Pertambangan

Realisasi Investasi Kalimantan Timur 2024 Capai Rp76,33 Triliun, Dominasi Pertambangan dan Modal dari Singapura

Realisasi Investasi Kalimantan Timur 2024 Capai Rp76,33 Triliun, Dominasi Pertambangan dan Modal dari Singapura

JAKARTA - Kalimantan Timur (Kaltim) mencatatkan realisasi investasi yang impresif sepanjang tahun 2024, mencapai angka Rp76,33 triliun, atau melampaui target yang telah ditetapkan sebesar 100,41%. Capaian ini menegaskan posisi Kaltim sebagai salah satu destinasi investasi terkemuka di Indonesia, dengan sektor pertambangan dan arus modal dari luar negeri, khususnya Singapura, mendominasi aliran investasi yang masuk ke daerah ini.

Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Timur, Fahmi Prima Laksana, jumlah proyek investasi yang terealisasi sepanjang tahun 2024 pun tergolong sangat signifikan. Tercatat ada sekitar 24.743 proyek yang berhasil direalisasikan di berbagai sektor, yang secara keseluruhan menunjukkan antusiasme investor terhadap potensi ekonomi yang ada di Kaltim.

“Realisasi investasi tahun ini sangat menggembirakan. Dengan total mencapai Rp76,33 triliun, kami tidak hanya melampaui target yang ditetapkan, tetapi juga berhasil menarik berbagai sektor industri untuk berinvestasi di daerah ini, dengan dominasi investasi di sektor pertambangan yang masih sangat kuat. Selain itu, kami juga mencatatkan peningkatan signifikan dalam investasi yang datang dari luar negeri, khususnya Singapura,” ujar Fahmi Prima Laksana dalam pernyataan resmi yang diterima oleh Bisnis.com.

Investasi PMDN dan Proyek Pertambangan Menjadi Pendorong Utama

Sebagai provinsi dengan sumber daya alam yang melimpah, sektor pertambangan menjadi penyumbang utama dalam realisasi investasi di Kaltim. Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mendominasi total nilai investasi, dengan kontribusi sebesar Rp55,07 triliun, yang terdistribusi dalam 15.390 proyek. Angka ini menempatkan Kaltim pada posisi ke-5 nasional dalam hal realisasi PMDN, mengukuhkan pentingnya daerah ini sebagai pusat ekonomi regional.

Dalam hal ini, sektor pertambangan yang mencakup batu bara, mineral, dan energi terbarukan menjadi sektor yang paling menarik bagi investor domestik. Tidak hanya itu, Kaltim juga menjadi primadona bagi sektor industri lainnya seperti infrastruktur, manufaktur, dan sektor energi yang mendukung kegiatan pertambangan. Selain itu, proyek-proyek yang berkaitan dengan pengembangan energi terbarukan juga semakin mendapatkan perhatian, seiring dengan kebutuhan global yang semakin meningkat akan energi yang ramah lingkungan.

“Dominasi sektor pertambangan dalam investasi di Kaltim masih sangat kuat. Namun, kami juga melihat adanya pergeseran yang positif, di mana sektor energi terbarukan dan pengolahan sumber daya alam semakin diminati oleh investor, baik domestik maupun asing. Ini menunjukkan bahwa Kaltim semakin bertransformasi menjadi pusat ekonomi yang lebih beragam,” tambah Fahmi.

Arus Modal Singapura Meningkat di Kalimantan Timur

Satu hal yang menarik dalam realisasi investasi Kaltim 2024 adalah meningkatnya aliran modal asing, khususnya dari Singapura. Negara tetangga ini tercatat sebagai salah satu investor terbesar di Kaltim, dengan kontribusi yang signifikan dalam berbagai sektor, terutama di bidang pertambangan, energi, dan infrastruktur.

Menurut data yang dihimpun oleh DPMPTSP Kaltim, aliran investasi dari Singapura tercatat meningkat pesat, seiring dengan minat perusahaan-perusahaan besar asal Singapura untuk memperluas operasionalnya di Indonesia, khususnya di Kaltim. “Singapura memang menjadi salah satu negara yang berperan penting dalam arus investasi di Kaltim. Selain sektor pertambangan, sektor-sektor lain seperti energi, infrastruktur, dan manufaktur juga menarik perhatian investor asal Singapura,” ungkap Fahmi Prima Laksana.

