JAKARTA - Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah pusat, PLN UP3 Mojokerto telah mengambil langkah strategis dengan melaksanakan pengoperasian listrik pompanisasi sawah. Kegiatan inovatif ini diadakan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, yang merupakan wilayah kerja dari PLN ULP Kertosono UP3 Mojokerto, Selasa 4 Maret 2025. Kehadiran ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Manager UP3 Mojokerto beserta jajarannya, Kepala Desa Sidomulyo, kelompok tani Gapoktan Tani Mulyo Lestari, serta Babinsa Sidomulyo.
Program bertajuk "Electrifying Agriculture" ini menunjukkan komitmen kuat dari PLN dalam upaya menopang sektor ketahanan pangan, khususnya di bidang pertanian. Dengan memanfaatkan teknologi listrik untuk pompanisasi sawah, para petani dapat menikmati kemudahan dalam proses irigasi sawah. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas lahan sawah secara signifikan, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan ekonomi petani di kawasan tersebut.
Mendorong Efisiensi dan Produktivitas Pertanian
Pengoperasian listrik pompanisasi ini bukan sekadar pelengkap fasilitas, melainkan sebuah solusi inovatif yang menjanjikan untuk mengatasi tantangan dalam proses irigasi manual selama ini. Manager UP3 Mojokerto menekankan pentingnya dukungan teknologi untuk sektor pertanian demi mencapai hasil yang lebih optimal. "Dengan adanya listrik pompanisasi, kami berharap dapat memberikan solusi bagi para petani di Sidomulyo agar proses irigasi menjadi lebih efisien, hemat waktu, dan tentunya lebih ekonomis," ujarnya.
Sebelum adanya listrik pompanisasi, petani di Sidomulyo harus mengandalkan sistem irigasi tradisional yang sering kali menghadapi berbagai kendala, seperti keterbatasan sumber air dan tenaga manusia. Oleh karena itu, kehadiran program ini dinilai sangat memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan hasil pertanian di desa ini.
Dampak Positif Bagi Petani
Penggunaan listrik dalam pompanisasi sawah merupakan inovasi yang dinilai mampu mengatasi masalah klasik dalam irigasi pertanian. Selain mampu menghadirkan pasokan air yang lebih stabil dan dapat diandalkan, sistem ini juga memberikan dampak positif pada pemanfaatan waktu dan tenaga para petani.
Ketua Gapoktan Tani Mulyo Lestari menyambut baik inisiatif dari PLN ini. Dalam pernyataannya, ia mengatakan, "Kami merasakan manfaat yang besar sejak adanya fasilitas ini. Pekerjaan menjadi lebih ringan, dan kami dapat fokus pada aspek lain yang juga penting dalam proses pertanian, seperti perawatan tanaman dan penanganan pasca panen."
Kontribusi terhadap Ketahanan Pangan Nasional
Program listrik pompanisasi sawah di Kecamatan Purwoasri ini diharapkan dapat menjadi pionir bagi proyek serupa di wilayah lain. Dengan hasil yang menjanjikan ini, PLN berharap program ini dapat diperluas ke daerah-daerah lain yang membutuhkan, dengan tujuan akhir mendukung ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan.
Selain memberikan kemudahan bagi petani, program ini juga sejalan dengan misi pemerintah untuk mendorong penggunaan energi listrik dalam semua aspek kehidupan masyarakat. "Dengan mengalirkan listrik ke sektor pertanian, kami tidak hanya bicara soal peningkatan produktivitas, tetapi juga bagaimana menciptakan peluang ekonomi baru bagi petani lokal," tambah Manager UP3 Mojokerto.
Kolaborasi dan Keberlanjutan Program
Pihak PLN UP3 Mojokerto juga menjalin kerjasama erat dengan pemerintah setempat dan sejumlah instansi terkait untuk memastikan pelaksanaan program ini berjalan lancar dan berkelanjutan. Ke depannya, PLN berencana mengembangkan infrastruktur yang lebih baik untuk mendukung keberlanjutan program ini. Babinsa Sidomulyo mengapresiasi kolaborasi ini, dengan menambahkan bahwa "Kerjasama seluruh pihak menjadi kunci keberhasilan program ini. Kami optimis bahwa akan ada lebih banyak daerah yang dapat merasakan manfaat yang sama."
Menghadapi Tantangan ke Depan
Meskipun program listrik pompanisasi ini menawarkan banyak keuntungan, terdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Tantangan tersebut antara lain meliputi kebutuhan akan pelatihan bagi petani tentang penggunaan teknologi ini dan pemeliharaan alat pompanisasi. PLN mengakui bahwa aspek pelatihan dan penyadaran adalah bagian penting yang harus diintegrasikan ke dalam program.
Dengan segala tantangannya, langkah PLN UP3 Mojokerto untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui teknologi listrik pompanisasi di Kabupaten Kediri ini menjadi contoh konkret bagaimana intervensi teknologi dapat menjadi kunci untuk menyelesaikan masalah agrikultural. Ini adalah langkah maju yang tidak hanya akan menguntungkan para petani di Sidomulyo, tetapi juga