JAKARTA - Pemerintah Kota Batam melalui Badan Pengusahaan (BP) Batam membuka peluang investasi seluas-luasnya kepada mitra internasional, salah satunya dari Taiwan. Dalam kunjungan resmi yang dilakukan oleh perwakilan Taipei Economic and Trade Office (TETO) untuk Indonesia, Bruce Hung, bersama rombongan delegasi pengusaha Taiwan, BP Batam memaparkan potensi besar Batam sebagai pusat pengembangan teknologi tinggi dan energi hijau di Asia Tenggara.
Kunjungan ini berlangsung di Marketing Centre BP Batam pada Rabu sore 23 April 2025 dan diterima langsung oleh Deputi/Anggota Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemy Francis. Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak berdiskusi terkait potensi kerja sama strategis dan investasi langsung di sektor-sektor unggulan, seperti semikonduktor, energi baru dan terbarukan (EBT), serta sektor pendidikan dan pengembangan talenta digital.
Batam: Magnet Baru Investasi Teknologi di Asia Tenggara
Fary Djemy Francis dalam sambutannya menegaskan bahwa Batam kini tengah bertransformasi menjadi kawasan ekonomi digital yang mendunia. Selain tetap mempertahankan peranannya sebagai pusat manufaktur dan logistik nasional, kota ini kini membuka diri terhadap industri berteknologi tinggi dan inovasi digital yang dinamis.
"Batam terbuka terhadap investasi teknologi tinggi dan siap menjadi mitra strategis bagi perusahaan yang ingin berekspansi di Asia Tenggara," tegas Fary dalam pertemuan tersebut.
Fary menambahkan, potensi kerja sama dengan Taiwan sangat besar, mengingat negeri tersebut merupakan salah satu pemimpin dunia dalam industri semikonduktor dan teknologi tinggi. Sinergi antara kemampuan industri Taiwan dengan infrastruktur dan kebijakan ramah investasi di Batam diyakini akan menciptakan ekosistem bisnis yang berdaya saing tinggi.
"Ini sejalan dengan arahan Presiden untuk memperkuat ekosistem investasi yang inklusif dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. BP Batam siap memberikan dukungan penuh bagi investor yang serius," tambahnya.
Taiwan: Salah Satu Investor Terbesar di Batam
Data BP Batam menunjukkan bahwa Taiwan masuk dalam lima besar negara dengan Penanaman Modal Asing (Foreign Direct Investment/FDI) terbesar di Batam. Hingga saat ini, total nilai investasi dari Taiwan telah mencapai USD 35 juta, mencerminkan kepercayaan tinggi terhadap potensi dan iklim usaha di kawasan ini.
Bruce Hung, Representative dari TETO Indonesia, menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat hubungan ekonomi bilateral antara Taiwan dan Indonesia, khususnya melalui pintu Batam. Ia melihat bahwa Batam memiliki posisi geografis yang sangat strategis, hanya selangkah dari Singapura, dan memiliki infrastruktur yang semakin kompetitif.
“Batam merupakan kawasan yang potensial bagi investasi Taiwan, terutama di sektor teknologi tinggi dan energi terbarukan. Kami ingin melihat langsung seperti apa kesiapan dan peluang nyata yang bisa dikerjasamakan,” ujar Bruce Hung.
Fokus pada Energi Hijau dan Pendidikan
Selain sektor teknologi tinggi seperti semikonduktor dan industri digital, kerja sama Taiwan dengan Batam juga diarahkan pada pengembangan energi hijau. Ini mencakup investasi dalam panel surya, sistem penyimpanan energi, dan solusi ramah lingkungan lainnya. Energi hijau menjadi fokus utama mengingat semakin kuatnya dorongan global untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai target net-zero.
Tak hanya itu, sektor pendidikan dan pengembangan talenta juga menjadi salah satu bahasan penting dalam kunjungan ini. BP Batam membuka peluang kerja sama dalam bentuk pertukaran pelajar, pelatihan vokasi, dan program magang bagi mahasiswa maupun tenaga kerja lokal di perusahaan-perusahaan Taiwan yang beroperasi di Batam.
"Kami ingin investasi yang hadir tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga ikut membangun kualitas SDM lokal," ujar Fary Djemy Francis. Ia menegaskan, BP Batam siap memfasilitasi kebutuhan pelatihan atau kolaborasi pendidikan yang dibutuhkan oleh calon investor.
Dukungan Penuh BP Batam dan Pemerintah Pusat
Dalam menghadapi dinamika geopolitik dan persaingan ekonomi global antara Amerika Serikat dan Tiongkok, Indonesia – khususnya Batam – menawarkan posisi netral namun sangat strategis. Batam tidak hanya dekat secara geografis dengan pusat perdagangan dunia seperti Singapura, tetapi juga memiliki berbagai insentif yang memudahkan investor.
BP Batam memastikan semua proses perizinan dan pengembangan proyek bisa dilakukan secara efisien dan transparan. Selain fasilitas fiskal dan non-fiskal, BP Batam juga terus mendorong perbaikan infrastruktur serta layanan berbasis digital untuk memangkas birokrasi.
"Setiap inisiatif dan penjajakan proyek yang didasari komitmen kerja sama berkelanjutan akan kami dukung secara penuh," kata Fary menegaskan komitmen BP Batam.
Ia juga mengungkapkan bahwa BP Batam telah memiliki berbagai kawasan industri yang siap pakai dan dapat segera dimanfaatkan oleh investor baru. Selain itu, pemerintah pusat melalui Kementerian Investasi dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian juga turut mendorong percepatan investasi di kawasan Batam.
Potensi Ekspansi Perusahaan Taiwan di Asia Tenggara
Dengan karakteristik demografi yang besar, pertumbuhan kelas menengah yang pesat, serta digitalisasi yang masif di berbagai sektor, Indonesia – khususnya Batam – menjadi pintu masuk yang menarik bagi perusahaan Taiwan yang ingin memperluas pasar ke Asia Tenggara.
"Kerja sama dengan Taiwan akan menjadi langkah strategis untuk memperluas jaringan teknologi dan memperkuat daya saing industri kita," ujar Fary.
Di akhir pertemuan, kedua belah pihak sepakat untuk menindaklanjuti pertemuan ini dengan kunjungan lapangan, diskusi teknis, dan penyusunan kerangka kerja sama konkret di sektor-sektor prioritas.
Kunjungan delegasi Taiwan ke Batam membuka babak baru dalam kerja sama ekonomi bilateral antara Indonesia dan Taiwan, khususnya di bidang teknologi tinggi dan energi hijau. Dengan kesiapan infrastruktur, dukungan regulasi, serta komitmen untuk membangun ekosistem berkelanjutan, Batam kian menunjukkan posisinya sebagai magnet investasi strategis di kawasan Asia Tenggara. Kolaborasi ini tidak hanya menjanjikan nilai ekonomi tinggi, tetapi juga mendorong transformasi teknologi dan penguatan kualitas SDM lokal di masa depan.