Erick Thohir

Erick Thohir Angkat Ifan Seventeen Jadi Direktur Utama PT Produksi Film Negara, Ini Alasan Dibalik Keputusan Tersebut

Erick Thohir Angkat Ifan Seventeen Jadi Direktur Utama PT Produksi Film Negara, Ini Alasan Dibalik Keputusan Tersebut

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, resmi melantik Ifan Seventeen, vokalis grup musik Seventeen, sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (PFN), perusahaan negara yang terkenal dengan produksi film legendaris seperti 'Si Unyil'. Keputusan ini telah mendapat banyak perhatian publik, mengingat latar belakang Ifan yang lebih dikenal sebagai musisi ketimbang seorang pengusaha atau eksekutif di industri perfilman.

Menurut Juru Bicara BUMN, Putri Viola, penunjukan Ifan Seventeen untuk memimpin PFN adalah bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan penyegaran di tubuh perusahaan tersebut. "Betul, Ifan mendapatkan kepercayaan untuk memimpin PFN. Memang ada pengangkatan direksi yang baru, dan kita juga tahu bahwa kini sudah ditetapkan Komisaris Utama (Komut)-nya," ujar Putri Viola, dikutip Kamis 13 Maret 2025.

Jika dilihat dari perspektif ini, keputusan Menteri Erick Thohir untuk menunjuk Ifan bisa menjadi langkah yang menarik untuk menghidupkan kembali PFN, terutama dalam menghadapi tantangan besar di dunia perfilman Indonesia yang semakin berkembang pesat. Keputusan ini, meski sempat menuai kritik dan respons negatif dari sejumlah pihak, sepertinya bertujuan untuk membawa energi baru dan perspektif yang berbeda ke dalam tubuh PFN, terutama dalam hal pemasaran dan komunikasi.

Mengapa Ifan Seventeen Dipilih?

Erick Thohir, Menteri BUMN, mengungkapkan bahwa penunjukan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PFN merupakan bagian dari visi pemerintah untuk menghadirkan pemimpin yang memiliki latar belakang yang kuat dalam industri hiburan, serta kemampuan untuk menarik perhatian pasar yang lebih luas. Meskipun Ifan lebih dikenal dengan karir musiknya, Erick percaya bahwa pengalaman Ifan dalam berkomunikasi dengan publik serta kemampuannya membangun branding diri yang kuat akan memberikan dampak positif bagi PFN yang selama ini lebih dikenal dengan citra perusahaan film negara yang agak konservatif.

“Industri perfilman Indonesia saat ini menghadapi berbagai tantangan, baik dari sisi kreativitas, produksi, maupun distribusi. Kami ingin menghadirkan sosok yang tidak hanya memiliki latar belakang industri hiburan, tetapi juga mampu mengatasi tantangan komunikasi dan pemasaran yang sangat penting dalam membangun kembali PFN,” jelas Erick Thohir.

Dengan pengalaman Ifan Seventeen yang telah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, baik sebagai seorang musisi maupun figur publik yang aktif di media sosial, Erick Thohir berharap bahwa kehadiran Ifan akan membawa wajah baru bagi PFN, sekaligus menarik perhatian lebih banyak penonton dan konsumen film Indonesia.

Tantangan dan Harapan Bagi Ifan Seventeen

Meski keputusan ini diambil dengan harapan besar, banyak pihak yang mempertanyakan latar belakang Ifan yang bukan berasal dari dunia perfilman. Jika dilihat dari segi pengalaman, Ifan memang tidak memiliki pengalaman langsung dalam industri film, kecuali sebagai salah satu artis yang turut meramaikan dunia hiburan Indonesia. Banyak pengamat industri perfilman yang khawatir, apakah Ifan bisa menjalankan tugasnya dengan baik, mengingat tugas besar yang diemban oleh PFN, salah satunya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi film nasional.

Namun, Putri Viola, Juru Bicara BUMN, meminta masyarakat untuk memberikan waktu bagi Ifan agar dapat membuktikan kemampuannya. "Kami meminta masyarakat untuk memberikan kesempatan kepada Ifan untuk menunjukkan kontribusinya terhadap PFN. Setiap pemimpin tentunya membutuhkan waktu untuk beradaptasi dan menjalankan visi misi mereka," ujar Putri Viola.

