Logistik

Pemkot Bontang Bahas Investasi Maritim, Proyeksi Pelabuhan Logistik Jadi Fokus Diversifikasi Ekonomi

Pemkot Bontang Bahas Investasi Maritim, Proyeksi Pelabuhan Logistik Jadi Fokus Diversifikasi Ekonomi

JAKARTA - Pemerintah Kota Bontang tengah menggodok strategi diversifikasi ekonomi dengan membuka peluang investasi di sektor maritim, terutama lewat rencana pembangunan pelabuhan logistik yang kini mulai dibahas secara serius. Upaya ini dilakukan guna mengurangi ketergantungan pada sektor industri kimia yang selama ini mendominasi struktur perekonomian daerah.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang, Wahyudi, menyatakan bahwa pihaknya tengah menyusun Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) sebagai acuan strategis untuk menarik investasi baru. Fokus utama dari RUPM tersebut adalah penguatan konektivitas maritim melalui infrastruktur pelabuhan logistik yang diharapkan menjadi tulang punggung baru ekonomi kota.

"Kami menilai sektor maritim punya potensi besar untuk dikembangkan. Rencana pembangunan pelabuhan logistik ini merupakan salah satu langkah konkret untuk membuka Bontang terhadap arus logistik nasional maupun internasional," ujar Wahyudi saat ditemui di kantor DPMPTSP Bontang, Rabu 23 April 2025.

Pelabuhan logistik yang dirancang akan terintegrasi dengan kawasan industri dan hinterland lainnya di Kalimantan Timur. Proyek ini diproyeksikan mampu mendongkrak konektivitas antarwilayah sekaligus membuka peluang kerja baru bagi masyarakat lokal.

Wali Kota Bontang, Basri Rase, dalam beberapa kesempatan juga menekankan pentingnya memperluas basis ekonomi daerah agar tidak terlalu bergantung pada sektor kimia dan energi. Menurutnya, pembangunan pelabuhan logistik bisa menjadi titik awal transformasi ekonomi kota ke arah yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

"Kami ingin Bontang tumbuh sebagai kota maritim yang kuat. Pelabuhan logistik tidak hanya menjadi pusat distribusi barang, tetapi juga sebagai magnet investasi baru yang ramah lingkungan," ujar Basri Rase.

Selain itu, Pemkot Bontang juga berencana menggandeng sejumlah investor dan BUMN yang bergerak di sektor logistik, pelayaran, dan infrastruktur guna mempercepat realisasi proyek. Sejumlah kajian teknis telah dilakukan untuk menentukan lokasi strategis pembangunan pelabuhan, termasuk analisis AMDAL dan kajian dampak sosial ekonomi terhadap masyarakat sekitar.

Dukungan dari pemerintah pusat juga menjadi hal yang sangat diharapkan dalam pengembangan proyek ini. DPMPTSP Bontang mengaku telah menjalin komunikasi intensif dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Investasi untuk mempercepat proses perencanaan dan mendapatkan restu regulasi yang diperlukan.

"Kami sedang mematangkan dokumen perencanaan agar dapat masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), sehingga nantinya mendapatkan prioritas pendanaan dan pengawalan dari pemerintah pusat," tambah Wahyudi.

Respon dari pelaku usaha setempat terhadap rencana ini pun tergolong positif. Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Bontang, Arif Pratama, menyebut pembangunan pelabuhan logistik akan memberikan efek domino terhadap peningkatan aktivitas ekonomi di sektor perdagangan, transportasi, hingga sektor UMKM.

"Ini adalah peluang besar bagi pelaku usaha lokal untuk berkembang. Konektivitas logistik yang lebih baik akan menurunkan biaya distribusi dan membuka pasar baru," kata Arif.

Pakar ekonomi maritim dari Universitas Mulawarman, Dr. Agung Budiarto, menilai bahwa inisiatif Pemkot Bontang ini sangat relevan dengan tren pembangunan ekonomi nasional yang mendorong penguatan konektivitas laut sebagai bagian dari visi poros maritim dunia.

"Indonesia masih memiliki banyak titik logistik yang belum tergarap optimal. Jika Bontang bisa membangun pelabuhan logistik yang modern dan efisien, maka ini bisa menjadi benchmark baru bagi pengembangan kota-kota pesisir lainnya di Indonesia," kata Agung.

Pelabuhan logistik di Bontang rencananya akan dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat modern, sistem pelacakan kontainer berbasis digital, serta kawasan penyangga industri dan pergudangan. Pemerintah juga berkomitmen menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan, termasuk perlindungan lingkungan pesisir dan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan.

Dengan adanya pelabuhan logistik ini, diharapkan peran Bontang dalam rantai pasok nasional semakin kuat, tidak hanya sebagai titik industri, tapi juga sebagai simpul distribusi barang yang efisien dan strategis di Kalimantan Timur.

Langkah Pemkot Bontang ini menunjukkan arah pembangunan daerah yang lebih progresif dan inovatif. Jika proyek ini berhasil direalisasikan, Bontang tak hanya memperkuat posisinya dalam peta ekonomi Kalimantan, tetapi juga memberi contoh nyata bagaimana kota industri bisa bertransformasi menjadi kota maritim yang berdaya saing tinggi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index