapat dilakukan secara non-tunai, memberikan kemudahan bagi masyarakat serta meningkatkan transparansi dan efisiensi.

Erwin menambahkan bahwa sistem ini berdampak langsung terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bali. Dengan penerimaan yang lebih cepat dan terukur melalui pembayaran elektronik, Bali dapat mengoptimalkan potensi pendapatan daerah secara lebih efisien.

Keuntungan Ekonomi Digital bagi Bali: Meningkatkan PAD dan Menarik Investasi

Penggunaan teknologi pembayaran non-tunai, seperti QRIS, bukan hanya mempermudah transaksi, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian Bali. Dalam hal ini, Pemerintah Provinsi Bali dan pemerintah kabupaten/kota telah mengimplementasikan kebijakan yang mendukung digitalisasi ini untuk meningkatkan pelayanan publik, serta mendorong perkembangan ekonomi digital yang inklusif.

“Elektronifikasi sistem pembayaran tidak hanya mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi, tetapi juga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di sektor publik. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa PAD Bali meningkat secara signifikan, yang akan berkontribusi pada pembiayaan pembangunan di berbagai sektor,” jelas Erwin.

Peningkatan PAD ini memberikan keuntungan besar bagi Bali, yang dapat mengalokasikan lebih banyak dana untuk pengembangan infrastruktur dan sektor-sektor lain yang mendukung pertumbuhan ekonomi digital. Selain itu, Bali yang kini bertransformasi menjadi pulau digital diharapkan mampu menarik lebih banyak investor, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.

Bali sebagai Pusat Ekonomi Digital di Asia Tenggara

Menurut Erwin, Bali memiliki peluang untuk menjadi pusat ekonomi digital tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara. Dengan berkembangnya sektor-sektor kreatif dan digital yang berbasis teknologi, Bali mampu mengukir nama sebagai hub bagi berbagai inovasi, mulai dari sektor pariwisata digital hingga industri berbasis teknologi seperti blockchain, e-commerce, dan fintech.

"Visi Bank Indonesia adalah menjadikan Bali sebagai salah satu pusat ekonomi digital yang unggul di kawasan Asia Tenggara, yang tentu akan memperkuat posisi Bali di kancah global. Kami berharap berbagai program yang telah dijalankan dapat terus berkembang seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi di Indonesia," ujar Erwin.

Kesimpulan: Bali Menuju Pulau Digital yang Berkelanjutan

Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Bali, serta sektor swasta, Bali semakin memantapkan dirinya sebagai pulau digital yang menjanjikan. Sektor ekonomi digital yang semakin berkembang ini diprediksi akan menjadi sumber pertumbuhan baru bagi Bali, seiring dengan semakin tingginya adopsi teknologi di masyarakat, baik dari segi sistem pembayaran digital hingga inovasi dalam sektor kreatif.

Bank Indonesia terus mendorong Bali untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital dengan dukungan penuh pada transformasi digital yang telah dimulai di berbagai sektor. Jika upaya ini berhasil, Bali akan semakin mengukuhkan diri sebagai destinasi unggulan bagi digital nomad dan sektor ekonomi digital lainnya, sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu pusat pariwisata dan ekonomi digital terkemuka di dunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index