Penyeberangan

Polri Siapkan Skema Penyeberangan di Bali Hadapi Perayaan Nyepi dan Arus Mudik Lebaran 2025

Polri Siapkan Skema Penyeberangan di Bali Hadapi Perayaan Nyepi dan Arus Mudik Lebaran 2025

JAKARTA - Menyambut arus mudik Lebaran 2025 yang diperkirakan akan melonjak, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) melalui Korps Lalu Lintas (Korlantas) telah menyiapkan berbagai skema penyeberangan di Bali. Persiapan ini semakin penting mengingat tahun ini perayaan Hari Raya Nyepi berbarengan dengan periode arus balik mudik Lebaran, yang berpotensi menambah tantangan dalam mengatur kelancaran transportasi di Bali, terutama di Pelabuhan Gilimanuk yang menjadi salah satu pintu keluar utama dari pulau tersebut.

Penyesuaian Jam Operasional untuk Lancarkan Arus Mudik

Kombes Aries Syahbudin, Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Korlantas Polri, menjelaskan bahwa salah satu langkah utama yang dilakukan adalah dengan memberikan kelonggaran waktu untuk perjalanan keluar Bali. "Kami telah memastikan bahwa masyarakat dapat melaksanakan perjalanan menuju luar Bali hingga pukul 03.00 Wita pada hari H perayaan Nyepi," kata Aries dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta Pusat, Selasa 11 Maret 2025.

Aries menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil sebagai upaya untuk menghindari penumpukan kendaraan dan penumpang di Bali, terutama menjelang dimulainya pelaksanaan Nyepi yang jatuh pada 25 Maret 2025. "Permintaan dari Direktorat Lalu Lintas Polda Bali sudah kami penuhi untuk memberikan kesempatan agar kendaraan dapat keluar Bali sebelum pukul 03.00 Wita. Setelah waktu tersebut, penyeberangan akan ditutup sementara untuk menghormati perayaan Nyepi," tambah Aries.

Koordinasi Antar Pihak untuk Kelancaran Penyeberangan

Tahun ini, tantangan penanganan arus mudik di Bali semakin kompleks karena bersamaan dengan Hari Raya Nyepi, yang merupakan perayaan penting bagi umat Hindu di Bali. Nyepi adalah hari raya yang diwarnai dengan keheningan, di mana seluruh aktivitas di pulau Bali dihentikan total. Keputusan untuk menutup pelabuhan pada malam hari selama Nyepi adalah bagian dari upaya untuk menjaga kesakralan perayaan tersebut. Namun, dalam mengantisipasi meningkatnya jumlah kendaraan dan penumpang yang akan meninggalkan Bali pasca-perayaan, Korlantas Polri telah menyusun berbagai skema penyeberangan yang efektif.

Salah satu fokus utama adalah mengatur operasional Pelabuhan Gilimanuk, yang menjadi titik utama bagi arus mudik keluar Bali menuju Jawa. Selama periode ini, diharapkan penumpang dan kendaraan dapat berjalan lancar, tanpa mengganggu kesakralan perayaan Nyepi. Selain itu, pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti PT ASDP Indonesia Ferry, Pemprov Bali, serta instansi lainnya untuk memastikan kelancaran proses mudik dan penyeberangan.

Skema Penutupan Pelabuhan dan Pengaturan Lalu Lintas

Lebih lanjut, Aries menjelaskan, penutupan Pelabuhan Gilimanuk pada malam hari selama perayaan Nyepi akan dilakukan dengan tetap memperhatikan kebutuhan masyarakat yang hendak kembali ke kampung halaman setelah Lebaran. Oleh karena itu, petugas akan memastikan penutupan pelabuhan berlangsung secara tertib dan efisien. "Kami memprioritaskan perjalanan keluar Bali hingga pukul 03.00 Wita. Setelahnya, seluruh jalur penyeberangan akan ditutup untuk menghormati Nyepi, dan akan dibuka kembali keesokan harinya setelah pukul 06.00 Wita," jelas Aries.

Dalam hal pengaturan lalu lintas, Polri juga akan menyiapkan petugas di titik-titik rawan kemacetan untuk memastikan arus lalu lintas tetap lancar. Antisipasi terhadap kemacetan di sepanjang jalur penyeberangan, terutama di kawasan Pelabuhan Gilimanuk, menjadi prioritas. Dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Aries menekankan bahwa pihaknya akan memaksimalkan jumlah personel untuk mengawal proses mudik Lebaran ini.

Keamanan dan Kenyamanan Selama Mudik Lebaran 2025

Selain pengaturan arus lalu lintas, Polri juga menekankan pentingnya menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat selama perjalanan mudik. Dalam hal ini, Polri telah mempersiapkan berbagai strategi untuk mengatasi kemungkinan terjadinya lonjakan penumpang dan kendaraan pada puncak arus mudik.

"Kami akan menempatkan personel di titik-titik strategis, termasuk di Pelabuhan Gilimanuk dan jalur-jalur utama, untuk memastikan tidak ada kemacetan yang signifikan dan bahwa keselamatan penumpang tetap terjaga. Kami juga akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memperlancar proses perjalanan," tegas Aries.

Pengawasan Ketat untuk Mencegah Gangguan pada Hari Nyepi

Meskipun saat Nyepi berlangsung ada pembatasan perjalanan, Korlantas Polri akan tetap mengawasi jalur-jalur utama dan melakukan patroli untuk mencegah gangguan keamanan dan ketertiban. “Kami memahami bahwa Nyepi adalah momen yang sangat penting bagi masyarakat Bali. Oleh karena itu, kami juga akan memastikan agar perayaan Nyepi tetap berlangsung dengan hikmat dan penuh kedamaian tanpa adanya gangguan yang berasal dari luar Bali,” tambah Aries.

Aries juga mengingatkan masyarakat yang hendak melakukan perjalanan untuk mematuhi aturan dan memperhatikan jadwal penutupan pelabuhan serta pengaturan arus lalu lintas yang telah ditetapkan. Dengan begitu, mereka dapat menghindari penumpukan dan ketidaknyamanan selama perjalanan mudik dan perayaan Nyepi.

Meningkatkan Kerja Sama dengan Pemerintah Daerah

Pentingnya koordinasi antara Polri dan pemerintah daerah Bali juga menjadi hal yang tak kalah penting. Pemerintah Provinsi Bali dan pihak terkait lainnya telah melakukan berbagai persiapan untuk mendukung kelancaran program mudik dan memastikan perayaan Nyepi tetap berlangsung dengan tertib. Koordinasi yang baik antara aparat kepolisian, pemerintah daerah, serta instansi terkait akan memastikan bahwa kedua peristiwa besar ini dapat berjalan dengan lancar.

Perayaan Nyepi yang berbarengan dengan arus balik mudik Lebaran 2025 menjadi tantangan tersendiri bagi pihak berwenang, terutama dalam hal pengaturan penyeberangan dan lalu lintas di Bali. Namun, Polri melalui Korlantas telah mempersiapkan berbagai skema dan penyesuaian jam operasional yang diharapkan dapat mengatasi potensi kemacetan dan memastikan masyarakat dapat mudik dengan lancar.

Dengan dukungan dari pihak terkait dan kesadaran masyarakat untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan, diharapkan arus mudik Lebaran tahun ini dapat berlangsung dengan aman, tertib, dan tanpa gangguan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index