Bursa

Pasar saham global mengalami guncangan hebat

Pasar saham global mengalami guncangan hebat
Pasar saham global mengalami guncangan hebat

JAKARTA - Di Asia, indeks Nikkei 225 Jepang anjlok 7,83%, mencapai level terendah sejak Oktober 2023. Penurunan ini dipicu oleh pengumuman tarif baru AS yang mencakup bea masuk sebesar 24% pada ekspor Jepang ke Amerika Serikat. Penurunan tajam ini bahkan menyebabkan penghentian sementara perdagangan setelah pemicu penghentian otomatis (circuit breaker) diaktifkan. 

Selain Jepang, indeks Kospi Korea Selatan turun sekitar 5%, sementara indeks S&P/ASX 200 Australia merosot sekitar 6%. Investor juga bersiap menghadapi potensi penjualan besar-besaran di pasar saham Tiongkok setelah libur panjang. 

Reaksi Pasar Eropa

Di Eropa, pasar saham juga mengalami penurunan signifikan. Indeks FTSE 100 Inggris turun 4,38%, menutup perdagangan pada 7.702,08, menandai hari ketiga berturut-turut penurunan tajam. Pasar di Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol juga mengalami penurunan serupa, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap eskalasi perang dagang global. 

Dampak di Amerika Serikat

Di Amerika Serikat, kontrak berjangka S&P 500 turun 3,7%, setelah indeks tersebut merosot 10% dalam dua sesi sebelumnya. Penurunan ini berpotensi membawa indeks ke penurunan lebih dari 20% dari rekor tertingginya pada Februari. Futures Nasdaq 100 turun 4,5%, sementara Russell 2000 kehilangan 4%. 

Penyebab Penurunan

Penurunan tajam di pasar global ini dipicu oleh pengumuman Presiden Donald Trump mengenai tarif baru yang mencakup bea masuk sebesar 10% pada semua impor, dengan tarif lebih tinggi untuk produk dari Tiongkok dan Uni Eropa. Langkah ini meningkatkan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global dan potensi resesi.

Kekhawatiran Resesi

Para ekonom dan analis pasar semakin khawatir bahwa kebijakan tarif ini dapat mendorong ekonomi global ke dalam resesi. Beberapa bank investasi besar, termasuk Goldman Sachs dan JPMorgan, telah meningkatkan probabilitas resesi di Amerika Serikat dalam 12 bulan ke depan. Analis di UBS memperkirakan bahwa tarif ini dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi AS sebesar 2 poin persentase tahun ini dan meningkatkan inflasi mendekati 5%. 

Dampak pada Sektor Perbankan dan Teknologi

Sektor perbankan Jepang mengalami penurunan tajam, dengan indeks perbankan Topix turun hingga 17,3%. Bank-bank utama seperti Resona Holdings, Mizuho, dan Nomura melaporkan kerugian dua digit. Saham terkait chip juga mengalami penurunan tajam, dengan perusahaan seperti Renesas, Sumco, dan Tokyo Electron menghadapi penjualan besar-besaran.

Tanggapan Pemerintah dan Regulator

Pemerintah dan regulator di berbagai negara berusaha menenangkan pasar dan mencegah kepanikan lebih lanjut. Namun, ketidakpastian mengenai kebijakan perdagangan AS dan potensi tindakan balasan dari negara lain membuat investor tetap waspada. Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bahwa tarif baru Trump lebih besar dari yang diharapkan dan dampak ekonominya kemungkinan besar juga demikian. 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index