Beberapa proyek besar yang dibiayai oleh investor asal Singapura mencakup pembangunan infrastruktur pendukung pertambangan, pengembangan energi terbarukan, serta proyek-proyek di sektor industri yang mendukung kegiatan ekspor dan impor. Kehadiran investasi asing ini diharapkan dapat membawa dampak positif dalam hal pengembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan daya saing Kaltim di tingkat nasional maupun internasional.

Peningkatan Infrastruktur untuk Menunjang Investasi

Selain sektor pertambangan dan modal asing, penguatan infrastruktur juga menjadi fokus utama dalam upaya menarik investasi ke Kaltim. Pemerintah provinsi melalui DPMPTSP Kaltim terus berupaya untuk memperbaiki kualitas infrastruktur, baik itu infrastruktur jalan, pelabuhan, maupun fasilitas logistik lainnya. Hal ini bertujuan untuk mendukung kelancaran arus barang dan distribusi yang lebih efisien, terutama dalam mendukung sektor pertambangan.

Fahmi menjelaskan bahwa pengembangan infrastruktur akan terus dipacu agar dapat menunjang arus investasi yang semakin meningkat, serta meningkatkan daya saing Kaltim di pasar internasional. “Kami menyadari bahwa investasi tidak hanya bergantung pada ketersediaan sumber daya alam, tetapi juga pada infrastruktur yang memadai. Oleh karena itu, kami terus memperkuat pembangunan infrastruktur agar investasi dapat terus tumbuh dan berkembang dengan baik di Kaltim,” ujar Fahmi.

Dukungan Kebijakan Pemerintah dalam Mendorong Investasi

Kaltim juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat dalam hal kebijakan yang mendukung iklim investasi. Beberapa kebijakan yang telah diterapkan antara lain adalah penyederhanaan izin usaha dan perizinan investasi, pemberian insentif fiskal bagi investor yang menanamkan modalnya di daerah, serta pengembangan kawasan industri yang terintegrasi.

Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Kaltim pun secara aktif berkoordinasi dengan DPMPTSP untuk mempermudah proses perizinan dan memastikan bahwa investasi dapat berjalan dengan lancar. “Kebijakan pemerintah yang mendukung iklim investasi membuat Kaltim semakin menarik bagi para investor. Kami terus berupaya untuk memberikan kemudahan bagi mereka yang ingin berinvestasi di daerah ini,” kata Fahmi.

Tantangan yang Dihadapi Kaltim dalam Menjaga Keberlanjutan Investasi

Meski capaian investasi yang diperoleh cukup membanggakan, Kaltim juga menghadapi beberapa tantangan dalam menjaga keberlanjutan investasi. Salah satu tantangan terbesar adalah dampak lingkungan dari aktivitas pertambangan yang semakin intensif. Oleh karena itu, pemerintah daerah bersama sektor swasta terus berupaya untuk mengimplementasikan praktik pertambangan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Selain itu, sektor ketenagakerjaan juga menjadi perhatian utama, di mana perusahaan-perusahaan yang berinvestasi di Kaltim diharapkan dapat memberikan pelatihan dan menciptakan lapangan pekerjaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Kaltim Menjadi Destinasi Utama Investasi di Indonesia

Dengan realisasi investasi yang melampaui target, Kalimantan Timur semakin menunjukkan potensinya sebagai salah satu destinasi utama bagi investasi di Indonesia. Sektor pertambangan tetap menjadi pendorong utama, namun dengan adanya arus modal asing dan peningkatan sektor lain seperti energi terbarukan dan infrastruktur, Kaltim semakin bertransformasi menjadi pusat ekonomi yang lebih beragam dan berkelanjutan.

Dukungan kebijakan dari pemerintah daerah dan pusat, serta sinergi antara sektor publik dan swasta, diyakini akan terus memperkuat daya tarik Kaltim sebagai tempat yang ideal untuk investasi jangka panjang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index