JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menegaskan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui pengembangan energi baru dan terbarukan. Komitmen tersebut diwujudkan dengan pemasangan 66 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di berbagai fasilitas operasional KAI yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera.
Vice President Public Relations PT KAI, Anne Purba, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bentuk nyata partisipasi perusahaan dalam mendukung program pemerintah untuk transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan. “Instalasi PLTS ini merupakan bentuk nyata kontribusi KAI dalam mendukung program pemerintah menuju transisi energi bersih dan terbarukan. Kami tidak hanya fokus pada layanan transportasi, tetapi juga pada keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan,” ujar Anne dalam keterangannya.
Pemasangan PLTS oleh KAI tidak hanya dilakukan di stasiun kereta api, tetapi juga mencakup fasilitas lain seperti balai yasa (bengkel perawatan kereta api), griya karya (gedung kantor operasional), serta beberapa gedung perkantoran. Total kapasitas energi yang dihasilkan dari seluruh PLTS tersebut mencapai 3.428,50 kilowatt-peak (kWp). Jumlah ini cukup signifikan dalam mengurangi ketergantungan KAI terhadap energi berbasis fosil.
Program PLTS KAI merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk bertransformasi menjadi penyedia layanan transportasi yang tidak hanya efisien dan aman, tetapi juga ramah lingkungan. “Kami menyadari bahwa isu perubahan iklim menjadi perhatian global. Oleh karena itu, KAI ingin mengambil peran aktif dalam mengurangi jejak karbon melalui pemanfaatan energi terbarukan,” lanjut Anne.
Selain untuk operasional perusahaan, penggunaan PLTS juga berkontribusi terhadap efisiensi biaya energi. Dengan adanya pasokan listrik mandiri dari energi matahari, KAI dapat menekan biaya listrik dan mengalokasikan sumber daya lebih optimal untuk pengembangan layanan transportasi.
Anne menambahkan, langkah ini bukanlah akhir dari upaya KAI dalam bidang energi terbarukan. Ke depan, perusahaan akan terus melakukan ekspansi instalasi PLTS di berbagai daerah lainnya, termasuk di wilayah-wilayah operasional yang memiliki potensi sinar matahari tinggi dan cocok untuk pengembangan energi surya.
“Kami telah mengidentifikasi beberapa lokasi strategis lain untuk pengembangan PLTS tahap berikutnya. Dengan begitu, kontribusi kami terhadap pengurangan emisi karbon akan semakin meningkat, sejalan dengan target Indonesia mencapai net zero emission pada tahun 2060,” tambah Anne.
Inisiatif ini juga mendapat sambutan positif dari masyarakat dan pengamat transportasi. Mereka menilai bahwa langkah KAI bisa menjadi contoh bagi perusahaan BUMN lain untuk berkontribusi lebih aktif dalam pembangunan berkelanjutan. Penggunaan energi terbarukan dinilai sebagai langkah progresif yang harus diikuti oleh sektor transportasi lainnya.
Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sektor transportasi merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar di Indonesia. Oleh karena itu, transformasi di sektor ini menjadi kunci dalam strategi nasional pengurangan emisi gas rumah kaca.
KAI juga memastikan bahwa setiap pemasangan PLTS dilakukan dengan perencanaan matang dan melibatkan tenaga ahli di bidang energi surya. Hal ini untuk memastikan efisiensi produksi energi dan keberlanjutan sistem dalam jangka panjang.
Selain aspek teknis, KAI juga menjalankan program edukasi kepada karyawan dan masyarakat sekitar mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan energi terbarukan. Dengan pendekatan ini, KAI berharap tercipta kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga bumi demi generasi mendatang.
Momentum Hari Bumi 2025 dijadikan tonggak penting bagi KAI untuk memperkuat identitasnya sebagai pelopor transportasi ramah lingkungan di Indonesia. Melalui pemasangan PLTS dan berbagai inisiatif keberlanjutan lainnya, KAI menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan dapat berjalan seiring.
Dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengadopsi praktik hijau, diharapkan tercipta ekosistem bisnis yang lebih sadar lingkungan dan mendukung target pembangunan nasional berkelanjutan.
Upaya KAI dalam mengintegrasikan teknologi energi terbarukan dalam sistem transportasi nasional patut diapresiasi. Ke depan, perusahaan ini berkomitmen untuk terus berinovasi dan memperluas kontribusinya dalam menjaga kelestarian bumi melalui berbagai program hijau dan keberlanjutan.