JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga memperkirakan adanya lonjakan signifikan dalam permintaan bahan bakar minyak (BBM) menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah. Berdasarkan proyeksi, beberapa jenis BBM diprediksi mengalami peningkatan konsumsi, dengan Pertamax naik sebesar 16,9 persen, Pertalite 11,4 persen, Pertamax Turbo 15 persen, Pertamax Green 93,3 persen, dan Dex 3,2 persen.
Kenaikan permintaan ini dipicu oleh meningkatnya mobilitas masyarakat selama bulan Ramadan hingga puncak arus mudik dan arus balik. Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, Pertamina telah menyiapkan berbagai strategi guna memastikan pasokan BBM tetap aman dan mencukupi di seluruh wilayah Indonesia.
Kenaikan Permintaan BBM Dipicu Mobilitas Tinggi
Setiap tahun, pergerakan masyarakat selama Ramadan hingga Idul Fitri selalu mengalami peningkatan yang signifikan. Banyak warga yang melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum, yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya konsumsi BBM.
Pihak Pertamina Patra Niaga mencatat bahwa jenis BBM yang mengalami lonjakan permintaan tertinggi adalah Pertamax Green, yang diprediksi melonjak hingga 93,3 persen. Hal ini menunjukkan adanya tren positif dalam penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
“Kami telah melakukan pemetaan terhadap tren konsumsi BBM selama periode mudik Lebaran dan melihat adanya peningkatan signifikan untuk beberapa jenis bahan bakar. Oleh karena itu, kami telah menyiapkan langkah-langkah strategis guna memastikan ketersediaan pasokan BBM di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Vice President Corporate Communication PT Pertamina Patra Niaga.
Selain Pertamax Green, kenaikan signifikan juga terjadi pada Pertamax (16,9 persen) dan Pertamax Turbo (15 persen), yang banyak digunakan oleh kendaraan pribadi dengan mesin berperforma tinggi. Sementara itu, Pertalite sebagai bahan bakar yang banyak dikonsumsi masyarakat umum juga mengalami kenaikan permintaan sebesar 11,4 persen.
Meskipun tidak setinggi jenis BBM lainnya, konsumsi Dex (bahan bakar diesel) diprediksi tetap meningkat sebesar 3,2 persen, terutama digunakan oleh kendaraan logistik dan angkutan barang yang terus beroperasi selama periode Lebaran.
Antisipasi Pertamina: Tambahan Stok dan Penyaluran yang Lancar
Untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi BBM tersebut, Pertamina telah mengambil sejumlah langkah strategis guna memastikan pasokan tetap aman dan tersedia di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), terutama di jalur-jalur utama mudik seperti Tol Trans Jawa, Tol Sumatra, jalur pantura, dan jalur lintas selatan.
Langkah-langkah yang telah disiapkan antara lain:
- Penambahan stok BBM di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) yang tersebar di berbagai daerah strategis.
- Peningkatan armada mobil tangki untuk mempercepat distribusi ke SPBU, terutama di jalur-jalur padat mudik.
- Operasional SPBU 24 jam di jalur utama mudik guna mengakomodasi kebutuhan pemudik yang melakukan perjalanan pada malam hari.
- SPBU modular dan kantong BBM di titik-titik rawan kepadatan kendaraan agar pemudik tidak mengalami kesulitan dalam mengisi bahan bakar.
- Layanan motoris BBM yang akan membantu pengisian bahan bakar di jalur-jalur macet guna menghindari antrean panjang di SPBU.
"Kami memastikan bahwa seluruh infrastruktur distribusi BBM berjalan dengan optimal, termasuk dengan menyiapkan tambahan stok dan armada untuk mempercepat distribusi ke SPBU. Kami juga bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti kepolisian dan Kementerian Perhubungan, untuk memastikan pasokan tetap lancar selama periode mudik," ujar perwakilan Pertamina Patra Niaga.