Pernyataan ini seakan menjadi pengingat bahwa penunjukan Ifan bukanlah sebuah keputusan yang terburu-buru, tetapi lebih merupakan langkah untuk memberikan kesempatan bagi sosok baru dengan pemikiran segar dalam mengelola perusahaan perfilman negara.

PFN dan Tantangan Industri Perfilman Indonesia

PT Produksi Film Negara (PFN) memiliki sejarah panjang dalam industri perfilman Indonesia. Sebagai salah satu lembaga yang didirikan oleh negara untuk memproduksi film-film yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik masyarakat, PFN menghadapi tantangan besar untuk tetap relevan di era digital ini. Seiring dengan perkembangan teknologi dan distribusi film melalui platform streaming, PFN perlu beradaptasi dengan cepat untuk tetap dapat bersaing dengan industri perfilman global.

Dengan penunjukan Ifan Seventeen, ada harapan besar agar PFN dapat kembali mengangkat citra positif perusahaan ini di industri film Indonesia, yang kini semakin didominasi oleh produksi dari rumah produksi swasta. Kebutuhan untuk menghasilkan film berkualitas tinggi dengan daya tarik global sangat diperlukan agar PFN bisa bersaing, baik di pasar domestik maupun internasional.

Selain itu, Ifan Seventeen juga diharapkan dapat menjalin kemitraan yang lebih kuat dengan para pelaku industri film lainnya, baik itu produser, sutradara, hingga distributor, guna menghasilkan karya-karya yang lebih berkualitas dan mendunia. Mengingat Ifan memiliki jejaring yang luas di industri hiburan, dia diharapkan dapat memanfaatkan relasi tersebut untuk meningkatkan profil PFN sebagai perusahaan film negara yang relevan dan modern.

Respon Masyarakat Terhadap Penunjukan Ifan Seventeen

Meski keputusan Erick Thohir dan pemerintah untuk menunjuk Ifan Seventeen telah mendapatkan dukungan dari beberapa kalangan, tak bisa dipungkiri jika penunjukan tersebut memicu berbagai reaksi. Beberapa pihak menganggap bahwa pemilihan Ifan sebagai Direktur Utama PFN adalah langkah yang tidak konvensional, mengingat dia berasal dari luar dunia perfilman dan lebih dikenal di dunia musik.

Namun, sebagian besar masyarakat juga melihat bahwa pemilihan Ifan bisa memberikan perubahan segar dan menarik untuk PFN, terutama dalam hal pemasaran dan pengenalan film-film produksi PFN kepada audiens yang lebih luas, termasuk kalangan muda yang lebih familiar dengan dunia musik dan media sosial.

“Harapannya, Ifan bisa membawa inovasi baru untuk PFN. Tidak ada salahnya mencoba sesuatu yang baru, apalagi jika itu dapat membawa PFN lebih dekat dengan generasi muda,” ujar salah satu pengamat industri hiburan yang enggan disebutkan namanya.

Tantangan Baru untuk PFN di Masa Depan

Kedepannya, PFN akan menghadapi tantangan besar, salah satunya adalah bagaimana mereka dapat menghasilkan film-film berkualitas tinggi yang mampu bersaing dengan film-film yang diproduksi oleh rumah produksi besar di Indonesia, serta menyesuaikan diri dengan tren global seperti produksi film berbasis digital dan distribusi melalui platform streaming.

Menteri BUMN Erick Thohir optimis bahwa dengan penunjukan Ifan Seventeen, PFN akan semakin berkembang dan mampu menghadapi tantangan besar tersebut. “Kita ingin PFN menjadi pemain utama di industri perfilman Indonesia yang dapat menghasilkan karya-karya berkualitas yang dapat diterima oleh masyarakat luas,” tambah Erick.

Penunjukan Ifan Seventeen memang sebuah keputusan yang tidak biasa, tetapi juga membawa harapan untuk perubahan positif bagi PFN. Diperlukan waktu untuk membuktikan apakah Ifan dapat memenuhi ekspektasi tersebut, dan apakah kepemimpinannya dapat membawa PFN kembali ke puncak industri perfilman Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index