sdm

Kemenperin Gandeng Australia Tingkatkan Kompetensi SDM Industri Furnitur untuk Genjot Ekspor

Kemenperin Gandeng Australia Tingkatkan Kompetensi SDM Industri Furnitur untuk Genjot Ekspor
Kemenperin Gandeng Australia Tingkatkan Kompetensi SDM Industri Furnitur untuk Genjot Ekspor

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat daya saing industri furnitur nasional demi meningkatkan kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan mendorong ekspor ke pasar global. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri yang terampil dan siap pakai melalui kolaborasi internasional, termasuk menggandeng mitra dari Australia.

Dalam upaya memperluas jangkauan ekspor produk furnitur, Kemenperin menilai ketersediaan tenaga kerja yang kompeten menjadi fondasi penting dalam memperkuat struktur industri dalam negeri. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa penguatan kualitas SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan pengembangan industri furnitur nasional.

“SDM terampil di sektor furnitur menjadi salah satu kunci utama untuk mendorong kinerja industri furnitur dalam negeri. Terlebih lagi, Kemenperin memiliki Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal yang aktif mencetak SDM kompeten di sektor tersebut,” ujar Menteri Agus Gumiwang dalam pernyataan resminya di Jakarta.
 

Kinerja Positif Industri Furnitur Nasional
 

Kinerja industri furnitur menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data Kemenperin, pertumbuhan industri ini mencapai 2,07 persen dalam periode Januari hingga November 2024. Industri furnitur juga memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB sektor industri pengolahan nonmigas, yakni sebesar 51,81 persen.

Tak hanya di pasar domestik, daya saing furnitur Indonesia juga semakin kuat di pasar global. Sepanjang 2024, nilai ekspor furnitur nasional tercatat sebesar 1,47 miliar dolar AS. Angka ini mencatatkan kenaikan 0,7 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Capaian ini memperlihatkan adanya potensi besar dari industri furnitur nasional untuk tumbuh menjadi salah satu kekuatan ekspor andalan Indonesia. Namun demikian, peningkatan kualitas SDM tetap menjadi kebutuhan mendesak agar industri dapat memenuhi standar dan kebutuhan pasar global yang terus berkembang.
 

Kolaborasi Global untuk SDM Berdaya Saing
 

Sebagai bentuk konkret dari strategi pengembangan SDM, Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) terus membangun kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan, asosiasi industri, dan mitra internasional.

“Kerja sama dengan mitra merupakan satu hal penting yang dapat mendukung peningkatan kompetensi dan daya saing SDM industri. Kami sedang merintis banyak kerja sama dengan mitra luar negeri untuk mencetak SDM industri yang berdaya saing global,” ungkap Kepala BPSDMI Kemenperin, Masrokhan.

Salah satu wujud nyata dari kolaborasi internasional ini adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polifurneka) Kendal dengan CAD+T Australasia Pty/Ltd dari Australia dan Universitas Pradita.

Kemitraan strategis ini diarahkan untuk memperkuat kapasitas dan kompetensi SDM industri furnitur, khususnya dalam hal penggunaan teknologi desain dan pengolahan kayu modern. Kerja sama ini juga bertujuan memberikan transfer pengetahuan dan keterampilan mutakhir yang sesuai dengan kebutuhan industri global.
 

Pendidikan Vokasi Jadi Pilar Strategis
 

Polifurneka Kendal menjadi salah satu ujung tombak Kemenperin dalam mencetak tenaga kerja industri yang kompeten, khususnya di sektor furnitur dan pengolahan kayu. Dengan pendekatan pendidikan vokasi berbasis industri, politeknik ini menyediakan kurikulum yang dirancang sesuai dengan kebutuhan riil dunia usaha dan dunia industri (DU/DI).

Melalui kerja sama dengan CAD+T Australasia Pty/Ltd, sebuah perusahaan penyedia solusi perangkat lunak desain dan produksi furnitur berbasis teknologi, mahasiswa Polifurneka berkesempatan mendapatkan pelatihan langsung mengenai sistem desain terintegrasi yang digunakan dalam industri furnitur modern di Australia dan negara-negara maju lainnya.

Selain itu, kemitraan dengan Universitas Pradita juga diharapkan dapat memperluas cakupan pembelajaran, termasuk pengembangan soft skills, manajemen produksi, dan kemampuan kewirausahaan, sehingga lulusan Polifurneka tidak hanya menjadi tenaga kerja, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja melalui usaha mandiri di sektor industri kreatif.
 

Transformasi Menuju Industri Furnitur Kelas Dunia
 

Dengan terus meningkatnya permintaan global terhadap produk furnitur berbasis kayu berkualitas tinggi dan berkelanjutan, Indonesia memiliki peluang besar untuk menguasai pangsa pasar yang lebih luas. Negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Belanda, dan Australia masih menjadi tujuan utama ekspor furnitur Indonesia.

Namun, untuk bisa bersaing di pasar global, industri furnitur dalam negeri harus terus melakukan transformasi, baik dari sisi produksi, teknologi, desain, hingga kualitas SDM. Hal inilah yang menjadi perhatian utama Kemenperin dalam strategi jangka panjangnya.

“Melalui kolaborasi strategis dengan mitra internasional seperti Australia, kami ingin memastikan bahwa SDM Indonesia tidak hanya terampil, tetapi juga adaptif terhadap perkembangan teknologi dan tuntutan global,” ujar Masrokhan.
 

Target Pemerintah: Indonesia sebagai Hub Furnitur Asia Tenggara
 

Kemenperin menargetkan Indonesia menjadi pusat industri furnitur terkemuka di Asia Tenggara. Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan sinergi antara pemerintah, industri, lembaga pendidikan, dan mitra luar negeri dalam membangun ekosistem industri yang berkelanjutan.

Pengembangan SDM merupakan bagian dari strategi besar Making Indonesia 4.0 yang digagas pemerintah untuk mentransformasi industri nasional agar siap menghadapi era industri berbasis digital dan teknologi tinggi. Sektor furnitur menjadi salah satu subsektor prioritas karena memiliki nilai tambah tinggi dan potensi ekspor yang besar.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index