Selain itu, Pertamina juga terus melakukan monitoring secara real-time melalui sistem digital yang memungkinkan pemantauan stok BBM di setiap SPBU secara akurat.
Tren Penggunaan BBM Ramah Lingkungan
Salah satu hal yang menarik dari prediksi konsumsi BBM tahun ini adalah peningkatan drastis dalam permintaan Pertamax Green. Lonjakan hingga 93,3 persen ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai beralih ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
Pertamax Green 95, yang baru diperkenalkan oleh Pertamina beberapa waktu lalu, merupakan bahan bakar dengan campuran bioetanol yang lebih rendah emisi karbon dibandingkan BBM konvensional. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya energi bersih, tren penggunaan BBM ramah lingkungan ini diperkirakan akan terus meningkat di masa depan.
Pihak Pertamina menyambut baik tren positif ini dan memastikan ketersediaan Pertamax Green di lebih banyak SPBU, terutama di kota-kota besar yang memiliki populasi kendaraan tinggi.
"Kami melihat adanya pergeseran preferensi masyarakat terhadap BBM yang lebih ramah lingkungan. Oleh karena itu, kami terus memperluas jaringan distribusi Pertamax Green guna memenuhi permintaan yang semakin meningkat," jelas juru bicara Pertamina.
Dukungan Teknologi dalam Distribusi BBM
Dalam memastikan kelancaran distribusi BBM selama periode mudik Lebaran, Pertamina memanfaatkan berbagai teknologi modern, termasuk Sistem Informasi Digital yang memungkinkan pemantauan stok BBM secara real-time di setiap SPBU.
Sistem ini memberikan informasi akurat mengenai ketersediaan bahan bakar di setiap titik distribusi, sehingga pengiriman dapat dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran. Selain itu, Pertamina juga telah mengembangkan aplikasi digital yang memungkinkan masyarakat untuk mencari lokasi SPBU terdekat dan memantau stok BBM secara langsung.
"Dengan teknologi digital ini, kami dapat memastikan distribusi BBM berjalan dengan efisien dan transparan. Masyarakat juga dapat mengakses informasi secara mudah melalui aplikasi yang kami sediakan," ujar perwakilan Pertamina.
Imbauan bagi Pemudik: Isi BBM di Tempat Resmi
Menjelang arus mudik yang diperkirakan memuncak pada 23-30 Maret 2025, Pertamina juga mengimbau masyarakat untuk mengisi BBM di SPBU resmi guna menghindari potensi kehabisan bahan bakar di perjalanan. Selain itu, pemudik juga disarankan untuk mengisi BBM secara penuh sebelum melakukan perjalanan jauh agar tidak terjebak dalam antrean panjang di rest area atau SPBU di jalur utama.
Pihak kepolisian dan pemerintah daerah juga turut memberikan dukungan dalam mengelola arus lalu lintas guna memastikan perjalanan mudik berjalan lancar tanpa kendala.
Dengan prediksi kenaikan permintaan BBM yang cukup tinggi menjelang Idul Fitri 2025, Pertamina telah mengambil berbagai langkah antisipatif untuk memastikan kelancaran distribusi dan ketersediaan stok BBM di seluruh wilayah Indonesia. Kesiapan ini mencakup penambahan stok, peningkatan armada distribusi, operasional SPBU 24 jam, hingga pemanfaatan teknologi digital dalam pemantauan stok dan distribusi.
Tren positif dalam penggunaan BBM ramah lingkungan seperti Pertamax Green juga menjadi sorotan utama tahun ini, menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar akan pentingnya bahan bakar rendah emisi.
Dengan berbagai langkah strategis yang telah disiapkan, diharapkan masyarakat dapat melakukan perjalanan mudik dengan nyaman dan lancar tanpa mengalami kendala dalam mendapatkan BBM. Pemerintah, Pertamina, dan berbagai pihak terkait terus berkoordinasi untuk memastikan mudik Lebaran tahun ini berjalan dengan sukses dan aman bagi seluruh pemudik.