JAKARTA - Arus mudik dan balik Lebaran 2025 di Bandara Internasional Hang Nadim Batam menunjukkan dinamika menarik. Meski jumlah penerbangan mengalami penurunan, jumlah penumpang justru meningkat selama masa Angkutan Lebaran 1446 H yang berlangsung dari 21 Maret hingga 6 April 2025. Data ini dirilis oleh Posko Terpadu Angkutan Lebaran yang dikoordinasikan oleh otoritas bandara.
Dalam laporan resmi yang disampaikan pihak bandara, tercatat total 1.700 penerbangan selama periode Lebaran tahun ini. Angka tersebut turun 4,2% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024, di mana jumlah penerbangan mencapai 1.774 kali.
“Secara keseluruhan, memang terjadi penurunan jumlah penerbangan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, jumlah penumpang yang dilayani justru mengalami peningkatan signifikan,” ujar General Manager Bandara Internasional Hang Nadim, Pikri Ilham Kurniansyah.
Detail Penurunan Penerbangan
Jika dirinci, dari total penerbangan tahun ini, sebanyak 847 penerbangan merupakan kedatangan (arrival) dan 853 merupakan keberangkatan (departure). Kedua angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2024, di mana terdapat 884 penerbangan kedatangan dan 890 penerbangan keberangkatan.
Pikri menjelaskan bahwa penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penyesuaian rute oleh maskapai, pengurangan frekuensi penerbangan ke beberapa destinasi, serta optimalisasi armada pesawat.
“Beberapa maskapai melakukan penyesuaian rute dan frekuensi berdasarkan permintaan penumpang dan efisiensi operasional. Jadi meskipun jumlah penerbangan turun, kapasitas pesawat yang digunakan justru lebih besar,” jelas Pikri.
Jumlah Penumpang Justru Meningkat
Menariknya, meskipun frekuensi penerbangan menurun, jumlah penumpang yang dilayani meningkat dibandingkan tahun lalu. Ini menunjukkan adanya tren peningkatan permintaan perjalanan udara selama musim mudik Lebaran, yang tak selalu berbanding lurus dengan jumlah penerbangan.
Sayangnya, data rinci jumlah penumpang belum dirilis sepenuhnya. Namun, pihak Bandara Hang Nadim memastikan peningkatan ini terjadi baik pada arus mudik maupun balik.
“Ada peningkatan load factor (tingkat keterisian kursi) yang cukup signifikan, terutama pada puncak arus mudik dan balik. Ini menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk bepergian menggunakan moda udara masih sangat tinggi,” tambahnya.
Faktor Pendorong Lonjakan Penumpang
Pikri menyebutkan bahwa beberapa faktor menjadi pemicu lonjakan jumlah penumpang, di antaranya:
Pemulihan ekonomi pasca pandemi yang berdampak pada peningkatan daya beli masyarakat.
Kondisi cuaca yang relatif baik selama periode Lebaran, meminimalkan gangguan penerbangan.
Promosi maskapai yang menawarkan tarif promo selama periode peak season.
Peningkatan konektivitas antarpulau di wilayah barat Indonesia, termasuk tujuan-tujuan favorit seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan Pekanbaru.
Operasional Posko Angkutan Lebaran Berjalan Lancar
Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2025 di Bandara Hang Nadim resmi ditutup pada Minggu malam. Selama beroperasi, posko ini menjadi pusat koordinasi antar instansi dalam mengatur kelancaran dan keselamatan perjalanan udara selama masa arus mudik dan balik.
“Kami berterima kasih atas kerja sama yang solid antara seluruh stakeholder seperti otoritas bandara, maskapai, TNI, Polri, Basarnas, serta unsur pemerintah daerah. Semua berjalan dengan lancar dan terkendali,” ujar Pikri.
Peningkatan Layanan Bandara
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, manajemen Bandara Hang Nadim juga melakukan beberapa langkah strategis:
Penambahan personel operasional dan keamanan selama 24 jam.
Penyediaan ruang tunggu tambahan bagi penumpang.
Peningkatan fasilitas check-in dan boarding gate.
Koordinasi intensif dengan maskapai untuk pengaturan jadwal penerbangan.
Selama masa angkutan Lebaran, tidak ditemukan kejadian luar biasa yang mengganggu operasional bandara secara signifikan. Penerbangan berjalan dengan tingkat ketepatan waktu (on-time performance) yang tinggi.
Puncak Arus Mudik dan Balik
Puncak arus mudik di Bandara Hang Nadim terjadi pada 28 Maret 2025, sedangkan puncak arus balik tercatat pada 5 April 2025. Pada kedua hari tersebut, tercatat lonjakan jumlah penumpang hingga mencapai lebih dari 10.000 penumpang per hari.
“Pada puncak arus mudik dan balik, kami mencatat trafik yang sangat padat. Namun semua berjalan terkendali karena persiapan matang telah dilakukan jauh hari sebelumnya,” tegas Pikri.
Prospek Perjalanan Udara ke Depan
Dengan semakin membaiknya tren perjalanan udara, Bandara Hang Nadim optimistis akan terjadi pertumbuhan positif sepanjang tahun 2025. Terlebih, dengan rencana pembukaan beberapa rute baru dan ekspansi terminal baru yang akan memperbesar kapasitas layanan bandara.
“Kami menargetkan peningkatan jumlah penumpang hingga 15% secara tahunan. Ini bisa dicapai dengan kerja sama berbagai pihak dan peningkatan pelayanan kepada pengguna jasa bandara,” tutup Pikri.