Perumahan

Banjir 2 Meter Rendam Perumahan di Sukabumi, Warga Terjebak dalam Rumah

Banjir 2 Meter Rendam Perumahan di Sukabumi, Warga Terjebak dalam Rumah

JAKARTA - Banjir setinggi dua meter merendam Perumahan Pratama Indah di Kampung Sumur Tujuh, Desa Bojong, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi pada Kamis malam, 6 Maret 2025. Peristiwa ini mengakibatkan ratusan warga terjebak di dalam rumah mereka, setelah Sungai Cibojong meluap akibat hujan dengan intensitas tinggi.

Menurut laporan yang diterima, setidaknya 116 rumah di wilayah ini terkena dampak langsung dari banjir besar tersebut. Warga yang terjebak tidak dapat keluar rumah dan terpaksa menunggu bantuan untuk dievakuasi. "Kami sangat khawatir, air terus naik dan kami terjebak di dalam rumah tanpa bisa menyelamatkan barang-barang," ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Penyebab Banjir dan Respons Pemerintah

Hujan deras yang terjadi dalam beberapa hari terakhir telah meningkatkan volume air Sungai Cibojong. Kondisi ini memicu luapan sungai yang akhirnya membanjiri pemukiman warga. Situasi ini diperparah dengan drainase yang kurang memadai di kawasan perumahan, sehingga air tidak dapat mengalir dengan cepat dan terkumpul hingga ketinggian dua meter.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi, Iwan Setiawan, menyatakan bahwa pihaknya sudah mengerahkan tim evakuasi untuk membantu warga. "Tim kami sudah berada di lokasi untuk membantu evakuasi warga yang terjebak. Kami juga sudah mendirikan posko darurat di tempat yang lebih aman," kata Iwan Setiawan dalam keterangannya.

BPBD Sukabumi menurutnya, terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menangani bencana ini. Alat berat pun disiapkan untuk membantu proses pembersihan dan penanganan pasca-banjir.

Tantangan Evakuasi dan Kondisi Terkini

Proses evakuasi warga mengalami kendala akibat ketinggian air yang masih bertahan dan medan yang sulit dilewati. Banyaknya warga yang butuh bantuan membuat tim evakuasi harus bekerja ekstra keras. Di sisi lain, beberapa jalan menuju lokasi terputus sehingga memperlambat distribusi bantuan logistik dan medis.

"Mengenai evakuasi, kami mengutamakan warga lansia, anak-anak, dan ibu-ibu hamil terlebih dahulu untuk memastikan keselamatan mereka. Namun, ketinggian air dan akses jalan yang tertutup air membuat evakuasi berjalan lambat," tambah Iwan.

Saat ini, tim penyelamatan menggunakan perahu karet untuk menjangkau warga yang terjebak dan memindahkan mereka ke tempat yang lebih aman. Sementara itu, sejumlah warga memilih tetap bertahan di rumah mereka masing-masing, berharap kondisi akan segera membaik.

Sikap Warga Menghadapi Banjir

Kondisi banjir yang parah ini membuat banyak warga merasa trauma. Beberapa di antaranya mengaku ini bukanlah pertama kalinya mereka mengalami musibah serupa. "Setiap musim hujan, kami selalu waswas. Harus ada solusi dari pemerintah untuk masalah ini agar tidak terulang terus-menerus," ungkap Budi, seorang warga Perumahan Pratama Indah.

Sementara itu, warga lainnya, Siti, menyampaikan bahwa mereka sangat mengharapkan adanya sistem peringatan dini yang lebih baik. "Kalau ada pemberitahuan lebih awal, mungkin kami bisa bersiap-siap lebih baik dan menyelamatkan lebih banyak barang," ujarnya.

Dampak dan Harapan Pasca-Banjir

Pasca-banjir, biasanya masalah yang muncul adalah kesehatan karena lingkungan yang tidak bersih dan air yang menggenang. Masyarakat di kawasan terdampak banjir sangat berharap perhatian dari pemda mengenai sanitasi dan kesehatan pasca bencana banjir ini.

Banjir ini menyisakan kerugian materiil bagi warga, sementara ancaman kesehatan masih mengintai karena buruknya sanitasi. Oleh karena itu, masyarakat berharap adanya perencanaan jangka panjang dari pihak berwenang untuk mencegah peristiwa serupa berulang.

Tindakan konkret dari pemerintah setempat diharapkan bisa meningkatkan sistem drainase dan penguatan struktur tepian sungai guna mencegah banjir susulan. Pembenahan infrastruktur dan sosialisasi mengenai kesiapsiagaan bencana perlu digalakkan agar masyarakat memiliki pengetahuan dan kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi bencana serupa di masa depan.

Kondisi terkini menunjukkan banjir telah mulai surut, namun warga tetap perlu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. "Kita harus bersama-sama membenahi ini agar kita semua bisa hidup dengan tenang meskipun musim hujan melanda," pungkas Iwan Setiawan sebagai penutup.

Melalui respons cepat dan sinergi antar lembaga, diharapkan penanganan darurat dan pemulihan pasca-bencana dapat berjalan optimal dan membawa perubahan positif bagi komunitas terdampak.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index