JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dengan meluncurkan berbagai program keberlanjutan. Salah satu yang paling menonjol adalah program BRI Menanam - Grow & Green, yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut di kawasan Gili Matra, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Gili Matra sendiri dikenal memiliki keanekaragaman hayati bawah laut yang luar biasa, yang menjadi rumah bagi berbagai fauna yang dilindungi, termasuk penyu. Namun, kawasan ini juga menghadapi ancaman serius, terutama akibat praktik penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan atau yang dikenal dengan istilah Destructive Fishing.
Gili Matra, yang terdiri dari tiga pulau utama yaitu Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno, memiliki ekosistem laut yang kaya namun rentan terhadap kerusakan. Oleh karena itu, BRI berkolaborasi dengan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Gili Matra untuk menjalankan program restorasi ekosistem laut dengan tujuan untuk melestarikan lingkungan dan memberdayakan masyarakat lokal, khususnya mereka yang terlibat dalam sektor pariwisata bahari.
Wakil Ketua Pokmaswas Gili Matra, Hasanuddin, menyatakan bahwa kolaborasi dengan BRI ini dimulai setelah adanya pertemuan bersama BKKPN Kupang Satker Kawasan Konservasi Gili Matra dan Yayasan Ekonomi Keanekaragaman Hayati Laut Indonesia (YEKHALI). Dalam pertemuan tersebut, mereka sepakat bahwa restorasi ekosistem laut, terutama pemulihan terumbu karang dan padang lamun di kawasan Gili Matra, sangat diperlukan. Menurutnya, langkah-langkah tersebut menjadi langkah krusial untuk memperbaiki kerusakan yang ada dan mendorong keberlanjutan ekosistem laut di kawasan ini.
"Kami sangat menyambut baik inisiatif BRI melalui program BRI Menanam - Grow & Green yang sudah memberikan dampak positif. Program ini bukan hanya soal menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat sekitar, terutama yang bergerak di sektor pariwisata," kata Hasanuddin.
Program BRI Menanam - Grow & Green melakukan sejumlah aktivitas restorasi penting di Gili Matra. Salah satu aksi utama yang dilakukan adalah transplantasi karang sebanyak 1.500 unit menggunakan 100 reef star di kawasan seluas 1.000 meter persegi di Gili Trawangan. Selain itu, untuk mendukung ekosistem laut yang lebih sehat, dilakukan juga transplantasi sekitar 2.500 hingga 3.000 tegakan lamun di area seluas 625 meter persegi di Gili Air. Tujuan dari transplantasi ini adalah untuk memperbaiki terumbu karang yang rusak, serta untuk memperbaiki padang lamun yang menjadi habitat bagi berbagai biota laut.
"Restorasi karang dan lamun yang kami lakukan di Gili Matra adalah bagian dari usaha kami untuk mendukung ekosistem laut yang lebih sehat. Transplantasi karang dan lamun ini sangat penting karena keduanya memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut yang ada," ujar Hasanuddin lebih lanjut.
Tak hanya itu, BRI juga mengadakan kegiatan pembersihan bawah laut atau Underwater Clean Up sebagai bagian dari upaya untuk menjaga kebersihan perairan. Kegiatan ini bertujuan untuk membersihkan sampah yang dapat merusak ekosistem laut, sehingga lingkungan laut tetap terjaga dan menjadi tempat yang aman bagi biota laut untuk berkembang. Dalam kegiatan ini, masyarakat setempat turut berpartisipasi, sehingga program ini juga menjadi sarana edukasi bagi mereka mengenai pentingnya menjaga kebersihan laut.
Selain fokus pada pelestarian lingkungan, BRI juga memberikan perhatian khusus pada pemberdayaan masyarakat lokal melalui pelatihan dan sertifikasi. Salah satunya adalah pelatihan Eco-Diver & Trainer Diver untuk 10 orang anggota kelompok masyarakat yang bergerak di sektor wisata bahari. Sertifikasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam ekowisata dan memastikan bahwa pariwisata yang berkembang di Gili Matra tetap berkelanjutan dan ramah lingkungan. Tak ketinggalan, BRI juga memberikan pelatihan pemandu wisata snorkeling yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengalaman wisatawan dan menunjang sektor pariwisata berkelanjutan di daerah tersebut.
"Program ini memberikan manfaat langsung kepada masyarakat Gili Matra. Para anggota masyarakat yang terlibat dalam ekowisata dapat meningkatkan kemampuan mereka melalui pelatihan, serta mendapatkan sertifikasi yang mendukung pengembangan wisata bahari yang lebih berkualitas," ujar Hasanuddin.
Dampak dari program ini pun sudah mulai terasa. Hasanuddin mengakui adanya peningkatan yang signifikan di berbagai sektor, seperti peningkatan populasi ikan, terutama ikan-ikan yang menjadi target tangkapan nelayan, serta pertumbuhan terumbu karang yang semakin sehat. Selain itu, Gili Matra kini menjadi semakin menarik bagi wisatawan, yang tentu saja berimbas pada peningkatan perekonomian lokal.
"Melalui program BRI Menanam - Grow & Green, kami melihat manfaat nyata, seperti pertumbuhan terumbu karang yang sehat, peningkatan populasi ikan, dan tentu saja, bertambahnya jumlah wisatawan yang berkunjung. Ini adalah langkah positif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar," kata Hasanuddin.
Di kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menegaskan bahwa program BRI Menanam - Grow & Green di Gili Matra bukan hanya sekadar program pelestarian lingkungan, tetapi juga menjadi wujud nyata komitmen BRI dalam menjaga kelestarian ekosistem laut dan mendukung perekonomian masyarakat setempat. Ia menambahkan, melalui kegiatan ini, BRI turut berperan dalam memerangi perubahan iklim dengan menjaga kelestarian alam, khususnya ekosistem laut.
"Kami berkomitmen untuk terus mendukung pelestarian ekosistem laut, dan program BRI Menanam - Grow & Green ini adalah salah satu bentuk nyata dari komitmen kami. Kami berharap bahwa program transplantasi karang yang kami lakukan dapat memberi manfaat besar bagi keberlanjutan alam dan ekosistem laut di Gili Matra," jelas Agustya.
Program BRI Menanam - Grow & Green merupakan bagian dari rangkaian kegiatan besar yang dinamakan "Grow & Green Coral Reef," yang dimulai pada 2022. Sejak dimulai, program ini telah berhasil melakukan transplantasi sebanyak 3.930 fragmen karang di area seluas 2.458 meter persegi, serta melakukan transplantasi 2.500 hingga 3.000 tegakan lamun di area seluas 625 meter persegi. Program ini diharapkan dapat terus berlanjut untuk memastikan keberlanjutan ekosistem laut dan memberdayakan masyarakat setempat melalui pengembangan ekowisata.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, BRI Menanam - Grow & Green bukan hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga sosial dan ekonomi, yang memastikan bahwa kawasan Gili Matra tetap menjadi destinasi wisata yang ramah lingkungan dan berkembang secara berkelanjutan.