KAI

KAI Pastikan Kelancaran Distribusi BBM untuk Arus Mudik Lebaran 2025

KAI Pastikan Kelancaran Distribusi BBM untuk Arus Mudik Lebaran 2025

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) memastikan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) tetap berjalan lancar guna mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025. Bekerja sama dengan Pertamina, KAI mengoperasikan 16 perjalanan kereta api harian yang menghubungkan berbagai depo BBM di Pulau Jawa dan Sumatera.

Sebagai salah satu tulang punggung logistik nasional, KAI memainkan peran krusial dalam distribusi energi, terutama saat momen Lebaran ketika permintaan BBM melonjak signifikan. Ketersediaan BBM yang stabil menjadi faktor penting dalam memastikan perjalanan para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi tetap aman dan nyaman.

"Selain fokus pada penyelenggaraan angkutan mudik dengan kereta api, KAI juga berperan aktif dalam memastikan kelancaran arus mudik secara keseluruhan dengan menjamin distribusi BBM yang aman dan tepat waktu. Hal ini penting untuk mendukung mobilitas masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi selama periode Lebaran," ujar Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, Selasa 18 Maret 2025.

Distribusi BBM Melalui Jalur Kereta Api

Untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan BBM selama mudik Lebaran 2025, KAI bersama Pertamina telah menyiapkan armada khusus yang akan mendistribusikan BBM ke berbagai wilayah strategis di Pulau Jawa dan Sumatera.

Berikut adalah beberapa jalur utama distribusi BBM melalui kereta api:

> Tanjung Priok – Cikampek – Bandung

> Cilacap – Kroya – Yogyakarta – Madiun – Surabaya

> Surabaya – Malang – Banyuwangi

> Medan – Kisaran – Rantau Prapat – Pematangsiantar

> Palembang – Lubuklinggau – Tanjung Enim

Melalui 16 perjalanan kereta BBM per hari, distribusi diharapkan tetap efisien dan tepat waktu, terutama menjelang puncak arus mudik dan arus balik.

Menurut Anne Purba, kereta api menjadi solusi terbaik untuk distribusi BBM karena memiliki keunggulan dari sisi kapasitas angkut, ketepatan waktu, serta lebih aman dibandingkan dengan moda transportasi lainnya.

"Penggunaan kereta api untuk distribusi BBM memiliki banyak keuntungan, seperti mengurangi risiko kemacetan di jalan raya dan memastikan bahan bakar tiba tepat waktu di tujuan," tambahnya.

Dampak Ketersediaan BBM terhadap Arus Mudik

Mudik Lebaran merupakan salah satu momen terbesar dalam pergerakan masyarakat di Indonesia. Setiap tahunnya, jutaan orang melakukan perjalanan dari kota besar menuju kampung halaman mereka, baik menggunakan transportasi umum maupun kendaraan pribadi.

Ketersediaan BBM yang cukup sangat krusial dalam mendukung kelancaran perjalanan para pemudik. Dengan meningkatnya jumlah kendaraan di jalan, permintaan BBM, terutama Pertalite, Pertamax, dan Solar, akan melonjak drastis.

Berdasarkan data Pertamina, konsumsi BBM saat puncak mudik Lebaran bisa meningkat hingga 30% dibandingkan hari biasa. Oleh karena itu, distribusi yang lancar sangat diperlukan agar tidak terjadi kelangkaan bahan bakar di berbagai wilayah.

Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina, Alfian Nasution, menyatakan bahwa kolaborasi dengan KAI menjadi langkah strategis dalam menjaga stok BBM tetap stabil selama periode mudik.

"Kami terus bekerja sama dengan KAI untuk memastikan suplai BBM ke berbagai daerah tetap terjaga. Dengan distribusi menggunakan kereta api, kami bisa lebih cepat dan efisien dalam memenuhi kebutuhan masyarakat," ujar Alfian.

Antisipasi Lonjakan Permintaan BBM

Selain mengoperasikan 16 perjalanan kereta BBM per hari, KAI dan Pertamina juga melakukan beberapa langkah strategis guna memastikan distribusi berjalan lancar, antara lain:

1. Penambahan kapasitas angkut BBM pada rute-rute utama mudik.

2. Peningkatan stok di SPBU strategis di jalur mudik seperti Pantura, Jalur Tengah, dan Jalur Selatan.

3. Pemantauan distribusi BBM secara real-time melalui sistem digital guna mengantisipasi potensi kelangkaan.

4. Koordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat kepolisian untuk mengamankan jalur distribusi.

Menurut Anne Purba, KAI telah melakukan simulasi untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan kendala selama proses distribusi.

"Kami sudah mempersiapkan berbagai skenario agar distribusi BBM tetap berjalan lancar meskipun terjadi lonjakan permintaan atau gangguan teknis di lapangan," katanya.

Dukungan Pemerintah untuk Kelancaran Mudik

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga turut mengawasi distribusi BBM menjelang mudik Lebaran 2025.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa ketersediaan BBM merupakan salah satu faktor utama dalam menjamin kelancaran arus mudik. Oleh karena itu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan KAI dan Pertamina untuk memastikan distribusi berjalan tanpa hambatan.

"Kami ingin memastikan bahwa tidak ada daerah yang mengalami kekurangan BBM selama periode mudik. Kami akan terus memantau dan berkoordinasi dengan pihak terkait agar masyarakat bisa mudik dengan aman dan nyaman," ujar Budi Karya.

Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk mengisi BBM di SPBU resmi dan tidak menunggu hingga bahan bakar habis di jalan guna menghindari antrean panjang di stasiun pengisian bahan bakar.

PT KAI, bekerja sama dengan Pertamina dan pemerintah, telah menyiapkan strategi matang dalam mendukung distribusi BBM selama mudik Lebaran 2025. Dengan mengoperasikan 16 perjalanan kereta BBM per hari, KAI memastikan bahan bakar tetap tersedia di berbagai wilayah strategis.

Dukungan dari Kementerian Perhubungan, Pertamina, dan aparat kepolisian juga menjadi faktor penting dalam menjamin kelancaran arus mudik tahun ini.

Bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik, diharapkan untuk merencanakan perjalanan dengan baik, termasuk memastikan ketersediaan BBM sebelum berangkat. Dengan koordinasi yang matang antara berbagai pihak, mudik Lebaran 2025 diharapkan dapat berjalan dengan aman, lancar, dan nyaman.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index