JAKARTA – Menyambut datangnya bulan suci Lebaran 2025, Bank Indonesia (BI) kembali meluncurkan program penukaran uang baru. Program ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang tunai baru yang seringkali meningkat selama perayaan hari raya. Selain itu, inisiatif ini juga bertujuan untuk melindungi masyarakat dari ancaman peredaran uang palsu yang kerap menjadi isu setiap tahunnya.

Prosedur Penukaran Uang Baru

Masyarakat yang ingin mengikuti program ini harus mengikuti prosedur penukaran yang sudah ditetapkan Bank Indonesia demi kelancaran proses. Salah satu langkah signifikan yang diterapkan oleh BI adalah sistem pendaftaran online. Inovasi ini diharapkan dapat mempercepat proses pelayanan dan menjangkau lebih banyak masyarakat di seluruh penjuru Indonesia.

"Pendaftaran online ini merupakan upaya kami untuk mempermudah akses masyarakat dalam mendapatkan uang baru. Kami ingin memastikan bahwa proses penukaran berjalan lebih cepat dan nyaman," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono.

Untuk mendaftar, masyarakat cukup mengakses situs resmi Bank Indonesia atau aplikasi yang disediakan. Setelah melakukan pendaftaran, mereka akan mendapatkan nomor antrean dan jadwal untuk penukaran di titik-titik yang sudah ditentukan.

Lokasi Penukaran dan Jadwal

Bank Indonesia telah menetapkan beberapa lokasi strategis di berbagai wilayah untuk memudahkan akses bagi masyarakat. "Tersedia lebih dari seratus lokasi penukaran yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di daerah-daerah terpencil," tambah Erwin Haryono.

Setiap pendaftar akan mendapatkan email konfirmasi yang mencantumkan lokasi dan waktu penukaran. Sebaiknya, masyarakat mematuhi jadwal yang telah ditentukan untuk menghindari penumpukan dan antrian panjang di lokasi penukaran.

Target Penukaran dan Kebutuhan Masyarakat

BI menargetkan bisa memenuhi seluruh kebutuhan uang baru masyarakat menjelang Lebaran. Berdasarkan data dari tahun-tahun sebelumnya, kebutuhan uang tunai baru biasanya meningkat tajam menjelang libur hari raya.

"Permintaan uang baru selalu tinggi ketika Lebaran. Kami memperkirakan peningkatan hingga 20% dari kebutuhan tahun lalu, dan kami siap memenuhi kebutuhan tersebut," jelas Erwin.

Dengan penukaran uang baru ini, masyarakat mendapatkan jaminan atas keaslian uang yang diterima. Hal ini penting untuk melindungi mereka dari kemungkinan mendapatkan uang palsu, yang sayangnya masih menjadi ancaman bagi banyak pihak, khususnya saat transaksi tunai yang melonjak selama Lebaran.

Peraturan dan Batas Penukaran

Terdapat beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan penukaran uang baru ini. Salah satunya adalah adanya batas maksimal penukaran yang dapat dilakukan oleh setiap individu.

"Setiap individu dapat menukar hingga batas maksimal yang sudah kami tentukan, yaitu sebesar Rp3 juta. Langkah ini diambil untuk memastikan agar sebanyak mungkin masyarakat dapat menikmati layanan ini," tambah Erwin Haryono.

Selain itu, masyarakat diharapkan membawa identitas asli seperti KTP saat melakukan penukaran untuk memverifikasi pendaftaran online mereka.

Pelayanan dengan Protokol Kesehatan

Mengingat situasi pandemi Covid-19 yang mungkin masih berlangsung, Bank Indonesia dengan ketat akan menerapkan protokol kesehatan di setiap lokasi penukaran. Masyarakat diimbau untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan selama proses penukaran berlangsung.

"Keselamatan dan kesehatan masyarakat adalah prioritas kami. Penggunaan masker, jaga jarak, dan penyediaan hand sanitizer akan diberlakukan di semua titik penukaran," tutup Erwin.

Dengan program ini, Bank Indonesia berharap dapat memberikan pelayanan terbaik dan menjamin keamanan transaksi bagi masyarakat selama musim Lebaran. Program penukaran uang baru ini menjadi solusi praktis dan efektif bagi masyarakat untuk mendapatkan uang tunai baru yang mereka perlukan.