JAKARTA - Insiden kebocoran gas amoniak yang terjadi di sebuah pabrik es di Kampung Sukawaris, Desa Ciberes, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, memaksa ratusan warga dievakuasi untuk mencegah dampak yang lebih serius. Kejadian tersebut berlangsung pada Senin 10 Maret 2025 malam sekitar pukul 19.30 WIB dan menciptakan kepanikan di antara penduduk setempat.
Kronologi Kejadian
Menurut laporan, bau menyengat yang berasal dari pabrik es tersebut pertama kali tercium oleh warga sekitar malam hari. Menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh gas amoniak, warga segera melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang. Kepolisian Sektor Patokbeusi yang menerima laporan langsung bergerak cepat untuk memastikan keamanan warga.
Kapolsek Patokbeusi, Kompol Anton Indra Gunawan, menjelaskan, "Awalnya ada warga datang melapor ke Polsek Patokbeusi terkait bau menyengat yang berasal dari pabrik es di sekitar Kampung Sukawaris. Setelah kami cek ke lokasi dan berkoordinasi dengan pihak pabrik, diketahui memang terjadi kebocoran gas amonia."
Tim dari kepolisian dan petugas tanggap darurat segera menuju ke lokasi untuk mengamankan area serta melakukan penanganan darurat. Sementara itu, masyarakat setempat diminta menjauhi lokasi dan direktur operasional pabrik segera dikontak untuk menangani kebocoran tersebut.
Proses Evakuasi
Proses evakuasi dilakukan dengan cepat dan terkoordinasi untuk memastikan tidak ada warga yang terkena dampak lebih lanjut dari kebocoran gas. Sebanyak hampir 300 warga berhasil dievakuasi dan dipindahkan ke daerah yang lebih aman hingga situasi dinyatakan kondusif.
"Evakuasi berlangsung sekitar dua jam hingga seluruh warga dipastikan aman dari paparan gas. Kami bekerja sama dengan tim gabungan dari lembaga terkait untuk memastikan keselamatan warga," tambah Anton Indra.
Dampak Terhadap Warga dan Lingkungan
Gas amoniak adalah zat yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan bila terhirup dalam jumlah besar. Kemungkinan dampak kesehatan termasuk iritasi pada mata, hidung, tenggorokan, dan sistem pernafasan yang dapat memburuk menjadi kondisi yang lebih serius seperti kesulitan bernafas. Dalam kasus ini, beberapa warga dilaporkan mengalami pusing dan mual akibat terpapar gas.
Seorang warga, Lina (35), yang turut dievakuasi mengekspresikan kekhawatirannya. "Bau gasnya sangat menyengat, membuat kami semua panik dan bergegas meninggalkan rumah. Ketakutan kami adalah dampaknya terhadap anak-anak dan orang tua di kampung ini," ujarnya.
Langkah-langkah Penanganan
Setelah berhasil menangani kebocoran, pihak pabrik diinstruksikan untuk meningkatkan prosedur keselamatan guna mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan. Koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga dilakukan untuk melakukan pemantauan lebih lanjut serta memberikan edukasi kepada warga mengenai tindakan yang harus diambil jika kejadian serupa terjadi lagi.
"Pihak pabrik harus bertanggung jawab dan memastikan perawatan serta pemeliharaan rutin sistem pengelolaan gas mereka. Hal ini merupakan standar yang harus dipenuhi untuk menjamin keselamatan warga sekitar," tegas Anton Indra.
Bantuan dan Pemulihan
Pemulihan situasi di lokasi kejadian berlangsung dalam beberapa jam dengan bantuan dari tim medis yang disiagakan untuk memastikan tidak ada korban yang memerlukan penanganan lebih lanjut. Pemulihan kondisi mencakup memastikan tidak ada residu gas yang tertinggal dan memverifikasi kualitas udara sebelum warga diizinkan kembali ke rumah mereka.
Kesadaran dan Persiapan Warga
Insiden ini juga mengingatkan warga dan pihak berwenang untuk selalu siap siaga menghadapi situasi kebencanaan dengan cepat dan tanggap. Kesadaran akan bahaya bahan kimia dan tanggapan cepat terhadap kebocoran gas adalah kunci untuk menghindari risiko kesehatan dan keselamatan di masa depan.
Sebagai langkah peningkatan kesadaran, pihak terkait berencana untuk mengadakan sosialisasi dan pelatihan keselamatan bagi warga desa serta pelatihan rutin bagi karyawan pabrik mengenai penanganan kebocoran gas. Pendidikan mengenai pentingnya keselamatan dalam penanganan bahan kimia juga akan ditingkatkan.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan insiden serupa tidak akan terulang kembali, dan warga dapat merasa aman tinggal di lingkungannya. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan dan kesiapan menghadapi situasi darurat.