JAKARTA - Jalan raya yang menjadi jalur penghubung antar wilayah di Kabupaten Bekasi kini terputus total akibat longsor yang terjadi pada Selasa 4 Maret 2025. Jalan Raya Jatiwangi, jalur utama yang menghubungkan Kecamatan Cikarang Barat dengan Kecamatan Setu, tidak dapat dilalui setelah ruhubungan tanah dan tepian jalan tergerus oleh derasnya arus Sungai Ayong.
Kejadian tersebut terjadi di tengah hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut, dengan intensitas yang cukup tinggi yang berlangsung sepanjang siang hari. Intensitas derasnya hujan meningkatkan debit dan kekuatan arus Sungai Ayong, mengakibatkan longsor dengan diameter mencapai 8 meter dan panjang sekitar 7 meter, seperti yang dilaporkan oleh pihak berwajib kepada wartawan.
Ketua RW 01, Amit, memberikan keterangan lebih lanjut terkait insiden ini. "Kronologinya ada rembesan dari Kali Ayong di samping kawasan yang tidak mampu menahan derasnya arus. Ini yang kemudian menyebabkan jalan longsor," ungkapnya saat dikonfirmasi pada Kamis (06/03/2025). Amit menambahkan bahwa longsor ini menyebabkan gangguan besar terhadap aktivitas warga yang biasanya menggunakan jalan tersebut sebagai jalur utama untuk kegiatan sehari-hari.
Warga setempat kini harus mencari alternatif rute lain guna beraktivitas, salah satunya dengan melewati kawasan industri MM2100, meskipun jarak tempuhnya menjadi lebih jauh dan memakan waktu lebih lama. Rute ini merupakan satu dari sedikit pilihan yang tersedia bagi warga, sementara pihak berwenang berupaya melakukan penanganan darurat terhadap situasi di lapangan.
Sejauh ini, belum ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini berkat kebetulan tidak ada warga yang melintas saat kejadian berlangsung. "Untungnya, saat longsor terjadi, lalu lintas sedang sepi sehingga tidak ada korban dari insiden ini," ujar Amit lagi. Meski demikian, akses menuju beberapa desa seperti Desa Mekarwangi, Desa Cikedokan, Cibening, Setu, dan Cisaat terputus total, membuat mobilitas warga menjadi sangat terganggu.
Pemerintah Kabupaten Bekasi telah mengerahkan tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk segera menangani longsor ini. Mereka saat ini sedang melakukan evaluasi di lokasi kejadian untuk memutuskan langkah perbaikan yang diperlukan agar akses jalan bisa segera kembali normal. Dalam wawancara terpisah, Kepala Dinas, Zainal Abidin, menyatakan, "Kami sedang menilai kerusakan dan mempertimbangkan opsi untuk membuat jalan sementara sehingga mobilitas dapat dipulihkan secepat mungkin."
Pihak berwenang mendesak warga untuk ekstra hati-hati dan tetap berkoordinasi dengan aparat setempat dalam mencari informasi rute alternatif yang lebih aman, serta memperhatikan dan mengikuti setiap update dari pihak keamanan soal perkembangan situasi perbaikan jalan.
Pengamat lingkungan dari Universitas Bekasi, Dr. Andi Wijaya, juga memberikan pandangannya seputar kejadian ini. Menurutnya, fenomena alam seperti ini tidak terlepas dari keadaan topografi kawasan yang rawan longsor serta perubahan iklim global yang menyebabkan cuaca ekstrem. "Daerah di sepanjang aliran Sungai Ayong memang dikenal rawan longsor, dan dengan adanya perubahan pola cuaca ini menambah kemungkinan kejadian serupa di masa mendatang," jelas Dr. Andi.
Sebagai langkah preventif, Dr. Andi menegaskan pentingnya pemerintah daerah untuk lebih serius dalam menanggulangi masalah lingkungan ini, terutama di kawasan rawan bencana. Ia merekomendasikan agar dilakukan pemantauan berkala dan perencanaan drainase yang lebih baik untuk mengurangi risiko serupa.
Dengan terjadinya longsor ini, warga dan pemerintah setempat diharapkan terus bekerja sama dalam mengatasi dampak yang ditimbulkan. Pemulihan akses jalan dan infrastruktur lainnya harus menjadi prioritas utama, namun pada saat yang sama, kewaspadaan akan fenomena alam terutama saat musim hujan harus senantiasa ditingkatkan untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa depan.
Langkah mitigasi longsor bukan hanya tanggung jawab satu pihak, melainkan perlu keterlibatan seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar agar aman dari ancaman bencana. Situasi darurat ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan respon cepat dalam menghadapi bencana alam.
Pemerintah Kabupaten Bekasi akan terus memberikan informasi terkini kepada masyarakat tentang upaya perbaikan dan penanganan pasca-longsor agar dampak negatif terhadap kehidupan sehari-hari dapat diminimalisir. Hingga akses jalan serta infrastruktur pulih sepenuhnya, warga diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti panduan resmi dari pihak berwenang.