JAKARTA - Reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan kini resmi masuk sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah Banten, khususnya di Kabupaten Pandeglang.
Kepala Balai Perkeretaapian Kelas 1 Jakarta, Ferdian Suryo Adhi Pramono, mengungkapkan bahwa reaktivasi jalur tersebut telah menjadi agenda utama pemerintah dan diproyeksikan akan selesai dalam periode 2025 hingga 2029.
"Sekarang reaktivasi jalur kereta Rangkas-Labuan sudah menjadi program strategis dan diperkirakan rampung di tahun 2025-2029," ujar Ferdian saat kunjungan kerja ke Pandeglang, Senin 17 Maret 2025.
Progres Reaktivasi Jalur Rangkasbitung-Labuan
Dalam pertemuan yang dihadiri Bupati Pandeglang, Raden Dewi Setiani, Ferdian menjelaskan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan sejumlah persiapan penting sebelum masuk ke tahap konstruksi.
"Rencana pelaksanaan khusus di tahun ini meliputi survei kembali, termasuk membuat fotografi dan peta bidang lahan yang dibutuhkan oleh Kabupaten Pandeglang untuk reaktivasi jalur Rangkas-Labuan," jelasnya.
Langkah ini diperlukan untuk memastikan kesesuaian jalur lama dengan kebutuhan infrastruktur baru, sekaligus mengidentifikasi lahan yang perlu dibebaskan.
Sebagai bagian dari PSN, proyek ini akan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat, termasuk dalam hal pendanaan, perizinan, dan percepatan proses administrasi.
Dukungan Pemerintah Daerah dan Harapan Masyarakat
Mendengar bahwa jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan telah masuk dalam Proyek Strategis Nasional, Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani menyampaikan apresiasinya terhadap progres yang telah dicapai.
"Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah pusat dalam menghidupkan kembali jalur kereta ini. Ini merupakan langkah maju bagi transportasi dan ekonomi masyarakat Pandeglang," ungkapnya.
Bupati menambahkan bahwa kehadiran jalur kereta ini akan sangat membantu masyarakat, terutama dalam mempercepat akses menuju wilayah perkotaan dan meningkatkan potensi ekonomi daerah.
Sebagai daerah yang memiliki banyak destinasi wisata, pertanian, serta sektor industri, Kabupaten Pandeglang diyakini akan mendapatkan manfaat besar dari proyek ini. Jalur kereta api yang aktif kembali akan memperlancar distribusi barang dan mobilitas penduduk, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi lebih pesat.
Sejarah dan Signifikansi Jalur Rangkasbitung-Labuan
Jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan merupakan salah satu jalur bersejarah di Banten yang dulu pernah beroperasi pada era kolonial. Jalur ini berfungsi sebagai penghubung antara wilayah pedalaman dengan daerah pesisir, terutama untuk keperluan ekonomi dan perdagangan.
Namun, karena berbagai faktor, jalur ini tidak lagi beroperasi sejak tahun 1980-an, sehingga masyarakat yang sebelumnya bergantung pada kereta api harus beralih ke moda transportasi lain seperti angkutan darat.
Reaktivasi jalur ini dianggap sebagai langkah penting dalam menghidupkan kembali akses transportasi massal di wilayah Banten. Dengan adanya kereta api, masyarakat memiliki alternatif perjalanan yang lebih cepat, murah, dan ramah lingkungan dibandingkan kendaraan pribadi atau angkutan umum berbasis jalan raya.
Menurut data Kementerian Perhubungan, dengan dihidupkannya kembali jalur ini, waktu tempuh antara Rangkasbitung dan Labuan diperkirakan akan berkurang hingga 40% dibandingkan perjalanan darat menggunakan kendaraan roda empat.
Manfaat Reaktivasi Jalur Kereta Api Rangkasbitung-Labuan
Pemerintah berharap dengan adanya kereta api Rangkasbitung-Labuan, beberapa manfaat berikut dapat dirasakan oleh masyarakat:
1. Meningkatkan Konektivitas Antarwilayah
Menghubungkan Rangkasbitung, Pandeglang, hingga Labuan, sehingga akses ke berbagai wilayah menjadi lebih mudah dan efisien.
2. Mendorong Sektor Pariwisata
Kabupaten Pandeglang memiliki banyak destinasi wisata unggulan seperti Pantai Carita, Tanjung Lesung, hingga Ujung Kulon. Dengan adanya jalur kereta api, diharapkan jumlah wisatawan yang berkunjung semakin meningkat.
3. Mengurangi Kemacetan di Jalan Raya
Saat ini, jalur darat dari Rangkasbitung ke Labuan sering mengalami kepadatan, terutama saat libur panjang dan akhir pekan. Dengan kereta api, masyarakat memiliki opsi transportasi yang lebih nyaman dan cepat.
4. Memudahkan Distribusi Logistik dan Barang
Dengan aktifnya jalur kereta api ini, distribusi hasil pertanian, perikanan, dan industri dari Pandeglang ke wilayah lain akan semakin lancar dan lebih hemat biaya.
5. Mengurangi Polusi dan Emisi Karbon
Moda transportasi berbasis rel dikenal lebih ramah lingkungan dibandingkan kendaraan berbasis jalan raya. Dengan adanya kereta api, diharapkan emisi karbon dapat ditekan.
Target Penyelesaian dan Tantangan yang Dihadapi
Pemerintah menargetkan proyek ini rampung pada tahun 2029. Namun, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi, seperti:
- Pembebasan lahan yang masih memerlukan waktu untuk diselesaikan.
- Koordinasi dengan masyarakat terkait proyek reaktivasi.
- Pendanaan dan anggaran pembangunan, meskipun proyek ini telah masuk dalam PSN.
Kendati demikian, pemerintah optimistis proyek ini dapat berjalan sesuai jadwal dengan dukungan semua pihak.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat agar proyek ini berjalan lancar dan sesuai target," kata Ferdian Suryo Adhi Pramono.
Masuknya reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan ke dalam Proyek Strategis Nasional menjadi kabar baik bagi masyarakat Banten, terutama Kabupaten Pandeglang. Dengan proyek ini, diharapkan konektivitas wilayah semakin meningkat, sektor ekonomi berkembang, serta mobilitas masyarakat menjadi lebih mudah dan efisien.
Pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini sesuai target, dengan terus melakukan survei, pemetaan lahan, serta koordinasi dengan pihak terkait. Dengan perencanaan yang matang dan dukungan penuh dari semua pihak, jalur kereta api ini diharapkan bisa kembali beroperasi pada tahun 2029 dan membawa dampak positif bagi pembangunan daerah.